Suara handphone terdengar dari samping tempat tidur Aldi. Zea yang terbangun kemudian mendudukkan diri nya dan mengambil handphone tersebut dan di sana terdapat satu nomor yang kini sedang menelponnya, dengan cepat Zea mengangkat panggilan tersebut.
"Hallo, Assalamualaikum bunda"
"Waalaikumsalam cantik, kamu lagi dimana?"
"Lagi di rumah sih bun, kenapa emang nya?"
"Eum Aldi nya ada cantik?"
"Mas Aldi nya lagi tidur bun", jawab Zea sambil melirik ke arah Aldi yang masih menutup keuda mata nya.
"Kamu bangunin terus ajak ke rumah bunda ya sayang, ada hal penting yang harus bunda omongin sama Aldi"
"Oh, iya bunda. Nanti Zea bangunin mas Aldi terus Zea suruh ke rumah bunda"
"Bunda percaya sama kamu, kalau gitu bunda tunggu ya sayang"
"Iya bunda"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam bunda"
Zea merasa sedikit aneh di dengar dari nada bicara bunda nya Aldi, tidak seperti biasanya. Nada nya bahkan terdengar sangat gelisah, apa ada sesuatu yang disembunyikan oleh bunda nya Aldi?
Zea menepis kasar pikiran buruk nya itu jauh jauh, lalu memilih untuk membangunkan Aldi yang kini masih tertidur sembari memeluk perut Zea.
"Mas, Mas Aldi bangun"
Mendengar dirinya dipanggil, Aldi segera membuka kedua mata nya dan pandangan yang pertama kali dilihatnya adalah Zea yang sedang tersenyum ke arahnya.
"Kenapa sayang?", Tanya Aldi dengan suara khas bangun tidur nya.
"Tadi bunda telpon, katanya kamu disuruh kesana. Gak tau kenapa tapi nada bicara bunda kaya khawatir gitu. Mending sekarang kamu mandi terus siap siap kesana ya?", Ucap Zea sambil mengelus rambut kecoklatan milik Aldi.
"Kamu gak ikut?", Tanya Aldi sembari memejamkan kembali kedua matanya.
"Enggak ah, aku di rumah aja", jawab Zea dengan santai nya.
"Ayolah ikut sayang, mau ya"
"Aku lagi mager mas, kamu sendirian aja"
"Ih ikut pokonya, aku gak mau kalau pergi sendirian"
"Iya iya aku ikut, udah sekarang kamu mandi dulu sana"
Perkataan Zea seketika langsung membuat Aldi menunjukkan senyum indah nya di pagi hari, setelah itu Aldi mengecup bibir Zea sekilas sebelum berjalan ke arah kamar mandi.
Dan kecupan Aldi yang tiba-tiba seketika langsung membuat jantung Zea berdegup lebih kencang. Setelah senyum senyum memikirkan hal yang sudah berlalu beberapa menit yang lalu, kini Zea memutuskan untuk turun dari kasur nya kemudian mengambilkan Aldi baju ganti.
Zea hanya memilihkan pakaian simple, celana panjang serta kaos pendek berwarna biru laut itu. Lalu tak lama Aldi keluar dari dalam kamar mandi nya hanya dengan menggunakan handuk yang kini melingkar di perut nya. Padahal Zea sudah sering melihat pemandangan seperti itu setiap hari tapi hati nya tetap saja berpacu lebih cepat.
"Udah mandi nya? Nih baju nya udah aku siapin", ucap Zea sambil menunjuk ke arah baju yang sudah tersusun rapi di atas kasur.
Aldi mengangguk kemudian berjalan mendekat ke tempat Zea berdiri, dengan cepat Aldi memeluk pinggang Zea hingga membuat kedua tubuh mereka berdekatan.
"Kamu cantik banget sayang", ucap Aldi yang langsung membuat pipi Zea bersemu merah.
"Jangan gini ah, aku mau mandi, awas", Zea hendak melepaskan pelukan nya dari Aldi tapi Aldi malah semakin mengeratkan pelukan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT HUSBAND
Teen FictionAdzkiya Zea Aqeela seorang gadis cantik berusia tujuh belas tahun dan masih menginjak kelas XII MIPA 1, harus rela melepas masa single nya karena harus dijodohkan dengan anak dari sahabat ayah nya. (slow update) kalau ada kritikan dan saran bisa la...