Bagian 2: Atletis

479 89 8
                                    

Pembelajaran olahraga telah dimulai. Materi kali ini adalah lari gawang. Pak Han, selaku guru pelajaran olahraga meminta muridnya untuk berlari mengelilingi lapangan dengan melompati rintangan.

Tapi pertama-tama, tentu saja ia menyuruh muridnya untuk melakukan pemanasan. Pak Han meminta untuk mereka semua melakukan pemanasan secara berpasangan.

Dan Joohyun membenci itu. Kini, ia harus meminta orang lain untuk menjadi pasangannya, atau ia akan berakhir sendirian.

Netra Joohyun tak sengaja menemukan pemandangan Kang Seulgi yang tengah diperebutkan oleh para siswi. Pasti menyenangkan menjadi Seulgi. Dirinya tak perlu bersusah-susah payah lagi untuk mencari pasangan. Cukup menunggu, dan gadis itu pasti mendapatkan pasangannya.

"Aku sudah berpasangan dengan Bae Joohyun!" Betapa terkejutnya Joohyun kala gadis Kang itu menggandeng erat lengannya dan mengklaim bahwa ia adalah pasangannya. Sontak para siswi tampak kecewa karena tak dapat berpasangan dengan Seulgi.

"Hehe, kau mau berpasangan dengaku, kan, Joohyun?" tanya Seulgi setelah para siswi meninggalkan mereka berdua.

"Uhm, tentu. Kenapa tidak," balas Joohyun.

"Asyik!"

Dengan segera, mereka berdua pun memulai kegiatan pemanasannya.

Selesai dengan kegiatan pemanasan, mereka pun menunggu giliran untuk melakukan lari gawang. Seharusnya Seulgi sudah berpisah dari Joohyun. Namun, entah mengapa gadis pemilik mata monoloid itu terus saja mengekori ke mana pun ia melangkah.

"Uhm, Kang Seulgi," panggil Joohyun. Ia berbalik untuk menatap sosok yang mengekorinya sedari tadi.

"Ya?"

"Mengapa kau terus mengikutiku?"

"Eh? Aku mengganggu, ya?"

"Bukan. Bukan begitu." Joohyun menggelengkan kepalanya, menyangkal pernyataan Seulgi. Lantas ia kembali menatap netra monoloid gadis di hadapannya.

"Maksudku... kau, kan, bisa kembali bergabung dengan teman-temanmu. Kegiatan pemanasan kita sudah berakhir, bukan?" kata Joohyun memperjelas maksud pertanyaan yang tadi ia lontarkan.

Seulgi menggaruk tengkuknya. "Yaaa... aku hanya ingin bersamamu saja," ucapnya. Dahi Joohyun mengerut mendengar ucapan yang keluar dari mulut Seulgi.

"Kalau aku berada di dekatmu, gadis-gadis itu tak akan menggangguku. Tapi, aku bukannya menjelek-jelekkan mereka atau bagaimana. Aku hanya ingin berolahraga dengan tenang saja," sambung Seulgi.

"Eh, kalaupun kau keberatan, aku tak apa jika harus pergi," ucap Seulgi lagi.

"Aku–"

"Bae Joohyun!" Terdengar dengan jelas Pak Han memanggil nama Joohyun. Tentu saja suara panggilan itu memotong kalimat Joohyun. Seulgi sedikit dibuat penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh gadis Bae itu.

"Uhm... aku harus pergi," kata Joohyun membuat Seulgi merasa sedih. Padahal, niatnya gadis itu ingin bersama dengan Joohyun lebih lama lagi.

"Baiklah kalau begitu," ucap Seulgi dengan senyuman yang membuat matanya tampak menghilang itu. Dengan kikuk Joohyun mulai melangkah menjauhi Seulgi.

-🐰-

Sungguh. Seulgi tak percaya dengan pemandangan yang baru saja ia dapatkan. Joohyun berlari dengan hampir menabrak seluruh dari rintangan yang ada.

Dari tempat ia berdiri, terlihat Pak Han menghampiri Joohyun dan mengatakan sesuatu. Seulgi tak tahu apa yang dikatakan pria itu. Yang pasti, dari raut wajahnya, Joohyun tampak frustasi.

𝙳𝚒𝚏𝚏𝚎𝚛𝚎𝚗𝚝 || 𝚂𝚎𝚞𝚕𝚁𝚎𝚗𝚎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang