Hai Reader!!
Selamat membaca♥️🌻
"Jatuh pada sebuah perasaan terlalu dalam bisa membahagiakan,namun juga bisa menyakitkan"
🌻🌻
Rintikan salju menjadi pemandangan pertama kali Dita dipagi hari..."Turun salju?"kedua sudut bibirnya terangkat bersamaan melihat embun di kaca.Matahari yang biasanya memancarkan kehangatan kini hanya tertutup awan berwarna putih dengan butiran salju yang indah.
Dita membuka sliding door,menempatkan diri ditepi tralis dengan kedua tangan menengadah membiarkan tetesan salju mengenai kulitnya.Dingin,namun menyenangkan.
Mata memejam dengan tangan merentang,Dita menikmati setiap hembusan angin yang menerpa.
Dita membuka mata,ia mengerutkan keningnya lalu merogoh saku.Ia mengingat menaruh sesuatu disakunya.
Gelang yang ia dapatkan dari kotak musik yang dia temukan semalam."Kenapa dia memiliki gelang yang serupa denganku?"Dita menghela napas panjang sembari memainkan gelang tersebut.Tak lupa mengeratkan balutan jaket yang ia kenakan.Jaket milik Aksa tentunya karena semalam Juliana sendiri yang menyuruh Dita mengenakannya.Sedangkan pakaian Dita sedang dicuci karena terkena noda muntahannya.Hidung Dita mengerut dengan mulut bergidik."Uwe,aku benci mengingatnya."ujar Dita ketika mengingat betapa memalukannya dirinya saat mabuk.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu menghentikan aktifitasnya.
"Dita?"panggil Juliana.Dita segera mengantongi gelang tersebut,lalu melangkahkan kakinya masuk kembali ke kamar.
🐰🐰
Sedangkan Aksa,lelaki itu pagi sekali sudah bersiap,penerbangan ke Korea dijadwalkan pukul 8 pagi,dan saat ini lelaki itu sudah berada di bandara.Yang paling utama Aksa sudah berpamitan dengan Fita dan Pradito.Dengan pakaian serba hitam dari ujung kepala sampai kaki,kacamata hitam bertengger dihidungnya,dilengkapi dengan topi hitam yang selalu Aksa kenakan jika berada di tempat ramai.Lelaki itu berpakaian selayaknya seseorang sedang berduka.Bahkan penampilannya mendapatkan gelengan dari Juno yang sedari tadi mengekor dibelakangnya.
"Uangnya sudah diberikan?"
"Sudah."
"Lalu bagaimana reaksinya? Apa Angelina menerimanya?"
"Dia bertanya,kenapa uangnya dikembalikan,bukankah perempuan itu memang murahan.."
"Dia mengatakan itu??"
Langkah kaki Aksa terhenti,bersamaan dengan sorot matanya yang jatuh pada seorang lelaki bertubuh tegap dengan setelan Jas yang terbalut rapi.Meskipun dari jauh namun sorot mata tegas dapat Aksa rasakan dari Ayah..ya benar sosok lelaki itu tak lain adalah Wiliam,tertawa lepas sambil bercengkrama dengan lawan bicaranya...memang benar Aksa merindukan sosok ayah dalam hidupnya.Dan sekarang dia bisa melihatnya untuk kedua kalinya.
Hanya diam,Aksa tak berniat ingin mendekat apalagi menyapa.Seutas senyum tanpa sadar menghiasi bibir.Senyum yang dulu tak pernah terbayangkan akan terukir untuk seorang Wiliam.Ayah yang dulu meninggalkannya..
Mata Aksa terpejam,berusaha menghilangkan kenangan buruknya terdahulu.
Merasa sedang diperhatikan,Wiliam menyadari bahwa sosok lelaki berpakaian hitam itu adalah Aksa.
"Kamu mau pergi?"tanya Wiliam ketika sudah berada didepan anaknya.Mata Aksa membulat,ia tak menyangka ayahnya mengenali dirinya meskipun sudah berpakaian sangat tertutup.
![](https://img.wattpad.com/cover/304913321-288-k740127.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙉𝙤𝙬 𝙔𝙤𝙪 𝙇𝙤𝙫𝙚 𝙈𝙚? (END)
FanficNow you love me? Untuk siapakah ungkapan itu,Leon atau Aksa?..ataukah kedua lelaki itu yang mengatakannya? Pada siapakah cinta Dita akan berlabuh? Note📝: Ini hanya cerita fiksi,tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun,tidak ada kaitannya dengan k...