Pete membolak balikan beberapa dokumen yang ada ditangannya. Matanya terpaku membaca perkembangan kosmetik yang akan diluncurkan 3 bulan lagi. Masih banyak yang harus diperbaiki pikirnya. Beberapa formula tampak menjiplak keluaran lama dan hanya mengganti seri warnanya saja.
Sesekali Pete melirik Venice yang sibuk menghitung jumlah ikan hias yang berada dalam akuarium besar yang berada dalam ruangan Pete. Venice menghitung menggunakan seluruh jarinya. Tapi dia lupa jika hanya hapal sampai angka 10. Sehingga ketika angka sudah melewati angka 10 Venice menggerutu kesal dan mengulangnya dari awal.
Pete menggelengkan kepalanya dan kembali menatap dokumen lain yang bertuliskan dokumen CAPA (Currative Action Prefentive Action) terkait seluruh proses produksi obat dari industri farmasi yang perusahaannya jalankan. Pete tampak mengangguk angguk melihat sedikitnya perbaikan yang harus dilakukan. Sepertinya industri farmasi dijalankan dengan baik.
Kringg
Kringg
Kringg
Telpon kantor yang berada pada meja Pete berdering. Tangannya terulur mengangkat gagang telpon tersebut.
"Ya, halo"
"Selamat siang Khun. Maaf mengganggu waktu anda. Saya ingin mengabarkan jika properti untuk kantor tim administrasi yang anda minta sudah kami cek dan konfirmasi. Namun ada beberapa kendala terkait bangunan sehingga pihak TK Corp meminta anda untuk mendiskusikan hal ini secara langsung Khun" Pete memijit pelipisnya yang sedikit pusing. Pete tau ini akal akalan Vegas yang masih ingin mencari tau mengenai Venice. Sudah beberapa kali ia menghubungi Pete secara pribadi untuk membicarakan hal ini. Jelas Pete akan menolaknya mentah mentah.
Jika ditanya kenapa Pete meminta TK Corp untuk melayani pencarian properti, itu karena bagusnya kinerja mereka. Mereka dapat menemukan properti yang sesuai dalam jangka waktu pendek. Pete bukan orang yang suka membuang buang waktu. Tim administrasi memerlukan satu tempat khusus untuk meningkatkan kinerja mereka. Sehingga Pete harus mendapatkan properti ini secara cepat.
"Jom. Gantikan aku untuk bertemu dengan pihak mereka. Katakan saja jika aku sakit dan tidak bisa bertemu" perintah Pete pada sekretarisnya. Ia tak ingin mengurusi hal yang tidak penting.
"Baik Khun. Saya permisi. " Pete meletakkan telpon tersebut pada posisinya semula. Ia kembali dengan dokumennya dan memeriksa satu persatu. Beberapa dokumen yang memerlukan tanda tangannya iya tanda tangani.
Setelah selesai dengan dokumen tersebut, Pete berjalan ke arah Venice yang sudah menaiki mobil mobilannya yang dapat dikemudikan oleh anak anak seumurannya.
"Baby, Papa lelah. Papa mau suntikan energi" Pete nerentangkan tangannya setelah duduk bersila dikarpet diujung ruangannya. Venice segera turun dari mobilnya dan berlari memeluk Pete erat.
"Oh! Kenapa belum terisi penuh ya? Sepertinya ada yang kurang" Pete menarik kepalanya menghadap Venice dan memanyunkan bibirnya. Venice memegang kedua sisi pipi Pete dan mengecup bibir Pete. Venice terkekeh geli setelah melepas kecupannya.
"Aw! Energi papa sudah meningkat sayang! Lihat! Otot papa semakin besarkan? " Pete berpose seperti binaragawan memperlihatkan lengan kurusnya. Venice tertawa terbahak bahak melihat Pete yang menampakkan wajah serius seperti binaragawan. Pete ikut tertawa dan mulai menggelitiki tubuh Venice.
"Wha.. Anak papa mulai nakal hm? Sudah berani menertawakan papanya ya.. " Venice bergerak acak menghindari tangan Pete yang asik bergerilya disepanjang tubuhnya. Kikikan Venice yang sangat besar terdengar hingga luar ruangan.
Brakk
Pintu ruangan Pete dibuka kasar. Hal tersebut sukses membuat Pete menghentikan aktivitasnya dan melihat orang yang mendobrak pintunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VEGASPETE - Agreement
CasualeDISCLAIMER : Cerita ini hanya fiksi belaka, semua kejadian didalam cerita ini hanya dapat terjadi di wattpad. Tidak disarankan untuk yang berumur dibawah 18 tahun. Tidak dianjurkan untuk mencontoh adegan kekerasan yang terjadi, diharapkan kebijakan...