Bagian 10: Koper

227 52 10
                                    

Sebagaimana hari-hari sebelumnya, Joohyun pulang bersama Seulgi. Lantaran Seulgi membawa sepedanya, mereka pun berkunjung sebentar ke sebuah taman untuk berbincang-bincang.

Musim panas membuat suasana sore ini menjadi lebih terang dibanding musim semi lalu. Dengan sepinya taman hari ini, Joohyun dan Seulgi bisa memilih tempat yang ingin mereka tempati. Atas usul Seulgi, mereka duduk berhadapan di sebuah jungkat-jungkit.

Seraya menikmati alunan naik-turun dari jungkat-jungkit tersebut, Joohyun memikirkan sesuatu.

"Besok sudah liburan musim panas. Itu artinya kita tidak bisa bertemu selama liburan. Sayang sekali, ya~" celetuk Seulgi membuyarkan kegiatan Joohyun dengan pikirannya.

"Iya," balas Joohyun singkat.

"Kalau ayahku mengizinkan, mungkin aku akan mengajakmu pergi ke luar kota," katanya kemudian. Kekehan ringan mengakhiri perkataannya itu.

"Seulgi," panggil Joohyun.

"Hm?" sahut Seulgi.

"Orang tuaku mengundangmu untuk makan malam bersama. Apa kau bisa datang?" tanya Joohyun ragu-ragu.

"Serius!?" tanya Seulgi balik, merasa tak percaya.

Joohyun mengangguk. "Ada hal lain juga yang ingin kubicarakan bersamamu nanti," lanjut Joohyun.

"Kalau begitu, aku ikut!"

"Aku pulang," ucap Joohyun kala memasuki rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku pulang," ucap Joohyun kala memasuki rumahnya. Seulgi hanya diam dan dengan patuh mengekori kemana pun Joohyun melangkah.

"Selamat datang, Joohyunnie. Eh? Kau membawa teman rupanya?" sambut Nyonya Bae dibuat sedikit kaget atas penampakan Kang Seulgi.

"Ah, iya. Ini Kang Seulgi, teman sekelasku. Ibu ingat, ia pernah berkunjung kemari," kata Joohyun.

"Tentu saja ibu tidak lupa dengan gadis ramah seperti Seulgi," balas Nyonya Bae. Tangannya terulur mengambil lengan Seulgi dan mengusapnya pelan.

"Terima kasih sudah mengundang saya makan malam di sini dan menerima saya, Bibi Bae," ujar Seulgi seraya membungkuk sopan.

"Eh? Makan malam?" heran Nyonya Bae.

"Oh? Joohyun bilang Bibi dan Paman mengundang saya untuk makan malam di sini." Seulgi ikut keheranan.

Joohyun mengerjap-ngerjapkan matanya berkali-kali ke arah sang ibu. Memberi sinyal untuk mengikuti rencananya.

"Ah~ iya, iya~ aku hanya tidak menyangka Joohyun akan benar-benar mengundangmu," ucap Nyonya Bae, mengikuti alur rencana sang putri.

"Kalau begitu ayo masuk. Joohyun, cepat ganti bajumu dan bantu ibu memasak, oke?"

"Iya, ibu."

Sementara Seulgi mengikuti Nyonya Bae ke ruang tamu, Joohyun pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian. Barulah, ia menyusul sang ibu ke dapur untuk membantunya.

𝙳𝚒𝚏𝚏𝚎𝚛𝚎𝚗𝚝 || 𝚂𝚎𝚞𝚕𝚁𝚎𝚗𝚎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang