Suara adzan subuh yang sudah mulai bersautan perlahan berhasil membangunkan wanita mungil yang sedang tertidur pulas di pelukan sang suami.
Zea mengucek kedua matanya perlahan lalu mengambil handphone yang ada di dekatnya yang entah itu hanphone milik siapa.
Jam sudah menunjukkan pukul 04.14 menit, Zea bangun dengan perlahan dari tidurnya agar tidak mengusik tidur Aldi yang sepertinya terlihat begitu nyenyak.
Sebelum beranjak dari tempat tidur, Zea sedikit meluangkan waktunya untuk menatap wajah tampan milik Aldi. Kapan lagi dirinya bisa menatap wajah tampan itu dengan tenang tanpa takut diganggu oleh sang pemilik wajah jika tidak sedang tertidur.
Setelah hampir lima menit Zea menatap wajah tampan itu, ia baru memutuskan untuk beranjak dari tempat tidurnya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk cuci muka dan wudhu.
Zea keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah yang terlihat begitu segar. Sebelum membangunkan suaminya itu, Zea berjalan dahulu ke arah lemari untuk mengambil mukena serta sajadah untuk dirinya dan juga Aldi.
Zea memakai mukena itu terlebih dahulu lalu mulai berjalan mendekat ke arah Aldi. "Mas, bangun dulu sholat subuh", ucap Zea pelan tapi tidak sedikitpun mengusik tidur Aldi.
Akhirnya ia inisiatif untuk menutupi tangannya dengan kain mukena lalu mulai memegang lengan Aldi perlahan dan sedikit menggoyangkan nya, "mas bangun, udah adzan subuh ayo kita sholat berjamaah"
Dan ya, cara Zea berhasil. Aldi membuka kedua matanya perlahan dan pertama kali yang dilihatnya adalah wajah cantik milik istrinya.
Zea tersenyum menatap Aldi, "bangun yuk kita sholat subuh bareng, mau?", Tanya Zea dan Aldi mengangguk sembari mencoba mendudukkan dirinya.
Sembari menunggu kesadaran Aldi penuh, dengan sedikit iseng ia mencium dahi Aldi dengan dialasi oleh tangannya yang masih tertutup oleh kain mukena supaya wudhu nya tidak batal.
Aldi yang dicium seperti itupun hanya tertawa kecil, "sayang gak kerasa lah kalau gitu cium nya", kata Aldi sambil mencoba mengambil tangan Zea dari balik mukena.
Dengan cepat Zea menutup rapat celah agar tidak bisa disentuh oleh Aldi, "gak usah aneh aneh, udah sekarang lebih baik kamu wudhu ayo sholat bareng"
Aldi menurut, ia mengangguk lalu dengan langkah lunglai ia berjalan memasuki kamar mandi untuk bersiap siap.
Setelah dirasa siap, Aldi keluar dari dalam kamar mandi tersebut lalu mulai memakai peci yang diberikan istrinya.
"Udah siap sayang?", Tanya Aldi dan dijawab anggukan oleh Zea dari belakang.
"Allahuakbar"
* * *
Mereka berdua sudah menyelesaikan sholat subuh berjamaah nya, sekarang yang dilakukan keduanya adalah tiduran di atas kasur sembari berbincang-bincang.
Posisinya sekarang tubuh bagian atas Aldi bersandar pada kepala ranjang sedangkan Zea kini duduk di depan Aldi sambil menyandarkan punggungnya di dada bidang Aldi.
Posisi inilah yang sering dilakukan keduanya sejak beberapa minggu yang lalu. "Mas", panggil Zea pelan.
"Kenapa sayang?"
Bukannya Zea segera menjawab pertanyaan Aldi, ia malah diam sambil memainkan jari Aldi yang kini melingkar di perut nya.
"Mas, mas pasti kecewa ya sama aku karena aku gak mau ngelakuin itu?", Cicit Zea pelan.
Oke, sepertinya Aldi paham dimana arah obrolan istrinya itu. Aldi mengerti dan paham betul kebimbangan Zea.
Pasti dilain sisi ia takut dosa sedangkan disisi lainnya ia masih belum siap kan?, Aldi mengerti hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT HUSBAND
Teen FictionAdzkiya Zea Aqeela seorang gadis cantik berusia tujuh belas tahun dan masih menginjak kelas XII MIPA 1, harus rela melepas masa single nya karena harus dijodohkan dengan anak dari sahabat ayah nya. (slow update) kalau ada kritikan dan saran bisa la...