FIRST!

322 39 11
                                    

Pertemuan Taruna yang baru saja selesai itu akhirnya membuahkan hasil. Fix, setelah selasai Ujian Tengah Semester anak SMA mereka akan berangkat. Pasalnya,Livy dan Prince akan menjalani ujian Minggu depan. Setelah selesai,setidaknya mereka bisa meminta ijin dengan orang tua mereka dengan nyaman.

"Oh iya Liv,nanti kalau barangnya kebanyakan biar gue bawain." Tawar Farel.

"Heh,serius. Wah siap!!!!" Sorak Livy.

"Cieee....barang dedek emesh aja di bawain,sekalian dong Rel punya gue!!" Uje pun mulai menggoda.

Memang hanya tersisa empat orang di basecamp. Yang lainnya udah pada cabut sendiri-sendiri.

Dan Prince,tumben-tumbenan pria ini belum beranjak dari tempatnya. Malah kini mukanya masam atas perlakuan Farel kepada Livy. Mungkinkah ini cemburu?

"Prince,jangan kaget ya tar kalau banyak drama diantara mereka. Kalau gak gendong-gendongan,gandeng-gandengan. Beuh...udah kaya drama Korea!!!" Kekeh Uje.

Ah sial,kenapa Prince menjadi panas hatinya. Apalagi melihat semua tertawa lepas begitu.

" Ya habisnya,Livy tuh manja banget kalau udah kecapekan. Gue nggak tega aja kalau udah mulai ngerintih begitu." Bela Farel,lalu menatap Livy dengan matanya yang teduh.

Livy pun masih cekikikan. Malu dengan tabiatnya bila mendaki.

"Tapi tenang aja deh Kak,besok gue minta gendongnya nggak sama elo lagi."

"Loh,kenapa?"

Livy menatap Prince kali ini. Berniat menggodanya.

"Gue minta gendong aja deh sama Prince. Dia juga jago gendong kok,udah dua kali malah gendong gue!!" Kekeh Livy kembali.

Prince seketika terkejut dan membulat matanya. Tidak ia sangka Livy bakal ngomong begitu di depan Farel dan Uje. Langsung salah tingkah dibuatnya.

"Wuah,serius Prince!!!" Uje pun berdecak kagum.

Namun Farel hanya menatap dengan senyuman berbeda. Ada rasa aneh di dadanya. Lalu berganti menatap Livy. Wanita itu menatap Prince dengan pandangan lain. Seperti wanita yang sangat mengagumi seseorang.

"Ngaku deh Lo Prince!!!" Goda Livy kembali. Kapan lagi coba bully tuh anak.

"Apaan sih,dah gue balik!" Prince pun beranjak.

"Yee ngambek lagi. Dah gue juga balik." Livy pun tak mau kalah. Ikut beranjak dan membututi Prince.

"Bye semua!!!!"

Pergerakan mereka hanya di tatap Farel dan Uje dengan aneh.

"Hm...elo lagi mikirin apa yang lagi gue pikirin gak?" Tanya Uje menyenggol lengan Farel.

"Emang elo mikir apa?" Tatap Farel kepada cowok berambut kribo itu.

"Ada hubungan khusus yang terjalin di antara mereka. Kalau dari aromanya sih,mereka............."

"Sotoy!!!!" Toyor Farel seketika,tepat di kepala Uje sampe rambutnya bergoyang.

"Ah sialan." Umpatnya seketika.
"Yang penting lo tuh harus sat set sat set gitu...kalau enggak,beuh...keduluan sama cowok tampan berlesung pipi itu....andai gue babon,pasti gue juga naksir dah sama tuh cowok..."

Farel pun hanya menatap Uje sembari bergeleng kepala. Heran dengan tingkah absurd nya. Namun setelah di pikir-pikir Uje ada benarnya sih. Livy sepertinya tertarik dengan teman sekolahnya itu. Haruskah Farel cepat-cepat menyatakan perasaannya. Jika tidak mau menyesal nantinya.

*

*

"Ikut!!!" Livy sudah mengintil pria yang masih bersikap dingin itu.

OH MY PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang