Warning! Ini part panjang bangettt. Semoga ga bosen ditengah ya. Hepiriding ✌
-----
Setiap hari Vegas pergi menemui Venice. Vegas ingin mencoba membangun kedekatan yang baik terlebih dahulu dengan Venice. Vegas merasa Venice belum se luwes itu untuk berbicara dan bermain dengannya. Venice sangat sering malu malu. Jadi biasanya Vegas akan membawa Siena untuk menemaninya. Jangan bilang pengeksploitasian anak dulu. Vegas hanya ingin lebih mudah dan cepat saja.
Ini hari terakhir Vegas menemui Venice sebelum mereka berangkat berlibur besok. Sedikit tidak suka memang, tapi ya bagaimana lagi. Jadi Vegas memutuskan tidak membawa Siena hari ini. Dia akan bermain dirumah Pete saja.
Vegas memarkirkan mobilnya didepan rumah Pete. Vegas kemudian turun dan mendapati Pete dan Venice yang tengah bermain dihalamannya sambil menyirami tanaman.
Tubuh mereka berdua sudah basah karena sibuk menyiram satu sama lain. Tawa bahagia terdengar hingga telinga Vegas. Membuat Vegas juga ikut tertawa melihat mereka.
Vegas berjalan mendekat untuk mengejutkan mereka. Kakinya dibawa sepelan mungkin agar tak ada yang tau.
"Ha! "
"Whaaa!! " kejutan Vegas sukses terbukti dengan Pete yang hampir oleng namun masih dapat berpijak dengan benar. Tapi selang yang Pete pegang tak sengaja terputar kearah Vegas dan menyiram Vegas.
"Oh Tuhan! " Pete menjatuhkan selang tersebut dan meminta Venice menghentikan keran diujung lainnya. Pete sedikit kelabakan karena insiden tak terduga ini. Tangan Pete mencoba menggapai wajah Vegas yang basah. Lengan bajunya yang basah ia tarik hingga telapak tangan dan ditahan menggunakan jarinya. Reflek Pete menyeka wajah basah Vegas dengan lengan baju tersebut. Membuat jarak mereka menipis dan hanya beberapa senti.
Pete seperti belum sadar dengan perbuatannya. Tangannya yang terbungkus kain terus saja menekan nekan wajah Vegas. Vegas yang sedari tadi membuka matanya tertegun melihat Pete dalam jarak sedekat ini. Matanya berusaha mengunci tatapan Pete yang tanpa sengaja melihat mata Vegas. Tangan Pete yang awalnya sibuk kini menggantung diudara. Terpaan napas hangat menyelimuti wajah keduanya. Sedikit demi sedikit jarak mereka semakin terkikis. Vegas mendekatkan wajahnya perlahan. Pete seperti tersedot masuk kedalam suasana yang tiba tiba menjadi intim.
Cup.
Bibir keduanya sukses menempel dengan mata yang masih terbuka dan terkunci.
Perlahan mata Vegas tertutup seiring gerakan bibirnya yang melumat bibir bawah Pete. Membuat Pete tersadar dan dengan sekuat tenaga mendorong Vegas.
Vegas limbung ke belakang dan jatuh terduduk diatas rumput. Erangan kesakitan terdengar ditelinga Pete tapi diacuhkan. Pete merasa wajahnya sudah semerah tomat sekarang. Hawa disekitarnya menjadi sangat panas. Pete mengibaskan kerah bajunya untuk mengurangi rasa panas ditubuhnya.
Lagi. Vegas terkesima melihat Pete. Dengan sedikit nafsu mungkin? Pete yang mengibaskan kerah bajunya sangat terlihat seksi. Apalagi baju basah berwarna biru muda itu menempel pada tubuhnya dan memperlihatkan lekuk sempurna tubuh Pete. Beberapa percikan air terlihat ketika Pete mengibasnya terlalu cepat. Ini terlalu seksi!
Vegas membuang wajahnya kesamping. Tiba tiba pipinya menghangat melihat adegan tersebut. Vegas mengutuk dirinya yang mudah terangsang. Apalagi itu adalah Pete. Harusnya dia berpikiran jernih jika memang mau memperbaiki segala kesalahannya. Salahkan otaknya yang mesum!
"Oi Vegas! Kau akan menunggu kering dibawah matahari atau bagaimana? " Vegas menoleh kearah Pete yang sudah menggandeng tangan Venice menuju rumah. Vegas dengan sigap berdiri dari posisinya dan berjalan mendekati dua manusia itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VEGASPETE - Agreement
AcakDISCLAIMER : Cerita ini hanya fiksi belaka, semua kejadian didalam cerita ini hanya dapat terjadi di wattpad. Tidak disarankan untuk yang berumur dibawah 18 tahun. Tidak dianjurkan untuk mencontoh adegan kekerasan yang terjadi, diharapkan kebijakan...