Finally!
Ujian tengah semester sudah selesai. Semua siswa bisa bernafas lega. Apalagi kabarnya mereka akan di liburkan selama seminggu setelah ini. Kesempatan untuk Livy dan Prince untuk berangkat hiking dengan tenang,tanpa menganggu kegiatan sekolah mereka.
Livy melirik bangku Prince yang mana penghuninya masih sibuk membaca buku dan seperti biasa dengan kuping yang tersumpal.
Padahal bel pulang sekolah sudah berbunyi,tapi anak itu malah asyik di bangkunya.
"Nongkrong dulu yuk,ke cafe depan aja!" Ajak Iren kepada sahabatnya.
Livy menoleh Iren,menimang-nimang ajakannya.
"Mmmmmmmmhhhh....."
"Lama!!!!"
Iren pun menarik lengan Livy agar beranjak seperti dirinya.
"Duh Ren,pelan-pelan!" Protes Livy.
"Ya ayo,cepetan jalan!!!"
"Iya sabar kali!"
Livy lagi-lagi menoleh ke arah Prince. Sebenernya dia ingin menghampiri pria itu,dan mengajaknya ikut pergi bersama.
"Ayo Livy Renata!!!!!!"
"Oh My God!!!!"
"Bawel banget!!!!!"Iren hanya meringis saat di tatap sarkas oleh Livy.
"Yuk!"
Akhirnya Livy mengangguk dan menyetujui. Livy mengurungkan niatnya untuk menghampiri pangerannya yang akhir-akhir ini terabaikan,karena kesibukan ujian yang tengah berlangsung.
Setelah kepergian kedua gadis itu dari kelas,Prince menatap arah pintu keluar kelas. Lalu tersenyum sendiri. Pria itu sadar sedari tadi Livy sibuk mencuri Pandang kepadanya. Tetiba saja GR langsung menghinggapi dirinya.
"Prince!!!!"
Pria itu nampak terkejut saat Livy tiba-tiba saja nongol lagi di ambang pintu.
Seketika pria itu membelalakkan mata karena gugup. Apalagi kini Livy berlari mendekatinya.
"Ngapain lo?" Sengak Prince,seketika melepas sumpelan kupingnya.
"Ikut yuk!"
"Kemana?"
"Nongkrong di depan."
"Gak ada waktu!" Tolak Prince seketika.
Livy pun langsung tampil manyun. Sia-sia dia balik ke kelas buat merayu pangerannya ini.
"LIVY!!"
"AYOO!!!!"Iren pun ikutan nongol di depan pintu,sudah tidak sabaran.
"Iya iya bentar!"
"Beneran gak mau ikut?"
"Gak!" Sarkas Prince yang tak menatap Livy kali ini.
"Ih,dasar bunglon!!!!" Cibir Livy,lalu pergi.
Gadis itu berjalan dengan langkah kasar,sampai suara sepatunya terdengar di lantai. Tak lupa dengan gaya kesal dan mulut manyunnya.
Sejujurnya Prince menahan tawa sejak tadi. Melihat Livy kesal seperti itu memang membuatnya senang. Menjadi penghiburan tersendiri untuknya.
Kini Livy benar-benar pergi. Prince pun langsung berkemas,berniat untuk pulang saja. Lagipula malam ini ada pertemuan Taruna untuk membicarakan keberangkatan mereka ke Bromo.
*
*
Farel terus memperhatikan Gadis di sampingnya. Sampai-sampai rangkaian acara yang di bacakan oleh Novia saja tidak di dengar olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY PRINCE
Teen FictionLivy Renata. Gadis remaja yang ceria,humble,dan murah senyum. Namun karena ia terlahir dari keluarga kaya raya membuatnya terkadang sedikit boros dan hanya mengenal barang branded. Dunia Livy semakin berwarna begitu ia berkenalan dengan Prince Gabr...