Keesokan harinya..
Siang ini, Yuuji mengajak Nobara, Yuta dan Inumaki untuk makan siang bersama. Karena mereka memiliki waktu senggang, mereka sempatkan untuk bertemu. Lagi pula mereka tidak bisa setiap hari bertemu karena kesibukan masing-masing kecuali Nobara dan Yuuji.
Inumaki juga sibuk setiap harinya karena bisnis restoran miliknya. Yuta harus pergi menemani Rika ke setiap acara yang mengundang dirinya dan istrinya itu. Ya, mereka tidak setiap hari bertemu.
Di sisi lain, Nanami dan Yuza sudah sampai di Tokyo. Setelah turun dari pesawat, dan mengambil kopernya dari bagasi, Nanami dan Yuza segera bergegas ke Tokyo untuk bertemu Yuuji. Nanami tidak perlu bertanya dimana anak itu berada, ia hanya tinggal bertanya pada Geto atau Shoko tentang keberadaan keponakannya itu.
Ini untuk kali pertamanya Yuza menginjakan kaki di Tokyo, tempat kelahiran Ibunya yang memiliki darah Jepang. Yuza sangat takjub melihat kota ini, khususnya Shibuya. Ia tidak pernah melihat tempat seramai ini tetapi tetap bersih dan enak di pandang.
Yuza berkali-kali bertanya tentang Tokyo kepada Nanami dan ada apa saja di sini. Nanami menjawabnya dengan senang hati, ia sama sekali tidak keberatan karena ia tahu Yuza tidak pernah kemari.
"Yuza, kau ingin memakan sesuatu? Kita belum makan siang sejak turun dari pesawat tadi."
Yuza tersenyum dan mengangguk. "Boleh Paman, aku juga lapar. Jangan tanya kepadaku ingin memakan apa, aku bingung, aku tidak tahu apa-apa.."
"Tenang saja.. aku sudah tahu restoran yang tepat untuk mu." Ucap Nanami sambil menunjuk restoran di seberang jalan.
"Sushi!! Aku suka sushi!" Ucapnya antusias.
Nanami pun segera memberhentikan mobilnya di depan restoran tersebut. Yuza langsung cepat-cepat turun dan memandangi restoran makanan tradisional yang memiliki dua tingkat lantainya.
"Yuza, sebentar tunggu di sini ya. Paman ingin ke toilet dulu."
"Baiklah Paman!"
Nanami berjalan menjauh dari Yuza lalu membuka ponsel miliknya. Ia mencari nomor milik Yuuji untuk ia hubungi. Panggilan mulai tersambung lalu berdering.
Yuuji yang sedang berada di restoran itu dan makan bersama teman-temannya pun langsung menyadari kalau ponselnya berbunyi dan mendapatkan panggilan dari Nanami.
"Sebentar, aku ingin mengangkat panggilan dulu." Ucapnya sambil berdiri dari kursi. Makanannya belum sempat ia habiskan, tetapi ia terpaksa harus menundanya dulu.
Yuuji keluar dari restoran itu dan menekan tombol untuk memulai panggilan. "Halo Paman? Ada apa?" Tanya Yuuji.
"Yuuji.."
Yuuji sedikit terkejut ada yang menyebut namanya dari arah samping. Yuuji menoleh lalu melihat atensi gadis yang ia kenal sedang berdiri di depannya dengan tatapan haru.
Yuuji mulai menjauhkan ponsel miliknya dari telingannya. Ia masih mencoba mempercayai gadis yang berdiri di depannya adalah Yuza atau bukan.
"Yuza.."
Yuuji mulai berjalan lalu melebarkan tangannya untuk memeluk Yuza. Yuza pun langsung memeluk Yuuji erat dan ia kembali mencium aroma parfum yang sangat identik dengan Yuuji. Ia sungguh sangat merindukan laki-laki itu.
"Aku merindukan mu Yuuji.."
Yuuji mencium surai milik Yuza. "Aku juga.. aku juga merindukan mu." Yuuji melepas pelukannya. "Kau datang kemari dengan siapa? Siapa yang menemani mu di sini? Kenapa tidak bilang kepada ku kalau kau akan datang?" Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?
FanfictionGojo harus menerima kenyataan menyakitkan tentang Utahime yang telah meninggal dunia sebab melahirkan anaknya. Tetapi luka tidak mungkin bisa sembuh begitu saja, dan Gojo tidak bisa menerima kenyataan pahit itu. Itadori Yuuji, anak yang Utahime perj...