HALILINTAR P.O.V
Semenjak tadi saat dia berpamitan untuk pergi ke kelasnya, aku merasa khawatir. Dari luar aku memang tampak dingin seperti biasanya, namun sebenarnya aku sedang memikirkan keadaannya. Dia baik-baik saja kan?
Tak lama kemudian kami memutuskan untuk pergi dari kantin. Di sepanjang jalan yang aku lewati, aku terus berpikir tentangnya. Dia sampai di kelas dengan selamat kan?
"Kak Hali, muka lo kelihatan gelisah. Lagi mikir apa?" ujar adikku, Solar
"Gak ada."
"Pasti mikirin (Name) ya haha!" ucap Taufan
Aku pun langsung menyentil bibir Taufan.
"Njing gw cuma nebak!" ucap Taufan yang tampak sedang mengelus bibirnya
"Diam."
Rasa khawatirku semakin menjadi. Hingga ada seorang adik kelas menghampiri Gempa dan memberi kabar jika gudang terbakar. Aku langsung berpikir, apa ada hubungannya dengan kekhawatiran yang aku rasakan?
Setelah mengetahui kabarnya, Gempa langsung menarikku ke gudang. Ia juga menyuruh agar hanya kami saja yang pergi, sedangkan yang lain tinggal di kelas saja.
"Apa hubungannya denganku?!" ujarku
"Ikut saja! Nanti malah dibilang gak perhatian sebagai OSIS." Gempa
Kami pun tiba di gudang. Orang-orang tampak sibuk memadamkan api dari luar gudang.
Di sana ada lagi seorang adik kelas perempuan menghampiriku.
"Kak Halilintar! Di dalam gudang ada seorang gadis, bisa kakak keluarkan dia? Daritadi aku sudah menyuruh siapa saja mengeluarkannya, tapi tak ada yang mau." ujarnya
"Maaf ya kami baru tau tentang ini. Kenapa bisa ada orang di dalamnya?" Gempa
"Aku tak tau, saat aku dan yang lain sedang memadamkan api aku melihat seorang gadis pingsan diantara api-"
"Sudah sudah, aku akan masuk."
Aku segera masuk ke dalam gudang. Meski api belum benar-benar padam. Aku berjalan di antara api yang membara dengan hati-hati, lalu aku melihat gadis yang dimaksud tadi.
Aku segera berjongkok dan mengangkat tubuhnya. Aku terkejut saat melihat wajahnya.
'Ternyata ini yang aku khawatirkan daritadi..'
Aku langsung menggendongnya dan segera keluar dari gudang. Rasanya sedikit sulit untuk berjalan diantara api.
Tak lama kemudian aku berhasil keluar dari gudang. Dan kebetulan sekali saat aku baru keluar dari gudang, aku disiram.
"E- Eeehh!! Maaf kak! Aku tadi berniat memadamkan api di dalam!"
Aku hanya bersweatdrop. Aku mengabaikannya saja lalu segera pergi ke UKS.
HALILINTAR P.O.V END
(Name) sekarang sudah sadar. Ia masih merasa pusing, dan tubuhnya juga terasa sakit. Padahal rasanya ia daritadi tak melakukan apapun.
"Jangan melamun."
(Name) sedikit terkejut dan menoleh ke asal suara itu. Ia melihat Halilintar sedang duduk di kursi yang tak jauh dari kasur pasiennya. Di kepala Halilintar ada handuk.
"Kenapa kakak kebasahan?" (Name)
"Aku tak sengaja disiram." Halilintar
"Oh.. ganti pakaian sana, tak nyaman jika memakai pakaian basah-" ucapan (Name) terhenti
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love [✓]
Romansa୨⎯ BoBoiBoy Halilintar w/ Female!Readers ⎯୧ (Name) adalah seorang gadis indigo, yang kini sudah berusia 16 tahun. Ia menduduki bangku di kelas sebelas (XI). Sejak kecil (Name) tak memiliki teman karena keistimewaannya yang selalu membuat orang-orang...