•~•~•
Farel terjun bebas memasuki lautan, menerpa ganasnya ombak bahkan ka tidak peduli akan keselamatannya sendiri yang jelas ia ingin Nadyanya selamat.
Selang beberapa menit mungkin sekitar 25 menit telah berlalu Farel naik dengan wajah putus asanya, ia mendapati banyak pasukan yang tengah menyebar mencari ke sekitar bibir pantai.
Terlihat jelas Lucia yang tampak seperti orang kesetanan memerintah sana sini dengan Hiro yang berusaha menenangkan Lucia yang malah mengomelinya bahkan memarahinya.
Farel terduduk lemas tak berdaya kala tidak menemukan sosok yang ia cari kemana mana, padahal ia yakin Nadya pasti ada di sekitar sini dan juga foto yang ia lihat.....
Itu adalah Nadya, Farel hafal betul dengan postur tubuh Nadya jadi tidak mungkin ia salah mengenali sosok yang ua sayangi bukan?
Candy yang baru sampai mencoba mencari kebenaran pada Lucia yang malah menjawab dengan kemarahan, ia ingin bertanya dengan Alan tapi malah di cuekin dan alhasil ia bertanya dengan Farel.
"Gue nggak tau harus bilang apa" ujar Farel dengan tatapan kosongnya.
"Aish, situasinya kok gini sih?" kesal Candy.
Ia baru sampai tapi ia sendiri bingung ingin melakukan apa, mana mungkin Candy mencari Nadya dengan keadaan kacau begini? Bahkan informasi maupun petunjuk tidak ada.
"Lucia! "Teriak Candy berlari menghampiri Lucia yang tengah menatap emosi ke arah Candy.
"Apaan sih? Kenapa lo nggak nyari Nadya! Lo temennya apa bukan sih?! "Kesel Lucia.
Hiro menepuk jidatnya pusing, ini mah mau ngajak ribut namanya.
"Sabar Candy, jangan mau berantem deh" batin Candy.
Hiro membawa pergi Lucia untuk menjauh tidak peduli dengan Candy yang datang untuk berbicara dengan bosnya.
Baru saja Candy ingin mengikut dari belakang Hiro sudah memberikan kode padanya untuk tidak mendekat.
"Ck, ya udah gue cari petunjuk ajah dulu" gumam Candy pergi.
Candy menghubungi anak buahnya untuk datang ke tempat lokasi sekalian membuat kekacauan di beberapa daerah agar atensi para polisi teralihkan sehingga mereka tidak datang ke pantai.
Candy sendiri bingung, ia sudah mulai merasa ada yang janggal tapi ia segera menepisnya misi utamanya sekarang adalah menenangkan situasi dan mencoba mencari petunjuk akan keberadaan Nadya.
Soal para polisi dan penganggu lainnya Candy akan menyuruh anak buahnya untuk menyelesaikannya secara rapi sehingga ia bisa fokus dengan tujuan utamanya.
Situasi juga tidaklah membaik meski begitu setidaknya sedikit agak mendingin di banding pertama kali Candy datang, Farel juga tampak bangkit lagi dan mulai mencari.
Lucia dan Hiro bersama sama menenangkan pikiran masing masing lalu memerintah pasukan mereka dengan tenang meski prosesnya agak belibet karena yang menderita disini bukanlah Candy melainkan Hiro.
Candy hanya memberikan nasehat pada Farel sedangkan untuk Hiro? Hahaha, sepertinya memerlukan stok kesabaran yang banyak.
Candy rela menerima hukuman dari ayahnya nanti karena ia sudah melanggar janjinya untuk membantu ayahnya pergi ke luar negeri bersama rekan rekannya sekaligus mengenalkan Candy dengan calon suaminya.
Karena Nadya lebih penting dan juga Weisha yang perlu ia jaga Candy menepis semuanya tidak peduli dengan hukuman berat yang akan ia terima ia sudah mempersiapkan diri untuk segala hal yang akan ia terima.
Agak lama mereka mencari keberadaan Nadya sepertinya tidak ada apapun yang terjadi, seperti Nadya tidak pernah ada di sini.
Lalu ini motor siapa? Lucia mengklaim ini motor Nadya tapi kenapa jejak bahkan petunjuk lainnya tidak ada yang Candy temukan bahkan satu pun kecuali motornya.
Aneh bukan? Itulah yang sedari tadi Candy pikirkan, apakah ini hanya tipuan? Tapi tunggu, Farel bilang pesan itu berasal dari nomor orang tidak dikenal.
Candy sudah mencari jejak dimana mana tapi tidak ada jejak apapun bahkan barang bukti, info dan yang lainnya tidak ada sama sekali yang mereka temukan.
Jalan buntu, inilah yang mereka dapatkan.
Candy mengeram frustasi dengan apa yang ia hadapi, apa ini sebuah konplikasi? Meski pun itu benar tapi bagaimana dengan Nadya?
Motornya ada di sini terlebih Reza bilang Nadya pergi kerumah temannya menggunakan motor ini jadi sudah bisa di pastikan Nadya ada di sini tapi tidak tahu dia ada dimana sekarang.
Candy tidak akan membiarkan sahabatnya kesulitan, ia akan mencarinya hingga ia menemukan Nadya bagaimana pun caranya.
Pikirannya mulai mamanas, ia pusing sekarang. Tidak pernah ia melewatkan sedikit pun bukti yang ada selama ia menjadi seorang mafia tapi sekarang ia malah terpojok dan kesulitan.
Emosi tentu saja emosi, kalau sudah begini rasa cemasnya mulai menghantui Candy dan berakhir menjadi emosian.
Begitulah Candy, jika ja sudah terpojok ia akan mudah emosi dan akhirnya akan kehilangan sifat manusiawinya serta mudah di hasut.
Kelemahannya hanyalah itu, meski jarang tapi itu tetaplah kelemahan dan kelemahan adalah titik fatal dari diri seseorang sekuat apapun, seberkuasa apapun jika musuhya tahu kelemahannya bukankah semuanya akan menjadi 'game over'?
Candy membuka ponselnya dan menerima sebuah pesan, ia membelalakan matanya kaget melihat pesan yang menyatakan orang yang sangat Candy percaya melakukan pengkhianatan dan itu malah di sertai sebuah Video?
Hancur sudah, meledak sudah emosi Candy tatapannya memanas dengan tangan yang mengepal erat. Ia menaap ke satu sosok yang tengah berteriak frustasi dari kejauhan.
Candy berjalan dengan langkah lebar ke arah sosok yang ia tuju ia tidak peduli dengan niat membunuhnya, yang jelas ia sangat marah dengan orang di depannya ini.
Sedangkan orang yang ia tuju malah sibuk meneriaki nama Nadya dengan tatapan yang sulit di artikan disertai dengan suara seraknya yang di akibatkan setelah menangis.
Berlanjutttt....
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST A MEMORY
Teen FictionAku hanyalah seorang gadis biasa yang tinggal seorang diri di sebuah apartement, berbeda dengan gadis lainnya yang terlihat begitu bahagia dan bersikap layaknya seorang gadis periang aku lebih memilih menjadi sosok yang menghindarinya dan menjadi so...