Bagian 7: Akhir pekan bersama Bae Joohyun

269 64 12
                                    

"Hai!" Cengiran lebar yang membuat matanya seolah tenggelam langsung menyapa Joohyun kala membuka gerbang rumahnya. Itu Kang Seulgi. Dan... kenapa ia mengunjunginya lagi?

"Seulgi... uhm, ayo masuk." Menunda rasa penasarannya, Joohyun mempersilahkan sang tamu untuk masuk ke rumahnya terlebih dahulu. Menuntunnya, hingga sang tamu duduk di sofa.

"Sebentar, ya. Akan kubuatkan teh untukmu," ujar Joohyun.

"Eh, tak perlu repot-repot!" kata Seulgi yang hanya dibalas senyuman oleh sang tuan rumah.

Karena Joohyun tengah membuatkan teh untuknya, Seulgi hanya duduk diam sambil memperhatikan sekitarnya. Rumah Joohyun tampak minimalis namun rapi. Dirinya suka dengan suasana rumah seperti itu.

"Terima kasih!" Seulgi berucap seiring Joohyun meletakan secangkir teh dan juga camilan untuknya.

"Sama-sama," jawab Joohyun sebelum duduk di sofa yang berhadapan dengan Seulgi.

"Uhm, ada apa kau datang kemari, Seulgi?" tanya Joohyun mengungkapkan rasa penasarannya.

"Kau ingat janji kita minggu lalu? Aku ingin menagihnya."

Joohyun terdiam. Dirinya sedang berusaha mengingat janji yang dimaksud oleh si gadis Kang.

"Eii, jangan bilang kau lupa." Si gadis Kang cemberut, melihat Joohyun yang hanya diam saja.

"Eng...." Seraya mengusap tengkuknya, Joohyun kembali mengingat-ingat janji tersebut.

Seulgi menghela napasnya pelan. "Janji yang kita buat saat aku mengantarkanmu pulang, Bae Joohyun."

Ah, rupanya hal itu! Joohyun mengingatnya. Tapi, ia kira Seulgi hanya berbasa-basi saat itu. Jadi, dirinya tak menanggapi serius hal tersebut.

"Oh ya, di mana orang tuamu?" tanya Seulgi mengalihkan topik.

"Uhm, mereka sedang mengunjungi pamanku di luar kota," jawab Joohyun.

"Hm, kalau begitu, aku datang di waktu yang tepat, bukan?" kata si gadis monoloid dengan cengirannya. Joohyun pun tersenyum tipis untuk menaggapi.

"Jadi, kita akan melakukan apa?" tanya Seulgi lagi.

"Uhm... aku tidak tahu."

Seulgi mengambil cangkir teh di hadapannya. Sambil menyesap tehnya, Seulgi berpikir sesuatu.

"Ah, begini saja. Apa yang biasa kau lakukan ketika akhir pekan seperti ini, Joohyun?" Seulgi bersuara guna memecah suasana hening yang sempat hinggap di antara mereka.

Joohyun kembali terdiam untuk memikirkan kata-kata tamunya. Hal yang biasa ia lakukan, ya? Kalau dipikir-pikir lagi, hal-hal yang dilakukan olehnya adalah hal yang membosankan. Ia takut Seulgi hanya akan merasa jenuh di sepanjang kegiatan.

"Kau yakin ingin melakukan hal-hal yang biasa kulakukan di akhir pekan?" Kini giliran untuk Joohyun bertanya kepada Kang Seulgi.

"Tentu! Kenapa tidak?" jawab Seulgi antusias.

"Tapi itu hanya kegiatan yang membosankan," kata Joohyun.

"Bukan masalah! Selama aku melakukannya bersamamu itu pasti tidak akan membosankan!" Seulgi masih saja berusaha meyakinkan temannya yang satu ini.

"Oke." Pada akhirnya, Bae Joohyun hanya bisa pasrah mengikuti keinginan Kang Seulgi. Entah mengapa, dirinya selalu tidak dapat membantah keinginan Kang Seulgi. Seperti ada sihir yang akan sentiasa menghipnotisnya untuk menurut.

Dengan begitu, di sinilah mereka. Saling berdiri berdampingan di dapur kediaman keluarga Bae. Niatnya, Joohyun akan mengajak Kang Seulgi untuk membuat cheesecake. Ia ingat betul, bahwa minggu lalu si gadis Kang memakan lahap kue buatannya itu.

𝙳𝚒𝚏𝚏𝚎𝚛𝚎𝚗𝚝 || 𝚂𝚎𝚞𝚕𝚁𝚎𝚗𝚎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang