Part 18

986 140 68
                                    

"Sialan!" Yoo Se Mi dengan langkah gontai meraih kotak obat yang ia letakkan tidak jauh darinya dan mengambil beberapa butir obat penenang yang belakangan ini mulai sering ia konsumsi, air matanya mengalir deras dan dadanya bergemuruh karena amarah yang selalu ia rasakan berulang kali ketika dikhianati. Sejak tadi ponselnya tidak berhenti berbunyi menyusul berita yang sedang ramai dimedia sosial dan televisi lokal bahwa ia telah diselingkuhi.

Sebuah media lebih dulu memberitakan tentang skandal perselingkuhan Choi Minho dengan model papan dunia Tiffany Hwang, beberapa foto mereka keluarkan menampilkan namja itu memeluk sang model papan atas dengan begitu intim disalah satu club malam yang biasanya dimasuki kalangan atas, beberapa foto ditampilkan saat namja itu mencium bibir sang model dengan intim dan berbisik mesra seolah sedang membisikkan sesuatu dan siapapun yang melihat foto itu akan tahu apa yang sedang dibisikkan oleh namja itu ditelinga sang model.

Tubuhnya luruh keatas lantai yang dingin, tangannya dengan gemetar meraih ponselnya dan melihat banyak panggilan dari kantor dan teman-temannya namun tidak ada satupun panggilan dari sang bintang utama. Minho sedang dalam perjalanan bisnis saat ini, namun seharusnya berita itu sampai pada namja itu dan Minho tidak melakukan apapun. Se Mi mencoba menghubungi ponsel namja itu namun tidak ada balasan sama sekali dan ia sudah hampir ingin bunuh diri.

Berulang kali, sudah tidak terhitung banyaknya namja itu menjalin hubungan dengan wanita lain secara terang-terangan dan berulang kali juga Se Mi memaafkan dan melupakannya namun Choi Minho tidak pernah puas dengan hanya satu wanita. Minho selalu mengatakan bahwa ia adalah pria yang buruk dan tidak pernah cukup dengan satu wanita sejak dulu dan bodohnya Se Mi ia percaya bahwa namja itu akan berubah demi dirinya.

Se Mi berusaha menghubungi kembali nomor ponsel Choi Minho, pada dering keempat terdengar suara mengantuk yang menjawab teleponnya dari ujung sana. Minho tampaknya baru bangun dan mungkin saja namja itu tidak melihat berita.

"Apa hubunganmu dengan Tiffany hwang? Jalang itu merayumu untuk membawanya ke tempat tidurkan?"

"Tunggu dulu, ada apa?" Minho sepertinya benar-benar tidak mengerti dan belum membuka berita.

" Jalang itu menawarkan dirinya padamu? Dia memaksamu untuk menidurinya bukan? Aku akan menghanc-"

"Aku lelah sekali, tenangkan dirimu dulu lalu kita bicara." Bukannya menenangkan, namja itu seolah tidak perduli dan malah memintanya untuk menenangkan dirinya seolah-olah hal yang terjadi bukanlah hal yang akan menyakiti dirinya. Se Mi menangis sambil memukul dadanya.

"Kenapa kau lakukan ini padaku. Apa salahku? Apakah aku membuat kesalahan sampai aku tidak pernah cukup untukmu?" ucap Se Mi. Terdengar suara napas berat diujung telepon, Minho diam cukup lama.

"Aku minta maaf."

"Katakan padaku bahwa berita itu bohong, kalian hanya bertemu disana dan kemudian tidak melakukan apapun kan?" ucap Se Mi berusaha untuk membawa pikiran positif diantara mereka.

"Aku melakukannya." Ucap Minho akhirnya.

"Tidak, kau tidak mungkin-"

"Aku berselingkuh darimu, aku melakukannya dengan sadar. Ini kesalahanku, bukan kesalahanmu ataupun Tiffany. Aku yang bajingan karena tidak pernah cukup dengan hanya seorang wanita." Ucap Minho namun nada suaranya tidak ada kesan merasa bersalah dan hal itu menambahkan luka dihatinya. Mereka selalu seperti ini, selalu Se Mi yang mengalah dan memaafkan namja itu tanpa namja itu harus berusaha untuk meraih hatinya kembali atau berusaha menyusun hatinya yang terluka.

"Kau tidak begini dulu." Se Mi hampir menjerit saat mengatakannya.

"Aku memang begini, aku selalu begini namun kau tetap menutup mata." Minho terdengar begitu lelah diujung sana dan tidak berusaha sama sekali untuk mempertahankan hubungan mereka. Se Mi menangis dengan segenap hatinya, air matanya menetes terus tanpa bisa ia tahan dan Minho tetap disana mendengar tangisan dari wanita yang ia sakiti hatinya.

Moral Of The StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang