Part 8 Serbuan Wartawan

303 66 11
                                    

Hai Reader✌🏻

Selamat membaca💕

"Jangan membencinya,kamu tidak tau masa lalunya."

🌻🌻

Hembusan napas berat lolos dari hidung Dita.Kenangan manis,namun juga terasa pahit bersamaan jika mengingatnya.Dita menekan dadanya kuat-kuat.Mencoba untuk melupakan kenangan-kenangan itu yang hanya akan membawa luka.

"Kenapa aku masih menyimpan foto ini,Dita..ayolah kamu harus melupakannya.Mungkin sekarang dia juga sudah benar-benar melupakanmu..ayolah Dita,Lita sudah kembali dan otomatis cinta lama itu juga pasti kembali."

Hembusan napasnya lelah.Disertai bahunya yang melemas."Seberapa keras aku berusaha melupakannya,tapi kenapa sangat sulit."

Masih melamun,tak ayal seseorang sedang memperhatikan dari jarak yang tidak terlau jauh.Aksa berdiri dengan menenggelamkan kedua tangannya kedalam saku.Menatap Dita tanpa arti.

"Bos,kasihan sekali dia,sepertinya dia tertekan dengan berita yang tersebar."

"Itu kesalahannya sendiri."timpal Aksa.

Tampak tak peduli Aksa melangkahkan kakinya namun seketika mundur ketika melihat segerombolan reporter dan wartawan berkerumun berada diluar pintu lobi bandara dengan membawa peralatan perekam dan lainnya.

"Shit! Kalian bilang tidak akan ada wartawan,namun nyatanya apa?!"

Pak Tio dan Juno meneguk ludahnya susah payah.Kalau sudah begini habislah mereka kena omel Aksa nanti.

"Kita harus segera menghindar bos."kata Juno menarik tangan Aksa.

Dita masih melamun dalam posisi yang sama.Tanpa diduga ada salah satu wartawan yang mengenalinya.Merwka menghampiri Dita.

"Nona..kamu wanita yang menampar Aksa bukan?"

"Apa motifmu menamparnya nona?"

"Nona Dita,benarkan namamu Dita?"

Dita yang tiba-tiba diberondong pertanyaan itu lantas tersentak,mendongakkan kepala sudah dihadapkan dengan beberapa mikrofon,kamera serta alat perekam suara yang diarahkan tepat didepan wajahnya.

"Bos,kasihan sekali dia,kita harus membantunya."tutur Juno yang merasa iba.

"Biarkan saja."tukas Aksa cuek.

Masih dengan keterkejutannya,Dita berdiri.

"Apalagi ini, Ya Tuhan."rutuk Dita dalam hati.Baru saja ia bisa bernapas lega ada saja masalah lain yang menghampiri.

Berusaha terus mengelak namun sodoran mic itu tak kunjung berhenti.

"Maaf,nona apakah benar tuan Aksa,menaiki pesawat ini?"

"Apa hubunganmu dengan dia nona?"

"Apakah anda tidak takut mendapatkan masalah?"satu pertanyaan lagi terlontar dari mulut wartawan itu.Dita sendiri tak tau harus menjawab yang mana terlebih dahulu.

"Apa alasan nona menampar Aksa?..apa ada masalah pribadi?"

Ayolah..Dita sudah sangat lelah,tubuhnya masih ringkih hanya untuk sekedar menjawab pertanyaan yang Dita saja bingung harus menjawabnya seperti apa.Bayangkan 7 jam berada di pesawat...

 𝙉𝙤𝙬 𝙔𝙤𝙪 𝙇𝙤𝙫𝙚 𝙈𝙚? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang