Chapter 12

749 89 0
                                    

Seminggu sudah berlalu semenjak (Name) diculik. Dengan kondisi (Name) yang sudah membaik. Sejak itu semua terasa berbeda untuk (Name). Ia mungkin jadi lebih kalem.

BoEl merasa kurang nyaman dengan (Name) yang kalem, karena biasanya (Name) itu full senyum, banyak bicara, ketawanya tidak elegan, dan sebagainya. Bahkan sekarang jarang bermain dengan Blaze ataupun TTM.

Tapi sepertinya, (Name) yang sekarang lebih menghindari Halilintar. Meski Halilintar sendiri tampak.. hmm ya mengejarnya. Mereka kan bersahabat.

"Hali, lo gak capek ngejar-ngejar (Name)?" ujar Taufan

"Siapa yang ngejar?" Halilintar

"Elo lah bego, gak usah sok nyembunyiin begitu. Udah kelihatan banget lu ngejar-ngejar dia, tapi (Name) malah cuek." Solar

"Kalian gak usah ikutan. Ini masalah gw dengan (Name)." Halilintar

"Jangan maksain diri terus, Li. Lo punya banyak saudara yang bisa berguna kapan aja." Ice

"Gitu?" Halilintar

"Emm nah! Gw ada ide." Solar

"Ide?" Ice

"Biar (Name) mau balik lagi ke Hali." Solar

"Yakin banget ide lu bakal berhasil." Taufan

"Yakin lah, waktu nangkap basah si Lany aja gw yang ngasih ide itu." Solar

"Ya ya, kasih tau aja." Halilintar

"Oke! Jadi begini ya..,"

=====

"Oh iya, sekarang kan mau balikin buku ke perpustakaan." gumam (Name)

Sambil berjalan, ia membuka tas sekolahnya untuk mengambil buku yang kemarin dipinjamnya dari perpustakaan. Namun tiba-tiba (Name) tak sengaja bertabrakkan kecil dengan orang yang datang dari arah berlawanan.

"Maaf ga lihat-"

(Name) melihat orang tersebut yang ternyata adalah Halilintar. Halilintar tampak berwajah dingin namun terasa tak biasa. Halilintar tak mempedulikan (Name) dan langsung pergi.

'Hali?' batin (Name)

(Name) menggelengkan kepalanya dan melanjutkan perjalannya ke perpustakaan. Setelah mengembalikan buku, ia kembali lagi untuk segera pulang.

'Gw mikir apa sih. Ga jelas banget.' (Name)

SKIP

"Aku pulang.." ujar (Name) sambil memasuki rumah

"Selamat datang, (Name). Gimana sekolahnya?" Dina

"Biasa aja." (Name)

"Kok lemes begitu,"

"Eh udah tau belum? Sepupu-sepupu kamu bakal pulang." Dina

"Udah tau, nanti malam kan?" (Name)

"Hmm iya, anak ibu ini emang selalu tau." Dina

"Ihh jangan cemberut gitu dong, nanti kusuruh Ayah-" (Name)

"Suruh apa hm? Udah ngerti begituan ya," Dina

"Hehe~" (Name)

"Kamu ada masalah apa? Tadi kelihatan ga semangat."

"Kepikiran Amyla?" Dina

"Ibu tau aja." (Name)

"Tau lah. Kamu ga boleh terusan ngerasa salah karena hal itu! Kamu ga salah, lagipula itu dah berlalu lama banget!" Dina mulai bawel

True Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang