06. obsesi & teriakan malam

614 50 10
                                    

Yuuji pun sampai ke tempat yang sudah Nobara beritahukan kepadanya lewat pesan. Tempat ini sangat ramai, wajar saja karena ini hari libur.

Restoran yang jaraknya hanya lima belas menit dari rumah Yuuji. Mata Yuuji berkeliling melihat dan mencari teman-temannya yang menyempil di antara para pelanggan.

Mata Yuuji menangkap atensi gadis berambut coklat pendek sedang duduk bersama laki-laki berambut putih. Itu adalah Nobara dan Inumaki yang sedang menunggu kedatangannya.

Yuuji pun segera menghampiri mereka berdua. "Hai! Maaf terlambat." Ucap Yuuji sambil duduk di samping Nobara.

"Tidak apa-apa. Kau mau pesan apa? Yuta sedang mengambil makanan di depan. Kau pesan saja dulu." Ucap Nobara.

Yuuji melihat-lihat menu makanan yang ada di depannya. Nobara memperhatikan wajah Yuuji yang terlihat bingung untuk memilih menu makanan.

"Hey kau terlihat bingung? Mau ku pilihkan?" Tanya Nobara, Yuuji menoleh dan mengangguk. Nobara sibuk memilihkan makanan sambil menunggu Yuta datang.

Tak lama, Yuta datang sambil membawa banyak makanan yang telah di pesan oleh mereka bertiga. "Sialan, kurang ajar sekali mereka mengatakan hal yang tidak-tidak kepadaku!" Baru saja Yuta datang, dirinya langsung marah-marah.

"Ada apa?" Tanya Yuuji.

Wajah Yuta memelas, tampaknya ia sangat kesal. "Mereka mengatakan kalau aku adalah anak kecil! Apakah wajahku terlihat seperti anak kecil?" Tanya Yuta.

Inumaki menahan tawanya tapi Nobara tidak bisa menahan tawa. Tentu saja ini sangat lucu, mereka sudah umur tujuh belas tahun tetapi masih di katakan anak kecil.

Wajah Yuta memang terlihat seperti anak kecil yang polos tetapi sebenarnya tidak seperti itu.

"Yuuji, kau mau pesan apa? Mau sekalian ku ambilkan karena ada makanan yang belum datang." Tanya Yuta, Yuuji pun mengangguk.

"Yuta bukankah besok kau Olimpiade Matematika? Kenapa kau tidak belajar?" Tanya Nobara sambil melahap kentang goreng miliknya.

Mata Yuta terbuka lebar setelah mendengar ucapan Nobara. "Besok? Olimpiadenya besok? Ya ampun.. aku lupa! Tapi ya sudahlah.."

"Eh—"

"Kenapa? Santai sajalah.. menang atau kalah aku tidak peduli. Kalau menang ya sudah kalau kalah ya sudah, pasrah sajalah. Lagi pula, ini hanya tingkat sekolah bukan tingkat Negara."

"Tapi kan..." Nobara menggantung ucapannya, temannya itu begitu sangat santai padahal dia juga tegang soal Olimpiade itu walau bukan dia yang mengikutinya.

***

"Baiklah, aku pulang dulu!" Ucap Inumaki sambil melambaikan tangannya. Ia memilih pulang terlebih dahulu menggunakan motornya.

Sedangkan Yuta, Yuuji dan Nobara masih berada di depan restoran. Yuuji menoleh ke arah Yuta, ia bingung entah apa yang di tunggu oleh temannya itu.

"Kau menunggu siapa?" Tanya Yuuji, Yuta langsung menoleh sambil menunjukan ponselnya. Terlihat nomor Rika dan chat dari ponsel laki-laki itu.

Sepertinya Rika meminta Yuta untuk menjemputnya dari tempat les gadis itu. Yuuji hanya mengangguk, ia paham kalau Yuta sangat mencintai pacarnya itu.

"Ya sudah, aku duluan!" Pamit Yuta sambil melambaikan tangannya. Nobara dan Yuuji  tersenyum. "Hati-hati Yuta!" Seru Nobara.

Sekarang hanya tersisa Nobara dan Yuuji. "Kau tidak pulang Nobara? Maaf aku tidak membawa kendaraan.. aku menaiki bus tadi.." ucap Yuuji.

Nobara menggeleng dan tersenyum tipis. "Eh tidak perlu meminta maaf, aku ingin pulang bersamamu. Lagi pula rumah kita searah bukan?"

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang