Motor milik Inumaki berhenti tepat di depan gerbang pemakaman umum. Nobara turun dari atas motor dan melihat sekeliling pemakaman yang sangat sepi itu.
Inumaki berjalan terlebih dahulu dan Nobara pun mengikuti laki-laki itu di belakang. Tak berselang lama dari gerbang, Inumaki menunjuk makam Utahime yang ada di depannya.
"Dia tidak ada di sini.."
Inumaki menoleh ke arah Nobara, gadis itu hanya menunduk. Berharap mereka bisa menemukan Yuuji di sini, tetapi laki-laki itu sudah tidak ada di sana.
Inumaki melihat benda kecil terselip di antara rumput-rumput di makam Utahime. Inumaki pun mengambil benda kecil itu, ia mengenali benda tersebut. Itu adalah gantungan kunci milik Yuuji yang terjatuh di sana.
"Dia habis dari sini.." gumam Inumaki.
"Kita harus mencarinya kemana lagi?" Tanya Nobara. Jujur saja Inumaki tidak tahu, dan ia juga tidak telalu mengenal keluarga Yuuji yang dekat dengannya. Apa yang harus mereka lakukan sekarang?
***
Di rumah sakit, yang jaraknya lumayan jauh dari rumah Gojo. Mesin detak jantung memunculkan garis berwarna hijau yang terus bergerak, pintu kamar bernomor enam belas itu terbuka perlahan.
Shoko menoleh ke belakang ketika melihat ada yang membuka pintu, pria tinggi berbadan kekar dan berambut kuning masuk ke dalam menghampirinya. Pakaiannya sangat rapih dan formal padahal ini rumah sakit.
"Bagaimana keadaannya?" Tanyanya.
Shoko menggeleng, ia tidak paham mengapa ini bisa terjadi. Pasien yang sedang ia rawat adalah Yuuji, laki-laki itu di temukan dengan keadaan tidak sadarkan diri di makam Utahime tadi pagi.
Kejadiannya beberapa jam lalu saat Shoko dan Geto yang ingin menyekar ke makam teman mereka. Disaat yang kebetulan Yuuji ada di sana, memeluk batu makam Utahime dengan keadaan wajah yang pucat serta bintik-bintik di tubuhnya.
Yuuji di gigiti nyamuk dan dia sekarang menderita penyakit demam berdarah. Sampai sekarang Yuuji belum sadar dan sedang di usahakan Shoko dengan mendapatkan perawatan yang terbaik.
"Kau sudah menulis semua tagihannya?"
Shoko mengangguk, "kau bisa melakukan pembayaran di kasir. Terima kasih Nanami.. kau memang sangat menyayangi Yuuji sejak dulu ya.." Shoko tersenyum.
Nanami membuka kacamatanya lalu menatap Yuuji yang sedang terbaring di atas kasur dengan selang-selang yang ada di hidung dan tangannya.
"Sudah lama aku tidak bertemu dengannya, ternyata ia sudah sebesar ini.. dan Shoko, jangan pernah memberi tahu ke semua orang termasuk Gojo kalau Yuuji ada bersama ku ya?"
Shoko mengangguk, ini juga yang di ingin oleh Shoko sebenarnya. Menjauhkan Yuuji dari Gojo dan Megumi selama-lamanya. Shoko ingin Yuuji bersamanya agar kehidupan laki-laki itu lebih baik.
"Aku akan membawanya ke Inggris."
Shoko langsung menoleh, ia tampak tidak setuju dengan keputusan Nanami membawa Yuuji jauh darinya. Kalau Nanami membawa Yuuji ke Inggris, tentu saja ia tidak bisa menemui anak itu.
"Inggris? Apa maksudmu? Aku tidak setuju!"
"Menjauhkannya dari Gojo, hanya itu satu-satunya cara.."
"Tapi dia akan jauh dari ku!" Shoko menaikan sedikit nada suaranya, ia menolak keras.
Nanami memakai kacamatanya lagi, memasukan kedua tangannya ke dalam saku tuxedonya. "Kau bisa ke sana, atau kami akan sering kemari. Tenang saja, dia tidak akan jauh dari mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?
FanfictionGojo harus menerima kenyataan menyakitkan tentang Utahime yang telah meninggal dunia sebab melahirkan anaknya. Tetapi luka tidak mungkin bisa sembuh begitu saja, dan Gojo tidak bisa menerima kenyataan pahit itu. Itadori Yuuji, anak yang Utahime perj...