Bagian 20: Berbeda di Bawah Langit yang Sama

424 57 11
                                    

Guys, I forgor💀
Anywho, enjoy last chapter dari fan fiction ini<3

--------------------

Musim dingin sudah berakhir. Ini saatnya warga Korea menyambut hangatnya suasana musim semi.

Pemandangan mekarnya bunga juga harum yang diberikan oleh bunga-bunga tersebut, menemani setiap langkah para siswa-siswi yang tampak bersemangat menghadapi tahun ajaran barunya.

Lagi-lagi, dari sekian banyaknya kerumunan para siswa-siswi yang asyik berbincang-bincang, terlihat seorang gadis berjalan sendirian. Dan, lagi. Gadis itu adalah Bae Joohyun. Sekarang ia akan memasuki tahun ajaran ketiganya.

Tahun ajaran baru artinya kelas dan teman-teman sekelas yang baru. Sungguh, Joohyun benar-benar mengutuk orang yang membuat peraturan pertukaran kelas di tiap tahun ajaran baru dimulai.

Joohyun mengembuskan napas kecewa saat mengetahui dirinya akan menempati kelas yang berbeda dari teman-teman di tahun ajaran keduanya. Secara jelas, nama 'Bae Joohyun' terletak di deretan siswa-siswi lainnya yang akan menempati kelas 12-1. Sedangkan, nama 'Kang Seulgi' terletak di barisan siswa-siswi yang akan menempati kelas 12-4.

"Waah, sayang sekali kita tidak bisa berada di kelas yang sama di tahun ajaran ketiga ini~!" seru sebuah suara familier. Joohyun dengan cepat menoleh ke arah sumber suara dan menemukan sosok gadis yang sedikit lebih tinggi darinya. Kang Seulgi!

"Hee~? Yerim berada di kelas yang sama denganmu. Wah, menyebalkan! Padahal aku juga ingin satu kelas bersamamu, Joohyun," tambah Kang Seulgi diakhiri cengiran konyolnya.

Joohyun ingin sekali membalas kata-kata Seulgi. Tapi, entah mengapa lidahnya terasa kelu. Akhirnya Joohyun pun hanya bisa menatap Seulgi seraya mengerjap-ngerjapkan matanya tanpa mengucapkan sepatah kata apa pun.

"Uhh... Joohyun? Aku bisa meminta waktumu sebentar? Ada hal yang harus aku luruskan soal kejadian di taman hari itu," kata Seulgi. Suaranya berubah memelan sekarang.

Joohyun menganggukkan kepalanya, memberikan isyarat bahwa ia memiliki waktu untuk mendengarkan penjelasan Seulgi. Dengan begitu, dua gadis itu berjalan beriringan menuju tempat yang lebih sepi.

-🐰-

Taman sekolah memang pilihan yang paling tepat. Di sana sama sekali tak ada siapa pun. Mungkin, itu dikarenakan para siswa-siswi sekolah ini yang sedang sibuk mencari nama mereka di papan pengumuman pembagian kelas.

"Tolong lupakan perkataanku pada hari itu, Joohyun," ucap si gadis Kang, "saat itu aku sedang melantur. Aku jadi mengatakan sesuatu yang tak masuk akal."

Hangatnya angin musim semi membelai kedua gadis yang tengah berdiri berhadapan itu. Pelan-pelan mulai menerbangkan anak-anak rambut mereka.

Joohyun terdiam tanpa berniat membalas ucapan Seulgi. Kepalanya menunduk dan tangannya terkepal.

Suara kekehan pelan mengalun dari bibir Seulgi. "Maaf, ya, aku pasti sudah membuatmu kebingungan dengan perkataan konyolku."

Gemeresik daun-daun menyapa indra pendengaran, satu-persatu dari beberapa daun itu mulai berguguran ke tanah.

"Kalau boleh jujur, aku tentu saja menyukaimu. Yah, kau tahu, selayaknya seorang teman. Semakin mengenalmu, aku tahu bahwa kau adalah orang yang mengasyikkan. Dan aku senang bisa menghabiskan banyak waktu bersamamu."

𝙳𝚒𝚏𝚏𝚎𝚛𝚎𝚗𝚝 || 𝚂𝚎𝚞𝚕𝚁𝚎𝚗𝚎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang