"Mas udah selesai belum mandi nya?"
Zea mengetuk pintu kamar mandi beberapa kali, sudah hampir 10 menit an Aldi berada di dalam kamar mandi dan sampai sekarang masih belum keluar juga.
"Udah selesai sayang", setelah mengucapkan kalimat itu Aldi langsung saja keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang dililitkan di perut nya.
Zea berusaha meneguk ludah nya saat melihat tubuh atletis milik Aldi, perut kotak kotak terpahat sempurna di perut nya. Zea sedikit terhipnotis dengan pandangan indah di depan nya ini, hanya beberapa saat setelah itu Zea memilih untuk kembali ke alam sadar nya.
"Lama banget, kaya cewek tau nggak", ucap Zea sambil menatap tajam ke arah Aldi, sedangkan Aldi hanya tersenyum melihat wajah kesal Zea.
"Ya kan tadi aku nya keramas dulu sayang makanya lama, kamu mau mandi juga?", Tanya Aldi dan Zea menggeleng.
"Aku udah mandi di kamar sebelah, kamu nya sih lama banget"
Beberapa part yang lalu pernah dijelaskan jika rumah yang ditinggali Zea dan juga Aldi itu memiliki dua kamar dan di setiap kamar terdapat kamar mandi dalam, jika kalian bertanya ada kamar mandi luar atau tidak maka jawabannya adalah ada.
Memang rumah mereka terbilang sederhana tapi juga mewah, bahkan Aldi juga punya ruang kerja sendiri, halaman yang luas dan di penuhi bunga, serta kolam berenang mini yang terletak di belakang rumah mereka.
Perpaduan warna pastel juga membuat rumah ini terkesan lebih segar, sungguh Aldi pandai dalam memilih warna untuk rumah nya dan juga rumah istri nya itu.
"Tadi aku ajak mandi bareng gak mau"
"Gak mau lah, kamu nyeremin. Udah sana ganti baju, baju nya udah aku siapin. Aku gak tau hari ini jadwal kamu pakai baju apa jadi kalau misal pilihan aku salah kamu ganti sendiri ya", jelas Lia setelah nya berjalan memasuki kamar mandi.
Baiklah kita tinggalkan dulu Zea, mari kita lebih fokus pada Aldi.
Aldi berjalan mendekati tempat tidur dan ternyata disana sudah ada kemeja panjang berwarna putih, serta celana hitam yang senada dengan blazer yang akan di pakai nya.
Aldi tersenyum saat melihat baju baju nya yang sudah licin berada di hadapan nya, lalu dengan perlahan Aldi mulai memakai kemeja putih itu lalu disusul dengan celana panjang nya.
Entahlah sebenarnya Aldi tidak yakin akan memakai blazer ini atau tidak karena sekarang kan diri nya bukan sedang ingin pergi ke kantor melainkan ingin pergi mengajar, apa tidak apa jika diri nya berpakaian seperti orang kantoran?
"Kenapa blazer nya dilihati aja mas? Nggak mau di pake ya? Atau kurang suka sama warna blazer yang aku siapin? Mau ganti warna aja?"
Zea yang sudah rapi dengan seragam sekolah nya berjalan mendekat ke arah Aldi sambil mengeluarkan pertanyaan pertanyaan nya. Sebenarnya sedari tadi Zea sudah mengamati Aldi dari kejauhan, dan saat Aldi tidak segera menyentuh blazer itu pun Zea juga tau.
"Nggak gitu sayang nanti mas pake kok tapi sekarang kamu pasangin dasi nya dulu ya?", Aldi kemudian menyerahkan dasi yang berwarna abu abu serta beberapa garis biru tersebut pada Zea.
Kemudian Zea mengambil dasi yang diberikan oleh Aldi barusan lalu berjalan mendekat ke arah nya dan langsung memakaikan nya. Zea sedikit berjinjit untuk memasangkan dasi tersebut pada Aldi karena tinggi Zea yang cukup jauh dengan Aldi.
Sedangkan Aldi yang gemas melihat Zea berjinjit, ia berinisiatif untuk memeluk pinggang Zea agar bisa lebih dekat padanya, tak lupa juga ia sedikit menunduk agar mempermudah Zea untuk memasangkan dasi untuk nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT HUSBAND
Teen FictionAdzkiya Zea Aqeela seorang gadis cantik berusia tujuh belas tahun dan masih menginjak kelas XII MIPA 1, harus rela melepas masa single nya karena harus dijodohkan dengan anak dari sahabat ayah nya. (slow update) kalau ada kritikan dan saran bisa la...