"Aduh, terharu banget gw"
Suara dari ambang pintu berhasil membuat sepasang suami istri itu terkejut, Zea melepaskan pelukannya pada Aldi begitu juga Aldi yang melepaskan pelukannya pada Zea.
Secara bersamaan mereka berdua menatap ke arah pintu dan ternyata, terlihatlah kedua sahabat Zea yang sedang senyum senyum sambil menutup mulutnya.
Zea terkejut, sungguh. Bagaimana bisa kedua sahabatnya itu datang kesini?
"Kalian?"
"Kenapa Ze, kaget ya?", Tanya Dena yang berjalan beriringan bersama dengan Clarissa mendekat kearah Zea.
"Loh, ada pak Dzikri juga disini. Selamat siang pak", sapa Dena sambil menundukkan dirinya sejenak begitu juga dengan Clarissa.
Sedangkan Aldi yang nampak bingung dengan semuanya hanya menatap ke arah Zea yang hanya dibalas oleh gelengan.
"Maaf ya Ze, kita masuk ke rumah lo nggak ketuk pintu dulu. Tadinya mau ketuk pintu eh pas mau di ketuk tiba-tiba pacar gw keluar dari sini, gw udah curiga tapi dia sempet jelasin semuanya, terus katanya lo di dalem jadi kita berdua masuk aja deh hehe", Clarissa mencoba menjelaskan apa yang terjadi tadi.
Zea nampak bingung, pacar? Kapan pacar Clarissa datang kesini?
"Reza pacar kamu?", Aldi tiba-tiba bersuara yang mana hal itu membuat ketiga wanita disana menoleh ke arahnya.
Clarissa tersenyum kemudian mengangguk, "iya pak", jawab Clarissa dengan sopan.
Sedangkan Zea yang mendengar itu sempat tidak percaya, sejak kapan mereka berdua berpacaran? Dan bukannya kekasih Clarissa itu satu angkatan dengan mereka?
"Ah sepertinya saya harus ke kantor, kalian berdua saya minta tolong jagain Zea ya", mereka berdua (Dena dan Clarissa) langsung membuat ekspresi wajah yang tegas dengan diikuti oleh tangannya yang hormat.
"Mau ngapain?", Tanya Zea saat Aldi sudah berdiri dari samping nya.
"Ada meeting sama client sayang, cuman sebentar kok. Aku pergi dulu ya?", Zea mengangguk lalu menyalami tangan Aldi. Dan setelah itu Aldi berjalan menjauh dari mereka bertiga.
Sekarang, hanya ada ketiga wanita di dalam rumah ini. Clarissa yang sedang sibuk menatap tajam ke arah Zea seolah minta penjelasan dan Dena yang sedang sibuk memakan makanan milik Zea yang ada di meja.
"Jelasin!", Kata Clarissa sambil menekankan kalimatnya.
"E-eum anu, itu", Zea menatap takut ke arah Clarissa lalu kemudian ke arah Dena yang masih asik dengan makanan miliknya.
"Dena jangan dimakan itu punya gw", Ucap Zea dan langsung mengambil makanan tersebut dari tangan Dena, yang mana hal tersebut membuat Dena yang sudah membuka mulutnya kini harus menutupnya kembali.
"Ze, berhenti makan jajanan lo itu. Sekarang jelasin ke kita berdua", Dena mengangguki perkataan Clarissa.
"Ck, oke gw jelasin. Jadi gw sama mas Aldi udah nikah", jelas Zea tanpa menatap kedua temannya.
"Aldi siapa?", Tanya Dena yang sepertinya masih asing dengan panggilan itu, begitu juga dengan Clarissa.
"Orang yang barusan keluar noh", Zea menunjuk ke arah pintu dengan menggunakan dagu nya.
"Jadi kalo dirumah pak Dzikri dipanggil Aldi?", Tanya Clarissa dan diangguki oleh Zea.
"Berapa lama lo nikah sama dia? Kenapa nggak cerita ke kita berdua?"
Zea menghembuskan nafasnya sejenak sebelum memulai cerita yang sepertinya akan sedikit lebih panjang.
"Gw nikah sama dia udah dua bulan lebih", kedua teman Zea sempat terkejut mendengar ucapan dari Zea.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT HUSBAND
Teen FictionAdzkiya Zea Aqeela seorang gadis cantik berusia tujuh belas tahun dan masih menginjak kelas XII MIPA 1, harus rela melepas masa single nya karena harus dijodohkan dengan anak dari sahabat ayah nya. (slow update) kalau ada kritikan dan saran bisa la...