Bagian 14: Uji Nyali

248 42 10
                                    

"Uji nyali?"

"Iya."

Kali ini Joohyun tengah mengobrol dengan Jisoo di pekarangan rumah neneknya. Jisoo bercerita, bahwa kakaknya menemukan satu rumah yang katanya angker. Menurutnya, itu sangat cocok untuk digunakan sebagai tempat uji nyali. Jadilah, kakaknya menyuruh Jisoo untuk mengajak Joohyun dan temannya dari Seoul itu untuk mengikuti kegiatan uji nyali tersebut.

"Oh, lihat siapa yang berkunjung kemari."

"Ah, selamat sore, Nenek Bae." Jisoo langsung menyapa ramah ketika Nenek Bae datang menghampirinya.

"Selamat sore juga. Ada apa kau datang kemari?" tanya Nenek Bae.

"Aku hanya ingin mengobrol dengan Joohyun. Oh, ya, tadi ayahku berpesan untuk memberikan sedikit hasil panen perkebunan kepada nenek," jawab Jisoo. Tangannya memberikan satu keranjang segar buah stroberi kepada Nenek Bae.

"Ucapkan terima kasihku kepada ayahmu itu." Nenek Bae pun menerima satu keranjang segar buah stroberi tersebut.

"Nenek, harus kusimpan di mana kotak-kotak ini?"

"Ah, simpan saja di depan kursi itu."

"Baiklah~"

"Oh! Hai, Jisoo!" sapa Seulgi kepada Jisoo setelah menyimpan dua kotak yang dibawanya tadi.

"Yo!" balas Jisoo.

"Kang Seulgi pekerja keras rupanya, ya?" celetuk Jisoo dengan pandangannya yang mengekori gerakkan Seulgi.

"Ya, gadis itu memang pekerja keras. Beberapa pekerjaanku menjadi lebih mudah setelah dia datang," sahut Nenek Bae ikut memandang Seulgi yang sekarang sudah menghilang di balik pintu rumah.

"Omong-omong, tujuan utamaku kemari adalah untuk meminjam cucu nenek dan temannya malam ini. Kakakku mengajak kami untuk melakukan kegiatan uji nyali," kata Jisoo sekaligus meminta izin dari Nenek Bae.

"Ya, pergilah~ selama kalian bisa menjaga diri dengan baik, aku tidak mempermasalahkannya." Nenek Bae berucap sebelum akhirnya wanita paruh baya itu melangkah masuk ke rumahnya.

Jisoo lantas menatap Joohyun sambil menaik-turunkan alisnya.

"Hei, aku belum menyetujui ajakanmu, kau tahu," kata Joohyun.

"Itu bukan masalah~ lagipula, aku yakin Seulgi akan menyetujui ajakan ini. Jika Seulgi setuju, kau juga akan setuju, bukan?" balas Jisoo tepat sasaran.

"Kalau begitu, sudah ditetapkan. Malam ini pukul 19.00 kita bertemu di rumahku. Persiapkan diri kalian, karena kakakku bilang rumah tersebut benar-benar angker!" Jisoo berujar seraya mulai berjalan menjauhi pekarangan rumah Nenek Bae. Pada akhirnya, Joohyun hanya bisa pasrah. Ia harap kegiatan itu tidak membawa malapetaka baginya dan teman-temannya.

 Ia harap kegiatan itu tidak membawa malapetaka baginya dan teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari telah tiba. Sesuai dengan kesepakatan, mereka berkumpul di rumah Kim Jisoo pada pukul 19.00. Setibanya di sana, Joohyun dan Seulgi disambut oleh Kim Seokjin-kakak Jisoo-dengan ramah. Sambil menunggu Jisoo yang masih bersiap, Kim Seokjin mengobrol ria bersama kedua gadis tersebut.

𝙳𝚒𝚏𝚏𝚎𝚛𝚎𝚗𝚝 || 𝚂𝚎𝚞𝚕𝚁𝚎𝚗𝚎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang