Part 24 Kotak musik?🤔

201 55 11
                                    

Hai Reader
Selamat membaca🌻♥️

"Ketidakmampuan menolak adalah kelemahan beberapa orang dalam bersosialisasi"

🐰🌻🐱

Aksa duduk termenung dengan bersandar.Ia memikirkan perkataannya yang begitu spontan tanpa pikir panjang.

"Cepat kesini,aku tunggu."Aksa menghubungi Juno yang masih menunggu ditempat parkir.

Langkah Aksa terhenti oleh gerakan seseorang yang menahan tangannya,"kak Aksa?"panggilan lirih itu menyurutkan niat Aksa untuk melangkah,ia menoleh lalu memalingkan wajahnya begitu melihat siapa yang saat ini ada dihadapannya.Menunjukan ekspresi datar dengan kedua tangan tenggelam disaku Aksa lakukan.Ia tak ingin menampakkan wajahnya setelah apa yang barusan dirinya ucapkan,perkataan spontan yang dirinya sesali.

"Jangan jadikan Dita sebagai bahan taruhan,dia nggak akan suka dengan permainan konyol itu."

Aksa memandang Yena,lalu tersenyum tipis kearahnya."Jika Dita memilihmu,aku akan menikahi Yena.."ucapnya dengan nada suara penuh keyakinan,"tapi jika sebaliknya jauhi Dita.."

"Benarkah?"

"Apa?"

"Benarkah kata-kata itu?"tanya Yena penuh selidik.Perempuan itu tak ingin hanya mendapatkan harapan nantinya.

"Mungkin."

"Apa aku bisa memegang janji kakak?"

"Hmm."Aksa berbalik,ia meninggalkan Yena dengan berbagai pertanyaan yang terlintas dipikiran perempuan itu.

"Maaf juga soal kak Leon.."

"Apa benar? Apa benar kamu bisa melepas kak Dita? Aku rasa nggak."lirihnya,sesaat setelah Aksa menghilang dari pandangannya.

Aksa menyusuri lorong rumah sakit,dengan langkah santai namun pikirannya bisa dibilang tak sesantai langakhnya.Baru saja Aksa ingin masuk ke lift,seruan seseorang memanggil namanya kembali membuatnya menghembuskan napas panjang dengan kepala menengadah."Siapa lagi?"gumamnya kesal lalu berbalik.Satu alis Aksa terangkat sembari mengamati seorang perempuan itu dari atas sampai bawah.

"Hay Aksa,benarkan?"sapa perempuan itu,"apa aku perlu memperkenalkan diri?"lanjutnya sembari mengulurkan tangan.

Aksa tak menggubrisnya,ia hanya menatap sebentar uluran tangan perempuan itu lalu berbalik.Lelaki itu tak ingin meladeni orang yang tidak memiliki kepentingan dengannya,hanya membuang waktu pikirnya.Baru selangkah berjalan,perempuan itu kembali berucap."Cepatlah membuat keputusan...keputusan untuk segera memiliki Dita,aku akan membantumu mendapatkannya."spontan langkah Aksa kembali terhenti.

Aksa tersenyum sinis,lalu berbalik."Lita?"tebaknya setelah menyadari siapa perempuan yang sedang bicara dihadapannya.Tebakannya benar,perempuan dihadapannya adalah Lita.

"That's right."katanya begitu tampak antusias.

"Benar seharusnya aku menyadari setelah melihat wajahmu yang sekilas mirip dengan Dita."

Lita ingin membuka mulut,namun dengan cepat Aksa menyanggahnya dengan berkata,
"Jangan katakan apapun,lakukan saja sendiri,jangan membawa orang lain dalam masalahmu itu..perbaiki saja hubunganmu dengan Leon,sebelum membantuku mendapatkan Dita,hubunganmu saja berantakan,tapi ingin membantu orang lain..benarkan nona Lita?"Aksa menunjukan senyum smirknya,"ck,lucu sekali."lanjutnya menatap sinis.

Lita mendengkus kesal mendengar ejekan yang keluar dari mulut Aksa,terdengar pedas dan cukup menyelekit dihatinya.

Bugh

 𝙉𝙤𝙬 𝙔𝙤𝙪 𝙇𝙤𝙫𝙚 𝙈𝙚? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang