Playlist|Mahalini_Melawan Restu
Selamat membaca💕
"Jangan renggut nyawa dia..atau aku akan menyesal seumur hidupku."
🥀🥀
Ditempat lain..
Suara ambulans menggema disertai tangisan seorang perempuan,Yena.
Ambulans itu telah sampai dipelataran rumah sakit.Decitan brankar menurunkan sosok Leon yang terbaring lemah dengan darah bercucuran disekitar wajahnya.Tabung oksigen menutupi area hidung dan mulutnya membantu lelaki itu sejenak bisa bernapas.
"Kak Leon..Ja-jangan tinggalin Ye-yena hiks.."terbata-bata,Yena tak mampu menahan genangan air dimatanya melihat kakak tersayangnya terbaring lemah dengan cairan merah masih mengucur dikepala dan lengan kanan lelaki itu.
Menyamai langkah brankar itu didorong,Yena tak sekalipun pergi dari samping kakaknya.
Sesampainya di depan ruangan bertuliskan UGD,seorang suster mengentikan langkah Yena,menghalangi perempuan itu untuk ikut masuk kedalam.
"Maaf,nona anda tidak diperkenankan untuk masuk."kata seorang suster.
"Dok..tolong selamatkan kakak saya hiks."pinta Yena setelah seorang Dokter memasuki ruangan yang ditempati kakaknya itu.
Dokter itu hanya mengangguk lalu memasuki ruangan yang ditempati Leon.
Tak berbanding terbalik dengan Dita.
Didalam taxi Dita tak henti-hentinya merapalkan doa,sungguh Dita tak ingin kehilangan Leon,meski dirinya ingin Leon menghilang dari hidupnya tapi bukan untuk menghilang dari dunia.Dita tidak bisa jika harus dihadapkan pada situasi genting seperti itu."Kak Leon..bertahanlah..aku mohon."gumam Dita dengan tangan bertaut seolah sedang berdoa.
"Ya tuhan,jangan biarkan dia terluka..jangan..kalo tidak aku akan menyesal seumur hidupku.."air mata Dita masih menetes deras membasahi pipinya dengan cepat menyekanya setelah taxi yang ditumpanginya
berhenti tepat disebuah pelataran rumah sakit yang berada ditengah-tengah kota yang tadi sempat ditujukan Yena melalui pesan chat.Secepat kilat Dita segera membayar ongkos taxi dan melesat,tak ada langkah ragu,dirinya berlari.
Dita sampai lupa untuk menanyakan dimana letak ruangan Leon dirawat.Menyusuri setiap lorong rumah sakit,mata Dita berkelana mencari sosok Yena.Hanya perempuan itu yang bisa menjelaskan kondisi Leon saat ini."Yena..Yena dimana kakakmu?"gumam Dita,kekhawatirannya masih belum teratasi dikala pandangannya belum juga menemukan seseorang yang dicarinya.Matanya menelisik setiap ruangan yang dia temui.Ia juga mencoba menghubungi Yena namun perempuan itu tak kunjung mengangkatnya.
Kaki Dita seketika lemas dikala sosok Yena sedang bersimpuh didepan sebuah ruangan.Langkah Dita mendekat namun seketika berhenti dikala tatapan tajam seorang perempuan menguasai suasananya saat ini,hatinya mengatakan untuk tidak mendekat namun pikirannya masih tertuju pada Leon.
Dengan keberanian Dita melangkah maju mendekati Yena,meski tatapan Angelina tampak menyudutkan Dita.
"Yena?"panggil Dita lirih.
Yena menoleh menunjukan tatapan sendunya."Kak Dita..hiks."panggil Yena setelah melihat sosok Dita.Sosok perempuan yang dirinya anggap sebagai kakak.
"Untuk apa kamu kesini?"suara itu merasuk kedalam pendengaran Dita,terdengar nada ketidaksukaan.Tatapannya pun sama.Begitu tajam dan dingin.
Sebegitu tidak sukanya dengan Dita?
"Gimana rasanya?...gimana rasanya ketika sudah berhasil membuat anak saya celaka!?"katanya kini berada dihadapan Dita.Bahkan tangannya meremas kedua bahu Dita membuat si pemiliknya meringis menahan sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙉𝙤𝙬 𝙔𝙤𝙪 𝙇𝙤𝙫𝙚 𝙈𝙚? (END)
FanficNow you love me? Untuk siapakah ungkapan itu,Leon atau Aksa?..ataukah kedua lelaki itu yang mengatakannya? Pada siapakah cinta Dita akan berlabuh? Note📝: Ini hanya cerita fiksi,tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun,tidak ada kaitannya dengan k...