~π~π~π~
NADIAVOV
Aku duduk lelah sehabis menyelesaikan proposalnya, malam ini karena tidak ada yang akan aku kerjakan aku berniat akan pergi ke cafe untuk bekerja tapi semuanya runyam hanya karena sebuah panggilan masuk.
Aku menghela nafas saat melihat siapa yang menelpon. "Hallo, ada apa? "Tanyaku sekaligus menyapa.
"Nadya! Jahat lo ya! Gue menderita kesepian lo enak enaknya ngerjain tugas barengan sambil belanja-belanja manja di pasar! Tai emang! "Teriak Weisha emosi.
"Terus apa masalahnya? "Jawabku malas.
"Lu nggak tau ya? "Pekik Weisha tidak percaya.
"Apa?"
"Lagi ada waktu nggak? "Tanya Weisha.
"Nggak, mau istirahat capek kerja tugas" balasju.
Terdengar suara helaan nafas dari Weisha "Nad, gue ada masalah" ujar Weisha dengan nada lesuh.
"Hah? Masalah? Masalah apa? Coba cerita sini" ujarku.
"Gue bakal tunangan sehabis wisudah keknya" ujar Weisha.
Aku mengebrak meja dengan wajah tidak percaya, secepat itukah?
"Beneran? Kamu nggak papa, kan? "Ujarku berpikir jangan sampai Weisha melakukan hal yang tidak.
"Jan tanya lagi Nad, gue bener-bener nggak.... "
"Aku kesana"
Aku mematikan telpon dan segera mencari taksi online, sesampai ku di rumah Weisha aku langsung menanyakan keberadaan Weisha pada pengurus rumahnya.
"Weisha ada? "Tanyaku panik.
"Ada, non ada di kamarnya" jawab pengurus rumah.
"Saya permisi dulu, Bi" ujarku sopan lalu berlari ke lantai atas.
Pengurus rumah hanya bisa tersenyum melihat tingkah lakuku yang bagaikan preman membobol rumah, pengurus rumah sengaja tidak menghentikanku karena sudah menerima perintah dari Weisha.
Aku membuka paksa pintu kamar Weisha yang saat ini menatap heran ke arahku.
"Kamu nggak papa kan, Sha?! "Pekikku terengah-engah.
"Cepet amat dah perasaan? "Heran Weisha.
"Aku nyuruh supirnya ngebut" balasku duduk di samping ranjang Weisha.
Weisha mengangguk paham "kenapa ke sini? "Tanya Weisha.
"Kirain bakal lakuin yang enggak-enggak" jawabku menghela nafas lega.
"Gilleee, cuman perkara di jodohin udah mau meninggoy? Kagak lah! Gue nggak sebodoh itu Nadya! "Pekik Weisha mengingat berita baru-baru saja ada seorang pria bunuh diri karena di tinggal jodohnya.
"Eh, mau beli makanan nggak? Mumpung lo lagi kesini" tawar Weisha.
"Ngapain beli makanan kalau ada yang bisa di masak? "Ujarku.
"Kagak! Lagi mau makan-makanan warungan" balas Weisha cepat.
"Oh, ya udah gue pergi beli, kunci motor" ujarku meminta kunci motor pada Weisha.
"Janganlah, gue aja yang pergi soalnya lo pasti capek habis ngerjain tugas" tolak Weisha.
"Udah, aku cuman mau cari angin ajah lagi mau refresing juga" ujarku memberi alasan.
"Tapi kan..... "
"Udah buruan kuncinya, lagi mau makan juga nih, laper soalnya" ujar ku tidak sabaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST A MEMORY
Teen FictionAku hanyalah seorang gadis biasa yang tinggal seorang diri di sebuah apartement, berbeda dengan gadis lainnya yang terlihat begitu bahagia dan bersikap layaknya seorang gadis periang aku lebih memilih menjadi sosok yang menghindarinya dan menjadi so...