Happy Reading!!
.
.
Acara kemah sudah berakhir. Lita sekarang sedang sibuk-sibuknya dengan segala pekerjaannya. Dia harus kerja paruh waktu dan belajar mempersiapkan ujian akhir yang hanya semakin dekat. Dan dalam dua hari kedepan dia akan ikut perlombaan lukis. Yang dilakukan ditempat perlombaannya langsung.
Huft. Lita lelah padahal belum mulai. Mereka hanya bisa menebak-nebak tema lukisan yang akan dilukis. Dan hari itu pun tiba. Lita kini berdiri disebuah ruangan bersama peserta lomba yang lain. Rene ada dipojok depan sementara dia ada dipojok belakang. Kanvas kosong didepannya diberikan secara cuma-cuma oleh panitia. Tapi untuk kuas dan cat, mereka harus membawa masing-masing.
Waktu melukis dimulai. Dengan tema yang diumumkan, dia mulai berpikir apa yang harus dia lukis. Tak butuh waktu yang lama sebelum ide muncul dikepalanya dan dengan cekatan dia mulai menggoreskan pensil kekanvas sebagai sketsa awalnya. Ini membutuhkan konsentrasi penuh.
Lita kembali tenggelam dalam kegiatannya tak menyadari apa yang ada disekelilingnya. Sampai akhirnya ia mendengar suara kaca yang pecah. Konsentrasinya buyar. Ia mengerjab dan menolehkan kepalanya keasal suara. Rupanya orang didepannya tak sengaja menyenggol dan memecahkan cermin pemuda dibelakangnya. Lita mengangkat bahu dan kembali berkonsentrasi menyelesaikan lukisannya.
.
Lita merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal. Dia mengangkat alat-alat lukisnya yang bisa dibilang sangat berat. Ugh. Ini sangat berat. Mana dia harus menuruni tangga. Lita mengerang kesal.
"yo.. gimana tadi?" tanya Rene.
Lita mengangkat bahu. "ya begitulah." Jawabnya.
Rene hanya tertawa kecil. "tadi sangat menegangkan. Apalagi ada kejadian tadi.." Lita hanya mengangguk sekenanya. Karena sejujurnya dia tidak memperhatikan lebih jauh hal-hal disekelilingnya.
Keduanya akhirnya berjalan keluar dari gedung. Rene dengan senang hati berbicara panjang lebar sementara Lita hanya mendengarkan. Lita mengerjab saat Rene dengan sengaja menyenggolnya dengan siku.
"noh.. doi lo udah jemput.. enaknya yaa dijemput doi.. jadi pengen juga.. " ucapnya dengan tatapan berbinar, sebelum tatapannya menjadi kosong. "sayangnya gue jomblo." Sambungnya kemudian saat menyadari realita tak seindah khayalannya.
Doi? Lita menatap arah yang ditunjukan oleh Rene. Itu... Arvin?
"udah sono samperin doi lo. Kasian noh dikerubuti serangga!" Rene mendorong Lita sebelum ia beranjak kearah yang berbeda.
Serangga dari mananya? Itu kan cuma para cewek. Masa iya orang-orang itu disebut serangga. Well walau agak mirip sih. Mirip semut yang mengerumbungi sisa makanan. Dan lagi kenapa Arvin menjemputnya? Wait. Kan belum tentu dia datang menjemputnya. Bisa saja dia sedang menunggu kenalannya yang kebetulan berada digedung yang sama dengannya?
.
Arvin berdecak kesal saat banyak cewek yang mengerumbunginya bahkan ada yang dengan lancang meminta nomornya. Memangnya mereka itu siapa? Tidak tau malu. Ia memilih menatap sekitarnya mencari keberadaan sang gadis. Setelah beberapa saat dia akhirnya menemukannya.
Gadis itu sepertinya tidak menyadari kehadirannya jika tidak diberitahukan oleh temannya. Arvin melangkah menjauh dari para gadis yang mengerumbunginya tadi dan menghampiri gadis yang tampak bingung dengan kehadirannya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/317473152-288-k449005.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran: Meaning Of Life (END)
TienerfictieNabil si gadis desa yang putus sekolah dan bekerja membantu kakek neneknya. Akibat suatu kejadian dia harus meregang nyawa dan terbangun di ruangan asing yang menurutnya sangat mewah. Lita, figuran yang hanya pernah disebutkan namanya dan namanya m...