I'm Sick!!!

237 26 5
                                    

Yuk,markijut...mari kita lanjut!!!!

❤️❤️❤️

Prince menatap tak percaya dengan apa yang ada di depan matanya. Sengaja pria itu tak turun dari mobil ketika menyambangi Livy yang saat ini sedang berdiri di toko buku yang akan ia datangi. Sebenarnya Prince berniat membeli buku komik kegemarannya edisi terbaru. Namun kenapa malah mendapat kejutan seperti ini.

Livy berbohong kepadanya. Sungguh membuat Prince penasaran kenapa kekasihnya ini sampai harus seperti itu. Apa yang sebenarnya akan ia lakukan.

Lalu Prince berniat menelponnya kembali,segera ia mengambil benda pipihnya dan mengusap lockscreen ponselnya.

Namun niat itu ia urungkan saat sebuah mobil sedan merah berhenti tepat di depan Livy. Prince yakin itu bukan mobil Livy. Rasa penasaran Prince langsung membuncah dan menunggu siapa yang akan turun dari sana.

"Farel?" Lirih Prince begitu tahu ada pria yang turun dari mobil dan membukakan pintu untuk kekasihnya.

"Farel? Jadi Livy bohong cuma buat ketemu Farel?" Geming Prince dengan geram. Rahangnya mulai mengeras dan pukulan keras pun ia layangkan ke setir mobilnya.

Begitu mobil Farel melaju,dia pun mengikutinya. Tak lagi ada niat membeli buku yang selalu best seller itu. Baginya sudah bodoh amat jika kehabisan. Sekarang yang terpenting adalah kejelasan sikap Livy yang sudah berbohong kepadanya. Prince langsung berpikiran macam-macam. Apakah gadis itu berselingkuh darinya?

Lagi-lagi membuat rahangnya mengeras dan amarahnya mendidih.

Setelah membelah jalanan raya dengan begitu kerepotan,akhirnya Prince berhasil membuntuti  mereka sampai ke tujuan. Prince langsung memarkirkan mobilnya,tentunya agak jauh dari mobil Farel.

Buru-buru ia keluar dari mobil,karena tidak mau sampai keduluan mereka. Namun Prince sudah menunggu cukup lama,kenapa mereka tak kunjung turun dari mobil. Apa yang mereka lakukan di dalam? Seketika pikiran kotor datang lagi kepadanya. Dengan langkah kesal,pria itu akhirnya menghampiri mobil itu. Prince sudah tak tahan lagi sepertinya.

Lalu saat Prince sudah berhasil menghadang di depan mobil,bersamaan pula Livy dan Farel turun dari sana. Semua pasang mata ketiganya membulat sempurna. Hanya saja,rasa terkejut Prince dihiasi dengan wajah yang penuh amarah.

"Prince?"

"Udah sampai bandara?" Tanya Price sarkas.

"Prince....aku..."

Bibir Livy bergetar hebat,jantungnya rasanya mau meledak sebentar lagi. Livy menatap Farel,berharap Farel mau membantu menjelaskan.

"Prince,jangan salah paham du...."

"Gak usah ikut campur!!" Cegat Prince,mematahkan kalimat Farel.
"Ikut gue!!!!"

Livy pun langsung mengintil Prince yang sudah lebih dulu pergi menjauh. Livy sudah pasrah,dibalik ketakutannya dia hanya berharap jika Prince akan mengerti nanti saat ia menjelaskan kejadian sebenarnya.

"Kenapa bohong?" Tembak Prince saat kini mereka mulai berhadapan.

"Maaf." Kata pertama Livy untuk menyentuh hari Prince. Tentu saja pasang wajah memelas.

"Bukan jawaban!"

"Maaf Prince."

"GAK BUTUH MAAF!!!!" Bentak Prince dengan keras. Amarahnya memberontak kali ini.

Tubuh Livy saja sampai berjengit,membuat dia sangat ketakutan. Sepanjang sejarah hidupnya,tak ada yang pernah membentaknya seperti itu.

"Prince?" Air mata Livy mulai berlinang. Sedih melihat kekasihnya marah segitunya. Tapi bagaimana lagi,memang dia yang salah.

OH MY PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang