•Hai, sebelumnya selamat datang buat yang baru baca atau baru lihat cerita ini dan buat yang udah pernah baca jangan bosen bosen buat baca lagi:)
•Fyi cerita ini berasal dari karangan sendiri, mungkin ada beberapa bagian atau kata yang sama dengan cerita-cerita lainnya aku minta maaf tapi jujur alur yang aku buat ini enggak plagiat dari manapun.
•Buat kalian yang suka sama book ini, tolong bermurah hati untuk memberikan vote dan juga komen dan kalau kalian suka suka suka banget kalian bisa share juga book ini.
•Mohon maaf bila ada typo di beberapa bagian, kalian bisa langsung tandai aja dengan cara komentar nanti saat revisi pasti aku ganti
•Untuk para pembaca, aku minta tolong banget jangan panggil aku thor, author atau apapun itu. Kalian panggil aku aja pacar mark, enggak dong bercanda, tapi kalau serius juga gapapa aku malah seneng❤️( ◜‿◝ )
•HAPPY READING..
* * *
Suasana di dalam ruang makan kali ini
cukup tegang, bahkan Zea merasa jika hawa hari ini nampak terlihat sangat berbeda dari pada hari hari sebelum nya.Adzkiya Zea Aqeela, seorang gadis cantik dengan rambut sebahu serta beberapa helaian poni yang selalu menghiasi wajah cantik nya.
Malam ini, dan seperti malam malam biasanya Zea dan kedua orang tuanya selalu makan malam bersama, tapi entah kenapa hari ini Zea merasa aura di dalam ruangan ini begitu serius.
Karena Zea tidak berani bertanya, alhasil ia memilih untuk menunggu salah satu dari kedua orang tuanya berucap.
"Ekhem"
Suara daheman yang keluar dari seorang pria paruh baya yang berada tepat di depan Zea seolah langsung mengalihkan perhatiannya.
Zea menatap ayah nya lekat begitu juga dengan ibu nya, "kenapa yah?", Tanya Zea sesudah meminum air putih yang ada di depan nya.
"Kamu udah selesai makan nya? Ayah mau bicara serius", ucap Ayah Zea yang langsung diangguki oleh nya.
"Ada apa yah?"
Tanya Zea, tapi sebelum ayah nya menjawab dapat Zea lihat ayah nya yang tengah menatap sebentar ke arah sang ibu, dan setelah mendapat anggukan dari sang istri kini ayah Zea kembali membuka suara.
"Ayah tau ini terlalu cepat tapi ayah mau kamu menikah"
Ucapan ayah Zea sontak membuat sang empu nya membolakan kedua mata, terkejut? Pasti, kenapa tiba tiba sekali ayah nya berbicara tentang pernikahan, batin Zea.
Dengan segala keterkejutan Zea mencoba untuk tersenyum kemudian berucap, "yah, kan ayah tau kalau Zea masih kelas XII yah masa udah mau nikah aja. Nggak ah, Zea masih mau fokus sekolah"
"Ayah tau kalau kamu masih kelas XII tapi ayah udah punya calon untuk kamu, dan ayah juga berharap kamu nggak nolak perjodohan ini"
Mendengar ucapan dari sang ayah, Zea sontak menggeleng, "yah, Zea udah gede. Zea bisa cari jodoh buat Zea sendiri yah tapi enggak sekarang", tolak Zea mencoba selembut mungkin.
"Ibu sama ayah tau kalau Zea sudah besar, tapi kan Zea juga tau kalau ayah lagi sibuk dan ayah juga nggak bisa ngawasin Zea setiap saat. Nanti, kalau Zea sudah punya suami kan suami Zea yang bakalan ngawasin Zea"
"Bu-"
"Sayang, calon suami kamu ini orang baik. Ayah sama ibu udah ketemu sama keluarga mereka dan dia orang nya baik, jadi ibu minta sama Zea untuk jangan tolak perjodohan ini ya?", Bujuk ibu Zea dengan lembut sembari sesekali mengelus rambut anak semata wayangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT HUSBAND
Teen FictionAdzkiya Zea Aqeela seorang gadis cantik berusia tujuh belas tahun dan masih menginjak kelas XII MIPA 1, harus rela melepas masa single nya karena harus dijodohkan dengan anak dari sahabat ayah nya. (slow update) kalau ada kritikan dan saran bisa la...