Chapter 17

1.1K 91 9
                                    

Perkemahan lima hari telah berlalu meski tidak begitu menyenangkan untuk (Name). Kini semua sudah pulang ke sekolah.

Sekolah terlihat cukup santai, seakan peraturan tidak berlaku untuk satu hari ini. Semua tidak ada yang mengenakan baju seragam, melainkan pakaian bebas. Karena sehabis berkemah semua langsung pulang ke sekolah tanpa pulang ke rumah dulu. Setidaknya ini adalah waktu terakhir murid kelas XII menjadi murid di SMK ini dengan bersantai.

(Name) merasa senang. Entahlah, senang saja. Ia terlarut dalam fantasinya sendiri karena saat ini sedang duduk sendiri di tangga paling dasar di gedung kelas XI. Tangga tersebut langsung menuju ke arah halaman atau bisa disebut lapangan sekolah.

Begitu damainya karena tak ada yang menganggu. Matanya melihat ke depan, dimana ada beberapa orang berlalulalang yang entah sekedar lewat atau ngapain di lapangan tersebut. (Name) tak peduli, intinya ia merasa tenang tanpa ada yang mengusiknya.

Tidak seperti kemarin-kemarin yang sering diganggu makhluk kasar yang kerjaannya selalu julid pada (Name). Untungnya makhluk-makhluk itu sudah di penjara.

Saat sedang tenang-tenangnya, tiba-tiba ada makhluk kasar yang menganggunya.

"Halo anak nolep! Kembali lagi bersama Blaze ayamloper!" ucap Blaze yang tiba-tiba datang seolah sedang memulai vlog

(Name) sudah bersyukur atas ketenangan yang dirasakannya saat ini. Tapi sekarang ia jadi kurang bersyukur karena Blaze tiba-tiba datang untuk menganggu.

"Apaan dah! Ga lihat orang lagi tenang malah lo ganggu?!" (Name)

"Galak amat mbak." sahut Taufan yang tiba-tiba juga muncul dan tidak membuat (Name) terkejut

"Halo!" ini lagi satu si bocah ijo yang ikut-ikut abangnya

(Name) hanya mampu menepuk jidat. Ditepuk mulu jidatnya, entar penyok tuh jidat.

"Apa?" tanya (Name) ketus yang kini sudah dikelilingi TTM

"Enggak ada apa, cuma lihat lo sendiri jadi pengen ganggu." ucap Taufan enteng

Sepertinya Blaze tiba-tiba terpikir sesuatu "(Name)! Untuk mengenang sehari lagi kita jadi murid di sini, jalan-jalan yuk? Berempat aja?"

(Name) menatap jengkel si ayamloper itu "Kayak kita bestian yang cuma bisa ketemu di sekolah terus rumah kita jauh aja."

"Lagian setiap hari kita bisa ketemu elah!"

"Aduh Kak Blaze.. mikir dong." Thorn

"Thorn aja udah mulai pinter." Blaze merasa tertohoq dan seketika pundung di pojokan.g

"Daripada jalan-jalan, mending ngegame gak sih. Lagian kita udah lima hari kemah dan gak dapat tidur nyenyak. Mending sekarang waktunya dipakai ngenolep." usul Taufan

"Game apa?" Blaze

"Gw bukan gamer ataupun peminat game, jadi gw ga ada usul." (Name)

"Game masak-masak aja." Thorn

"Gw gak bisa masak." ucap Taufan dan Blaze dengan jujur

"Pantesan ga bisa dijadiin harapan ama Gempa, selain dijadiin babu." gumam (Name)

"Setidaknya gw berguna dijadiin babu belanja." Blaze

"Betul, betul." Taufan

"Hmmmm terus maunya game apa?" Thorn tampak berpikir

"Lu nginep di rumah kita gimana?" Taufan

"Ogah bangetlah, gw cewek sendiri dan yakali dibolehin mak bapak gw." tolak (Name) matang-matang

True Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang