[Seventeen]

1.3K 76 2
                                    

"ENGGAK! MAS ALDI GAK MUNGKIN NGELAKUIN HAL ITU KARENA-"

"ZEA CUKUP!!", Bentak Aldi tiba tiba yang seketika langsung membuat Zea terdiam dengan tubuhnya yang bergetar.

Ini, untuk pertama kalinya setelah menikah Aldi membentak Zea begitu keras. Zea kemudian menatap Aldi dengan air mata yang terus mengalir dari kedua mata indah nya.

"M-mas?", Ucap Zea dengan nada bergetar nya.

"IYA GUE YANG NGEHAMILIN SYIFA, PUAS LO?!", bentak Aldi lagi, bahkan kini ia sudah mengganti kata aku-kamu nya menjadi lo-gue.

Air mata Zea mengalir semakin deras saat mendengar ucapan Aldi.

"K-kenapa?"

"KARENA GUE MASIH CINTA SAMA SYIFA, DAN ASAL LO TAU ZEA KITA ITU MENIKAH CUMA KARENA PERJODOHAN, GAK LEBIH DAN SATU HAL LAGI YANG HARUS LO INGET KALAU GUE GAK PERNAH SUKA SAMA LO!"

"ALDI", Bentak papa Aldi yang sepertinya sudah kasihan melihat Zea yang menangis semakin kencang.

"APASIH PA? KAN BENER APA YANG ALDI UCAPIN KALAU KITA ITU MENIKAH CUMAN KARENA PERJODOHAN BUKAN KARENA CINTA. PAPA KAN YANG MAKSA ALDI BUAT NIKAH SAMA ZEA DAN SEKARANG UDAH ALDI TURUTIN, TAPI PAPA JUGA HARUS MAU NGASIH RESTU ALDI BUAT NIKAH SAMA ORANG YANG ALDI CINTA YAITU SYIFA"

Zea menutup kedua telinga nya erat dengan tubuh yang terus saja bergetar, Zea benci ketika ada orang yang berbicara dengan nada tinggi di dekat nya, Zea tidak suka itu.

"Papa gak akan ngasih restu buat kalian", kata papa Aldi dengan tajam.

"Aldi gak peduli pa, mau ada restu atau gak ada restu dari papa, Aldi bakalan nikahin Syifa karena dia yang sudah mengandung anak Aldi, darah daging Aldi dan sekaligus cucu kalian juga", ucap Aldi tak kalah tajam nya.

"Dan asal lo tau ya Zea, sebenarnya gue itu nikah sama lo cuma buat nutupin hubungan haram gue sama Syifa. Biar gak ada satupun keluarga gue yang tau", Aldi berucap sambil memegang rahang Zea dengan tangan kekarnya hingga membuat Zea sedikit mendongak dengan air mata yang terus saja mengalir.

Kenapa setelah diri nya mulai jatuh cinta tapi justru laki laki yang dicintainya malah menyakitinya? Apa dirinya tidak pantas untuk bahagia?

"S-sakit m-mas", rintih Zea, tapi tak mampu membuat pegangan itu melonggar sedikit pun.

"Gue gak peduli Zea, karena hubungan gue sama Syifa udah ketahuan kayaknya gue udah gak butuh lo lagi deh. Tapi gue juga gak bakalan ngelepas lo gitu aja"

Plakk

Zea menampar pipi Aldi keras hingga membuat pegangan tangannya pada rahang Zea terlepas. Ada darah disana yang sudah pasti itu terjadi karena tamparan Zea yang cukup keras.

Aldi hanya terkekeh pelan kemudian menyeka darah yang mengalir dari sudut bibir nya itu, "lo berani nampar gue?"

"IYA, KENAPA? Kamu tuh orang ter-brengsek yang pernah aku temuin, aku gak bakalan maafin kamu. Aku benci sama kamu, AKU BENCII!!", Zea kemudian berlari menjauhi ruang keluarga tersebut lalu berjalan menuju kamar tamu yang ada di dalam sana, kemudian mengunci nya.

Hanya ada Zea sendirian di tengah gelapnya ruangan itu, saat ini Zea hanya ingin mengeluarkan seluruh emosi nya dengan tangisan.

Mungkin untuk beberapa waktu ke depan, Zea akan memilih untuk menyendiri di sini tanpa memperdulikan panggilan dari bunda Aldi dan juga papa Aldi.

Zea hanya ingin membutuhkan waktu sendiri, karena jika Zea keluar dengan keadaan yang masih emosi bukannya menjadi membaik tapi malah justru bisa jadi semakin memburuk.

PERFECT HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang