First Date!

221 25 2
                                    

Yang senyum-senyum jangan lupa Vote,komen and follow aku ya!!!

Thanks....

❤️❤️❤️

Tatapan Iren tertuju pada Livy yang sedari tadi memamerkan wajah cerianya,dengan benda pipih di tangannya,yang sibuk ia pencet-pencet layarnya sambil semyam-senyum sendiri. Dari tadi Iren di kacangin,bahkan ada beberapa kata tidak diladeni oleh Livy. Sehingga membuat sahabatnya itu nampak kesal.

"Lama-lama lo gue panggilin Sara wijayanto juga Vy!" Celetuk Iren sambil melempar kacang atom yang asik ia cemil,tepat mengenai dada Livy.

"Ih,apaan sih Ren? Ganggu aja!" Protes Livy. Kemudian kedua bola matanya berotasi ke atas,memikirkan sesuatu.

"Sara Wijayanto? Yang ada di TV itu,suka uka-uka sama setan ya?" Kaget Livy baru tersadar,tatapan tajam tertuju kepada Iren yang sudah mulai cekikikan.

"Iya,tau juga lo,gue pikir tontonan elo cuma Doraemon sama Shincan!!!" Ejek Iren yang hanya dicengiri sebal oleh Livy

"Emang apa hubungannya sama Sara Wijayanto?" Sambung Livy,masih penasaran dengan kalimat Iren tadi.

"Biar ngusir setan yang ada di tubuh elo,gue rasa elo kerasukan deh,suka senyum-senyum gak jelas. Makanya jangan suka ketemuan di toilet rusak,kesambet kan lo!" Sarkas Iren dan di akhiri dengan gelakan tawa lebar.

"Sialan lo!!!!" Pekik Livi tak terima.
"Gue lagi chating sama pacar gue Gilak!!!! Nuduh gue kesambet lagi,lo tuh kesambet setan jomblo!!" Ejek Livy ganti. Tak lupa lidahnya menjulur ke arah wajahnya Iren yang sudah nampak sebal.

"Sialan lo,Vy. Mentang-mentang punya pacar!!" Iren langsung pasang muka bete. Mukanya langsung tertunduk.

Tentu saja Livy jadi tak enak hati,bukan bermaksud melukai hati Iren,sungguh itu hanya candaan.

"Sorry Ren,gak ber.....mak....."

"Apaan sih,lebai,gue nggak papa kok!"

Iren pun tertawa kecil,hingga membuat hati Livy lega.

"Oh iya,lo kapan ada pertemuan Taruna,gue nitip kado dong buat Farel!"

"Kado?" Wajah Livy nampak berpikir keras.

"Lo lupa,hari ini dia ulang tahun,Vy!"

Livy pun terbelalak,mencoba melebarkan kedua mata sipitnya. Astaga,bisa-bisanya tuh anak lupa. Tapi mau bagaimana lagi,pasalnya sepulang dari Bromo,Livy dan Farel kini hubungannya terasa canggung. Bahkan Livy bingung jika menghadapi Farel nantinya.

"Gue lupa." Sahut Livy.

Iren pun berdecak sambil menggelengkan kepala.

"Parah banget lo,jangan lupa beli kado buat bebeb gue!" Peringat Iren dengan gaya tengil.

Livy hampir lupa. Soal perasaan Iren. Yang selama ini Livy tahu bahwa sahabatnya menyukai Farel sampai sekarang. Lalu bagaimana jika Iren tahu kalau Farel ternyata menyukai dirinya,bahkan Farel sudah menyatakan perasaannya. Apakah Iren bakal marah kepada Livy? Haruskah Livy jujur sekarang? Atau nanti?

"Heh,ngelamun lagi!!!!" Sentak Iren mengejutkan Livy.
"Fix,kesambet lo!!!!"

"Apaan sih lo,dikit-dikit kesambet dikit-dikit kesambet,kebanyakan nonton uka-uka!!!"

Iren pun tergelak keras,merasa geli dengan celetukan Livy barusan.

Lalu bel masuk sekolah setelah istirahat pun berbunyi,memaksa mereka harus enyah dari kantin dan kembali ke kelas.

*

*

*

Langkah mengendap-endap Livy membuat Uje menertawainya dari balik punggung gadis itu. Livy tidak tahu,Uje ternyata ada dibelakangnya cukup lama. Livy mengintip keberadaan Farel di basecamp Taruna dari balik pintu yang sengaja terbuka itu. Livy juga merasa ragu-ragu untuk masuk ke dalam.

OH MY PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang