A - 021

625 30 0
                                    

Hari Minggu pagi Agatha pergi belanja bulanan. Ia sedang memilih daging sapi segar untuk stok di rumahnya. Ternyata ia tidak pergi sendiri. Ada Julian yang menemaninya.

Setelah selesai melakukan pembayaran, Julian membantu membawakan belanjaan yang berat dan memasukkannya ke dalam bagasi. Ia mengambil belanjaan di tangan Agatha kemudian memasukkannya juga ke dalam bagasi.

"Aku lapar, Julian. Kita makan malam dulu di restoran, ya," kata Agatha.

Julian tersenyum. "Okay."

Mobil Agatha yang dikendarai oleh Julian berhenti di depan sebuah restoran. Keduanya keluar dari mobil lalu masuk dan memilih meja yang nyaman untuk ditempati.

"Kau mau pesan apa?" Tanya Julian.

"Aku sedang ingin steak dan spaghetti," jawab Agatha. "Bagaimana denganmu?"

"Sudah lama aku tidak makan seafood, aku akan memesan seafood porsi sedang. Bagaimana dengan minumannya?" Jawab Julian diakhiri dengan pertanyaan.

"Jeruk nipis sepertinya segar di cuaca yang panas ini," kata Agatha.

"Aku suka, aku juga akan memesan jeruk nipis." Julian memanggil pelayan kemudian membuat pesanan.

Agatha terlihat sibuk dengan ponselnya untuk beberapa saat kemudian ia memasukkannya ke dalam tas.

"Bagaimana ekspor keduamu?" Tanya Julian.

"Ekspor kedua berjalan lancar. Tinggal menunggu ekspor ketiga," jawab Agatha.

Rowena memasuki restoran. Ia mengedarkan pandangannya. Agatha menoleh padanya lalu melambaikan tangannya. Rowena juga melambaikan tangannya. Ia pun menghampiri Agatha yang sedang bersama Julian.

"Duduklah," kata Agatha menyuruh Rowena duduk di sampingnya.

"Oh, ya, kalian pertama kali bertemu, kan?" Kata Agatha.

Julian dan Rowena saling pandang sesaat kemudian mengangguk.

"Ini Julian, sahabatku dan ini Rowena sahabatku juga." Agatha memperkenalkan keduanya.

Julian dan Rowena bersalaman. "Senang bertemu denganmu."

"Senang bertemu dengamu juga."

"Kalian sudah memesan makanan?" Tanya Rowena.

"Kami sudah, aku akan memanggilkan pelayan," kata Agatha. Rowena pun memesan makanan.

"Kau bilang mau beli kebutuhan bulanan bersamaku?" Tanya Rowena pada Agatha.

Agatha tersenyum kaku. "Oh, iya, aku lupa. Sebenarnya aku sudah membelinya tadi bersama Julian."

Rowena terlihat kecewa. "Lalu aku bagaimana? Aku tidak tahu di mana harus membeli bahan-bahan makanan yang berkualitas baik."

"Kalau begitu, Julian bisa mengantarmu. Dia tahu banyak tentang tempat-tempat belanja yang menjual apa pun yang berkualitas," kata Agatha.

"Apa?" Rowena melirik Julian untuk sesaat. Tampaknya Julian juga terkejut dengan ucapan Agatha. Bagaimana tidak, keduanya bahkan tidak saling mengenal dan baru bertemu untuk pertama kalinya 6 menit yang lalu.

"Tidak apa-apa, kan?" Agatha bertanya pada Julian.

"Sebenarnya mungkin ini akan membuat temanmu tidak nyaman," kata Julian.

"Kenapa kalian tidak nyaman? Hanya membeli kebutuhan dapur bersama bukan hal yang besar," kata Agatha.

"Agatha, kau di sini?" Mendengar suara seseorang yang memanggil nama Agatha, tidak hanya si pemilik nama, Julian dan Rowena juga menoleh ke sumber suara. Ternyata Erga yang memanggil nama Agatha.

"Sedang apa kau di sini?" Tanya Agatha dengan nada ketus.

"Memangnya aku dilarang ke sini? Apa orang asing tidak boleh makan di sini?" Tanya Erga.

"Tidak apa-apa, duduk saja, aku juga orang asing," kata Julian.

"Terima kasih, Bung." Erga pun duduk bersebelahan dengan Julian dan Agatha. Jadi posisi duduknya melingkar, Agatha, Rowena, Julian, dan Erga.

"Kalian sudah memesan makanan?" Tanpa menunggu jawaban, Erga memanggil pelayan dan memesan makanannya.

🌠🌠🌠

06.43 | 1 Agustus 2021
By Ucu Irna Marhamah

ASTROPHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang