part 22 Bertaruh

260 56 23
                                    

Hai reader
Selamat membaca💕

“Cobalah lihat hatinya,bukan hanya wajahnya”

🌻🌻

"Kakak,kak Leon yakin dengan keputusan kakak?"

Kepala Leon mengangguk,namun mulutnya tak berhenti mengunyah makanan yang adik perempuannya itu suapkan.Matanya fokus pada layar ponsel yang menunjukan foto Dita.

"Dita sangat cantik,benar kan na?"

Yena hanya mengangguk menanggapi,bibirnya menekuk kebawah sembari mengaduk-aduk bubur yang hanya sisa setengah.

"Yena,jangan berhenti suapkan lagi."titah Leon dengan mulut terbuka tapi matanya tak berhenti menatap layar ponsel yang menampilkan potret Dita yang sedang tersenyum.

Helaan napas Yena mengalihkan perhatian Leon.Dahi Leon berkerut menatap Yena yang juga balik menatap dirinya.

"Kenapa? Ada yang salah?"

"Tapi kenapa aku merasa sepertinya cara kakak salah.."

Pergerakan Leon terhenti,pandangannya kearah Yena dengan tatapan penuh penjelasan.

"Kenapa kamu ngomongnya gitu? Bukannya kamu setuju kalo kakak sama kak Dita?"

Yena mengangguk dengan pandangan kebawah."Ya,tapi aku juga nggak mau kalo kak Dita terpaksa.."

"Terpaksa? Maksudmu?"

"Kakak pura-pura bodoh atau gimana? Kak Leon nggak liat tatapan mata kak Dita dan kak Aksa?"

"Memangnya kenapa?"Leon berusaha tenang meskipun ia sendiri sudah tau tentang topik pembicaraan yang sedang adiknya jelaskan.Bagaimana mungkin ia lupa,disaat tangan lelaki lain yaitu Aksa dengan kokohnya bergelayut di pinggang Dita,bagaimana mungkin ia lupa disaat Aksa mengucapkan bahwa Dita adalah miliknya..mana mungkin lelaki itu lupa.

"Kak Leon tau,sewaktu kak Dita kemari dia melihatku berpelukan dengan kak Aksa,dan raut wajahnya berubah...

"Dan kata-katanya meyakinkanku jika kak Aksa dan kak Dita memiliki hubungan yang spesial,mereka memang nggak nunjukin satu sama lain tapi pandangan mata mereka nggak bisa bohong kak.."

"Dan.."

"DAN APA!?"Leon menghela napas kasar,ia menatap Yena dengan penuh amarah.

"Bukan-"

"Aku harus melepas dia untuk Aksa,begitu?" Potong Leon berbicara dengan nada penuh penekanan,tangannya singgah dikedua bahu Yena,adik perempuannya yang selalu berada disampingnya."Yena,lalu bagaimana dengan perasaanmu pada Aksa,heuh?"

"Jangan egois,pikirkan hatimu juga.."ujar Leon dengan senyum tipis tak lupa membelai pucuk kepala adiknya itu.

"Aku?"tunjuk Yena pada diri sendiri.

"Ya,kamu pikir kakak nggak tau,kamu suka kan sama dia?"

"Eummm..

Cklek

Perkataan Yena terpotong bersamaan dengan suara decitan pintu yang terdengar pelan tapi mampu membuat kedua kakak beradik itu menoleh kearah pintu tersebut.

"Kak Aksa?"panggil Yena dengan senyum merekah.

Aksa melangkahkan kakinya dengan kedua tangan tenggelam dalam saku,seakan tak melihat seorang pun kecuali Leon,Ia berjalan tak mempedulikan Yena yang tersenyum padanya.

"Ekhem,tempat yang bagus,seleramu cukup tinggi untuk menyewa ruangan pesakitan ini."

"Aksa?"panggil Leon.Lelaki itu begitu terkejut ketika seorang Aksa mau menemuinya.

 𝙉𝙤𝙬 𝙔𝙤𝙪 𝙇𝙤𝙫𝙚 𝙈𝙚? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang