~~~
Di Apartemen kami berpesta ria, ini pertama kalinya tempat tinggalku begitu meriah sampai tetangga lantai atas dan bawah datang bertanya padaku.
Kebersamaanku dengan mereka mulai semakin erat dan bahkan semakin erat di setiap detik yang terlewatkan. Aku bersyukur bahwa mereka mau berteman denganku untuk waktu yang lama.
"Eh, Kalian ada artis favorite nggak? Makanan dan minuman favorite? "Tanya Weisha tiba-tiba.
"Gua sih sukanya semua penyanyi roker soal makanan palingan yang berminyak, daging apa ajah dah intinya bukan kayu and batu" Candy menuangkan jus alpukat ke gelas Weisha.
"Kalau Nadya? "Tanya mereka serempak sembari menatap ke arahku.
Aku berbalik menatap mereka dengan tatapan bertanya-tanya, mereka menjitak kepalaku kesal.
"Yang bener aja dah kita pada nanya lo ke enakan ngemil "cemberut Weisha.
"Iya apaan? " tanyaku seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
"Lo suka apa aja? Favorite lo" ujar Weisha.
"Musik dan masak itu doang" jawabku singkat.
"Lo sendiri apaan? "Tanya Candy.
"Tau nggak si penyanyi misterius itu? Nah itu dia gua suka dia, suaranya super duper enak di denger" ujar Weisha tampak bersemangat.
"Sekarang nggak suka k-pop gitu? "Tanyaku.
"Berpindah ah, soalnya mereka pada sulit buat di gapai "ujar Weisha meminum jusnya.
Weisha memperlihatkan walpaper di ponselnya padaku dan Candy yang seketika tertawa terbahak-bahak.
"Mau gua kasih tanda tangannya nggak? "Ujar Candy menahan tawanya dengan senyuman.
Weisha mengangguk antusias "mau lah "
"Kasih gua kertas dan pena, mau kasih kode akses nomornya" ujar Candy menatap jahil ke arahku.
Aku membalasnya dengan anggukan, sedangkan Weisha berlari kencang masuk ke dalam kamarku untuk mengambil apa yang di suruhkan oleh Candy.
"Nih, cepetan! Nggak bisa tidur nih guanya" ujar Weisha kesenangan.
"Nih udah "
Candy memberikan kertanya pada Weisha yang langsung memasukkan nomornya lalu menelponnya dengan wajah merah padam dan tubuh yang bergetar.
Drrrrrrttttttt
Aku mengangkat telponku dan membalasnya sambil menatap Weisha yang terkejut.
"OH MY GOOD! Dia ngangkat cuk dia angkat!!! Huaaaaa"
"Eh, nih anak keknya belum nyadar" bisik Candy berusaha menahan tawanya agar tidak menganggu Weisha yang heboh.
"Iya halo, saya adalah penggemar setia anda bisakah saya mendapatkan foto atau tanda tangan anda? "Pinta Weisha dengan ekspresi penuh harapan.
"Iya boleh, saya akan datang ke tempat anda sekarang juga" ujarku tersenyum pada Weisha.
"Denger nggak gais? Dia mau datang ke sini hua! Bener bener suaranya dia "histeris Weisha.
"Mau tanda tangannya? "Tanya Candy.
Weisha langsung memberikan buku pada Candy yang spontan kaget karena mendapati Weisha berdiri di depannya.
"Santai aja kali bro" ujar Candy mengelus dadanya kaget.
Candy memberikan kertas itu padaku, itu membuat Weisha bingung ketika aku mulai menanda tangani kertas itu.
"Kenapa lo yang tanda tangan? "Tanya Weisha yang masih belum sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST A MEMORY
Fiksi RemajaAku hanyalah seorang gadis biasa yang tinggal seorang diri di sebuah apartement, berbeda dengan gadis lainnya yang terlihat begitu bahagia dan bersikap layaknya seorang gadis periang aku lebih memilih menjadi sosok yang menghindarinya dan menjadi so...