Happy Reading!!
.
.
Hari pertamanya sekolah akhirnya tiba. Lita menyiapkan bekal dan juga sarapannya. Dia berencana untuk tidak ikut campur dalam alur ceritanya. Dia akan jadi figuran biasa yang namanya hanya pernah di sebutkan tanpa keterlibatan. Figuran tak terlihat yang bahkan wajahnya pun tak digambarkan.
Lita hanya ingin belajar dengan tenang. Ini kesempatan baginya, dikehidupannya sebelumnya dia tidak pernah merasakan bangku sekolah lanjutan. Jadi ini kesempatan. Dan karena dia murid beasiswa, dia harus bisa mempertahankan nilainya.
"yoshh..semangat diriku!" ucap Lita menyemangati dirinya sendiri.
Ia memasukan kotak bekalnya kedalam ranselnya dan keluar dari kontrakan, tak lupa mengunci pintunya dan berangkat. Dalam perjalanan dia berdoa agar kehidupan sekolahnya berjalan lancar tanpa halangan apapun.
Tiga hari pertama, sekolah mengadakan masa orientasi untuk siswa baru. Lita berhasil menjalani dua hari pertamanya dengan sangat damai. Hari ketiga atau hari terakhir adalah dimana siswa baru akan diajak berkeliling sekolah. Mereka dibagi perkelompok yang dipimpin dua orang anggota osis. Lita berada dikelompok kedua, sementara orang yang dia tau sebagai tokoh utamanya ada di kelompok pertama.
Seperti biasa, tokoh utama selalu terlihat menonjol dan dengan mudah mencuri semua perhatian. Baik dari teman angkatannya sendiri hingga kakak kelasnya. Sambil memegang catatan, Lita menggambar denah sekolahnya. ia mencatat tempat-tempat penting yang mungkin akan dia datangi nanti.
"Lohh.. kok kelompok lo masih ada disini sih?" tanya salah satu seniornya itu saat melihat kelompok pertama ternyata masih berhenti di kantin.
"ck. Itu kita lagi nunggu mubar yang beli minum." Jawab seniornya yang lain.
"lahh bukannya nggak boleh?"
"ya emang nggak. Tapi salah satu mubar tadi ada yang pingsan, jadi temennya beliin minum." Ucapnya.
"Ohh.. ya udah deh kalau gitu."
Seniornya itu berbalik menghadap mereka, "baik. ini lokasi kantin kita.. disana lengkap ada makanan dan cemilan yang bisa dibeli, proses pembeliannya ya sama aja sih sama sekolah-sekolah lainnya." Jelas sang senior. "ada pertanyaan? Kalau nggak ada kita lanjut.." sambung seniornya.
Kelompoknya saling tatap sebelum salah satu dari mereka mewakili. "nggak ada kak."
.
Setelah kegiatan orientasi selesai, akhirnya kegiatan belajar mengajar pun dimulai. Kemarin pembagian kelas dilakukan, dan dirinya mendapat kelas X Mipa 1 yang isinya orang-orang dengan kecerdasan diatas rata-rata. Lita merasa sedikit minder, karena dia otaknya pas-pasan. Dia dan Lita tidak secerdas itu, mereka hanya bekerja keras lebih dari orang lain untuk sampai diposisi ini.
Dia mendapatkan tempat duduk di barisan nomor dua dipinggir disamping jendela. Dan dia lihat sepertinya kelas ini isinya murid yang unggulan semua deh. Setengah dari kelas adalah murid yang mendapat beasiswa. Setengah lainnya yah murid reguler. Dan rata-rata murid beasiswa mendapatkan bangku depan dan tengah. Sementara murid reguler rupanya memilih bangku belakang.
Lita mengamati dinamika kelas barunya. Jika dihitung dari kehidupannya dulu, dua tahun dia tidak menginjakkan kaki disekolah. Dan sekarang, dengan raga barunya. Dia mendapatkan kesempatan untuk bersekolah lagi. Itu adalah hal kecil yang membuatnya bahagia, walau dia cukup sedih harus berpisah dengan kakek neneknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/317473152-288-k449005.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran: Meaning Of Life (END)
Teen FictionNabil si gadis desa yang putus sekolah dan bekerja membantu kakek neneknya. Akibat suatu kejadian dia harus meregang nyawa dan terbangun di ruangan asing yang menurutnya sangat mewah. Lita, figuran yang hanya pernah disebutkan namanya dan namanya m...