Cahaya matahari menelisik masuk ke dalam sebuah kamar. Tampak sang empu tengah berdiri di depan cerminnya. Menata rambutnya supaya menambah kesan menawan darinya.
Dua manik mata jernihnya memandang ke arah jendela kamar. Langit terlihat cerah dan burung-burung terdengar saling bersahutan.
Ia mengembuskan napasnya pelan. Rasanya belum pernah ia sesemangat ini untuk pergi mengunjungi rumah neneknya. Mungkinkah ini pengaruh dari gadis itu?
Kang Seulgi. Si gadis berpipi gembil yang berniat menemaninya sepanjang liburan.
"Joohyun sayang! Jika sudah selesai turunlah dan segera sarapan!" seru sang ibu mengingatkan.
"Iya, bu!" sahut Joohyun. Setelah mengecek kembali penampilannya, ia segera menyambar sebuah tas kecil dan kopernya. Barulah ia turun untuk menyantap sarapannya.
Tuan Bae yang kebetulan sudah menyelesaikan sarapannya, dengan cekatan mengambil alih koper milik putrinya. Dirinya tak ingin melihat sang putri kesusahan.
Hari ini adalah hari di mana keluarga Bae-ditambah Kang Seulgi-akan berangkat menuju rumah nenek Joohyun di Daegu. Karena rumah Seulgi cukup dekat dengan stastiun kereta, jadi mereka berencana langsung bertemu di sana.
Membayangkan bahwa ia akan menghabiskan liburan bersama Seulgi di rumah neneknya membuat Joohyun berdebar. Ada rasa gugup juga bersemangat yang bersatu di dirinya. Kira-kira, apa saja yang akan mereka lakukan di sana, ya?
Semua barang-barang yang dibutuhkan telah berada di taksi. Setelah dirasa semuanya sudah siap, keluarga Bae pun berangkat menuju stasiun kereta. Pasti Kang Seulgi sudah menunggu di sana.
-🐰-
"Seulgiii!!"
"Joohyuuunn!!"
Selayaknya bocah TK yang bertemu dengan temannya, Joohyun dan Seulgi saling bergandengan dan meloncat-loncat kegirangan bersama-sama. Kemudian kedua gadis itu tertawa geli, merasa konyol dengan tingkah mereka.
"Ah, selamat pagi Paman Bae, Bibi Bae!" sapa Seulgi seraya membungkuk sopan.
"Selamat pagi," sahut kedua orang tua Joohyun.
"Sekali lagi terima kasih sudah mengizinkan saya untuk menemani Joohyun berlibur," kata Seulgi dengan ramah.
"Tidak perlu berterima kasih, nak~ lagipula kami senang kau mau menemani putri kami," balas Nyonya Bae tak kalah ramah.
"Nah, kalian mengobrolah terlebih dahulu selama kami membeli tiket, baik?" Tuan Bae memberi perintah.
"Baik!" sahut kedua gadis itu.
Dengan begitu, Tuan Bae bersama istrinya pergi membeli tiket sedang Joohyun dan Seulgi mengobrol santai.
Seulgi bercerita, bahwa ia benar-benar bersemangat soal rencana liburan ini. Karenanya, semalam ia tak dapat tidur hingga tengah malam. Bagi Joohyun itu lucu. Kang Seulgi terdengar seperti seorang anak yang tak sabar menunggu liburan sekolahnya.
"Kau tahu, aku sudah membayangkan hal-hal yang akan kita lakukan di sana," ujar Seulgi semangat.
"Hahaha, aku juga!" balas Joohyun turut bersemangat.
Terlalu larut dalam pembicaraan, mereka tak sadar bahwa Tuan Bae dan Nyonya Bae telah selesai membeli tiket untuk mereka semua. Sekarang, yang perlu mereka lakukan adalah menunggu hingga kereta yang berniat mereka tumpangi datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙳𝚒𝚏𝚏𝚎𝚛𝚎𝚗𝚝 || 𝚂𝚎𝚞𝚕𝚁𝚎𝚗𝚎
Fanfictionᴋᴀɴɢ sᴇᴜʟɢɪ ᴅᴀɴ ʙᴀᴇ ᴊᴏᴏʜʏᴜɴ ɪᴛᴜ ʙᴇʀʙᴇᴅᴀ. ᴋᴀɴɢ sᴇᴜʟɢɪ ᴀᴅᴀʟᴀʜ ᴛɪᴘᴇ ɢᴀᴅɪs sᴜᴘᴇʟ ᴀᴛʟᴇᴛɪᴋ ʏᴀɴɢ sᴇʟᴀʟᴜ ʙᴇʀsᴇᴍᴀɴɢᴀᴛ. sᴇᴍᴇɴᴛᴀʀᴀ ʙᴀᴇ ᴊᴏᴏʜʏᴜɴ ᴀᴅᴀʟᴀʜ ᴛɪᴘᴇ ɢᴀᴅɪs ᴘᴇᴍᴀʟᴜ ᴄᴇʀᴅᴀs ʏᴀɴɢ sᴀɴᴛᴀɪ. ᴋᴇɴᴅᴀᴛɪ ʙᴇɢɪᴛᴜ, sᴇᴍᴇsᴛᴀ ᴊᴜsᴛʀᴜ ᴍᴇɴʏᴀᴛᴜᴋᴀɴ ᴋᴇᴅᴜᴀɴʏᴀ. ɢɪʀʟs ʟᴏᴠᴇ (ɢ×ɢ) ᴛɪᴅ...