[Thirty-three]

1.2K 70 0
                                    

Malam pun tiba, Zea sudah memasak makan malam spesial untuk suaminya. Tidak ada apa-apa, ia hanya ingin meminta maaf agar suaminya itu tidak marah lagi padanya.

"Udah siap semua, tinggal nunggu mas Aldi pulang", ucap Zea semangat.

Sambil menunggu Aldi, Zea memutuskan untuk merebahkan tubuhnya di atas sofa panjang yang letaknya ada di ruang tamu dengan tv yang menyala.

Hingga dua jam pun berlalu, kini rasa kantuk sudah mulai menyerang Zea. Padahal tadi Zea ingin menunggu suaminya itu sampai pulang tapi entah kenapa kedua matanya tudak bisa diajak kompromi, dan berakhirlah dengan Zea yang tertidur di atas sofa.

Ceklek

Pintu terbuka dan disana, terlihatlah Aldi dengan wajah kusam serta baju yang jauh dari kata rapi mulai berjalan memasuki rumah.

Aldi bingung kenapa istrinya tidak mengunci pintu saat dirinya sedang keluar? Rasa haus mulai menyerang Aldi, dan ia memutuskan untuk pergi ke dapur terlebih dahulu untuk minum sebelum mengecek keadaan istrinya.

Saat sampai di depan meja, Aldi melihat ada banyak makanan yang tertata rapi disana. "Zea masak buat aku?", Gumam Aldi sembari menelusuri semua masakan yang dimasak oleh Zea yang ternyata adalah kesukaannya.

Manik mata tajam Aldi menyusuri seluruh ruangan ini, mencoba untuk mencari Zea siapa tau aja istrinya itu sedang menunggunya.

Dan benar saja, tatapan Aldi terkunci saat melihat ada sepasang kaki yang berada di atas sofa.

Dengan segera Aldi berjalan mendekat dan betapa terkejutnya ia saat melihat Zea yang ternyata sedang tertidur di atas sana.

Aldi tersenyum simpul lalu berjalan mendekat dan duduk di lantai sambil mengamati wajah tenang Zea.

Tangan kekar Aldi tanpa sadar mulai menyusuri rambut Zea perlahan, sangat pelan bahkan. Ia tidak mau jika istrinya itu terbangun.

"Cantik", gumam Aldi, lalu dengan perlahan ia menggendong Zea dan membawanya ke kasur.

Aldi merebahkan Zea lalu menutupi tubuh mungilnya dengan menggunakan selimut yang biasa dipakai oleh mereka.

Tapi pergerakan dari Aldi berhasil membuat tidur Zea terusik, dengan perlahan Zea membuka kedua matanya dan pertama kali yang ia lihat adalah Aldi yang berdiri dengan wajah tenang seperti biasanya.

"Mas?", Panggil Zea pelan, bukannya menjawab Aldi malah berjalan menuju lemari.

Zea hanya menatap pergerakan dari Aldi yang sedang sibuk mengambil baju-baju nya itu, "mas?", Panggil Zea lagi tapi Aldi tetap saja mendiaminya.

Sudah berulang kali Zea memanggil Aldi tapi tetap saja yang dipanggil tidak menyaut. Dan saat Aldi hendak keluar dari dalam kamarnya, dengan cepat Zea bangung lalu langsung memeluk Aldi dari belakang.

"Hiks maaf, mas maaf", tubuh Zea bergetar sambil terus merapatkan pelukannya pada Aldi.

"J-jangan diemin aku lagi, nggak mau hiks"

Dengan perlahan tapi pasti Aldi membalikkan tubuhnya dan langsung memeluk Zea dari depan.

Sungguh, ia sangat rindu dengan pelukan istrinya itu. Begitu juga dengan Zea yang sangat merindukan pelukan hangat Aldi.

"Mas maaf hiks"

"Sstt iya gapapa, udah jangan nangis", Aldi mengelus punggung Zea lembut berharap agar istrinya itu bisa tenang.

"Jangan hiks jangan diemin lagi", lirih Zea.

"Iya sayang enggak, ayo duduk dulu ya", Aldi kemudian menuntun Zea untuk duduk kembali di kasur king size itu tanpa melepas pelukannya.

PERFECT HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang