Matahari cukup kuat bersinar sore hari ini. Silauan cahayanya langsung menerjang mataku. Membuat pandangan sedikit memburam, tak kuat menahan silauannya. Kuturunkan sunvisor mobilku agar tak mengganggu pandanganku dalam menyetir. Tak lucu jika aku mengalami kecelakaan padahal 3 hari lagi aku akan menikah.
Mobilku akhirnya memasuki basement mall dan mencari parkiran kosong terdekat. Ponselku mulai berdering. Aku melihat nama Pol dilayar. Tanganku segera menyambar ponsel yang terletak dikursi penumpang. Maklum, jika aku hanya sendiri didalam mobil aku lumayan berantakan. Haha
"Ya Pol? Aku baru sampai"
"Baiklah. Kami sudah disini. Hanya kau yang belum"
"Okay, aku kesana" aku segera menyentuh ikon merah dan memasukkannya ke dalam tasku. Sudah lama aku tak bertemu mereka. Biasanya kami akan bertemu seminggu dua kali sekedar melepas penat karena rutinitas harian kami. Namun belakangan ini aku tak dapat ikut karena persiapan pernikahanku. Hei, mempersiapkan pernikahan dalam waktu dua bulan bukanlah hal yang mudah. Dua bulan relatif sempit untuk pesta pernikahan mewah dan megah seperti keinginan Vegas. Banyak detail yang harus diperhatikan dan kami sama sekali tak ingin ada yang miss pada hari spesial itu.
Aku, Pol, Arm dan Porsche memilih berkumpul di kafe langganan kami. Mereka bilang setidaknya aku harus meminta izin mereka dulu sebelum menikah, jika aku melewatkannya, mereka berjanji akan mengutuk pernikahanku menjadi jelek. Ugh, tentu aku tidak mau. Meski tau itu hanya gurauan, tak ada salahnya aku ikut bermain dalam gurauan mereka bukan?
Aku mendorong pintu kaca sambil menelisik isi ruangan mencari para perusuh itu. Mataku menangkap sekumpulan pemuda yang saling memukul kepala dan wajah yang saling tegang. Hah.. Apalagi yang mereka perdebatkan. Jangan bilang mengenai peradaban kuno yang masih tersembunyi atau perkampungan kanibal yang berada diperbatasan thailand. Aku memutar bola mataku jengah dan mulai melangkah mendekati mereka.
"Perkampungan kanibal itu memang ada, nanti kalian ku ajak kesana. " sela ku sesampainya dimeja mereka.
"Hei, kenapa kau tau kami sedang membahas perkampungan kanibal? Kau menyadap ponselku ya? " Porsche mengambil ponselnya yang terletak diatas meja dan mengutak atiknya. Siapa tau menemukan aplikasi mencurigakan.
"Jangan bodoh! Kalian selalu membahas ini sampai sampai telingaku berdarah setelah berkumpul bersama kalian" aku memukul kepala belakang Porsche asal.
"Aw. Kenapa kau hanya memukulku. Kau pilih kasih Pete" Porsche mencebikan bibirnya tak terima. Dia pikir dia lucu apa, huh. Aku hanya mengangkat bahu menanggapi protes Porsche.
Aku menarik minuman dan makanan yang sudah ku mintai tolong pesankan pada Pol. Melihat saus merah yang tersaji didepanku membuat nafsu makanku semakin naik. Aku sangat suka pedas. Bahkan aku sudah mencoba challenge memakan ramen kuah level tertinggi di kafe ini. Dan aku sama sekali tidak berkeringat, hanya sedikit panas di mulut.
"Kau yakin Pete akan menikah? Dan dengan Vegas? " Arm menatap kearahku dengan menumpukan kepalanya di atas kepalan tangan yang sudah bertengger diatas meja. Menunggu jawaban dariku karena aku tak tahu harus menjawab apa. Kami sudah sejauh ini dan seharusnya aku bisa dengan lantang menyebutkan aku yakin. Tapi, Hah.. aku tak tahu diriku dan bagaimana yang ku mau.
"Kami sudah sejauh ini Arm. " hanya itu yang mampu ku balas. Hanya 3 hari lagi aku menikah. Tapi menjawab yakin atau tidak saja aku tak bisa.
"Pete, pernikahan bukan hal main main. Jika kau belum yakin, kau masih bisa membatalkannya sekarang. Ak - maksudku kami tak mau kau menderita Pete. " Arm meraih tanganku yang berada diatas meja. Menyalurkan kekuatan dan kepeduliannya.
"Kami sudah sejauh ini Arm. Aku berniat percaya pada Vegas kali ini. Akhir akhir inipun aku tak melihat gelagat aneh dari Vegas. Aku yakin dia bersungguh sungguh kali ini Arm" kutarik tanganku dari genggaman Arm dan menatap matanya. Meyakinkannya dengan pilihanku saat ini. Aku tau mereka sangat peduli padaku terlebih Arm. Dia memang sedikit overprotective padaku. Aku bahkan selalu bercerita kepada mereka ketika menemukan jalan buntu dalam hubunganku dan Vegas.

KAMU SEDANG MEMBACA
VEGASPETE - Agreement
RandomDISCLAIMER : Cerita ini hanya fiksi belaka, semua kejadian didalam cerita ini hanya dapat terjadi di wattpad. Tidak disarankan untuk yang berumur dibawah 18 tahun. Tidak dianjurkan untuk mencontoh adegan kekerasan yang terjadi, diharapkan kebijakan...