You Versus I!!

296 33 9
                                    

Perang batin antara Farel dan Prince di mulai sejak pengakuan tak terduga Prince kepada Farel. Prince sendiri menyesali ucapannya yang terlalu jujur itu. Bagaimana jika Farel memberitahu Livy. Prince sangat mengkhawatirkan hal itu.

Namun bagi Farel,dia tidak akan pernah mengungkapkan pengakuan Prince kepada Livy. Bisa-bisa hal itu menjadi bomerang sendiri untuknya. Yang jelas Farel harus secepatnya mengakui perasaannya kepada Livy,sebelum Prince terlebih dulu yang mengungkapkan.

Saat ini,para lelaki sudah berkumpul di lobi hotel. Bersiap untuk pergi ke gunung Bromo,sebagai lanjutan agenda acara mereka. Namun mereka masih menunggu dua wanita yang tak kunjung juga muncul.

"Duh,dasar para cewek,pasti skincare-an dulu tuh!" Keluh Samuel.

"Ya namanya juga cewek,kayak elo enggak aja Sam!" Bela Uje.

"Sorry,kulit gue udah mulus dari lahir!"

Semua pun tergelak dengan celetukan Samuel.

"Mulus luar doang lo,pantang lo burik!!!" Ejek Isa di tujukan kepada Samuel.

"Eh BANGKE lo ya!!!" Samuel pun mengumpat Isa seketika.

"Eh tu Novia!"

Namun Novia hanya datang sendiri. Langkah gusarnya membuat semua bertanya-tanya.

"Kenapa lo Nov?" Tanya Farel seketika.
"Livy mana?"

"Duh,gimana ya,tuh anak sakit. Badannya demam,gimana nih Rel?"

Seketika semua panik. Tak terkecuali Prince. Sebenarnya dia tahu dari wajah Livy kemarin. Gadis itu memang nampak tak sehat.

"Wah,gimana Rel?" Tanya Uje.

"Batal bisa ga Sam?"

"Gue udah terlanjur pesen Jeep,udah gue transfer lagi uang sewanya." Sahut Samuel.

Semua pun kebingungan. Mana mungkin mereka juga meninggalkan Livy sendirian di hotel.

"Kita gak mungkin ninggalin Livy sendirian di hotel." Ujar Novia,cemas.

"Yaudah,gue nggak ikut deh. Gue jaga Livy!" Celetuk Prince.

Tentu saja Farel langsung menatap Prince terkejut.

"Gue aja,lo kan baru pertama kali ke Bromo. Gue udah sering." Tolak Farel.

"Lo kan ketua Kak,mana bisa biarin tim lo pergi sendiri?"

"Lo gak berhak atur gue!"

"Lo juga gak berhak atur gue!!!"

"APAAN SIH KALIAN!!!!" Teriak Novia menghentikan pertengkaran dua pria itu.

"Rel,Prince bener. Lo ketua di sini,jangan mentingin perasaan lo doang doang. Kita tahu lo suka sama Livy,tapi gak bisa lo sesuka hati begitu!"

"Gue setuju sama Novia Rel,kita sebenarnya juga gak pengen pergi,kasihan Livy. Tapi agenda kita gak bisa batal begitu aja. Persiapan sudah matang!" Imbuh Uje.

Farel pun mendengus pasrah. Terpaksa dia harus merelakan Prince yang tetap tinggal di sini. Lagipula Novia dan Uje benar,Farel harus bertanggung jawab sebagai ketua.

"Oke. Kita berangkat. Kecuali Prince!" Ucap Farel pada akhirnya. Namun picingan mata kesal mengatakan pada Prince. Kenapa harus dia yang menawarkan diri? Bagaimana jika Prince lebih dulu mengungkapkan perasaannya kepada Livy?

Pikiran itu terus bermunculan di benak Farel.

"Yaudah Prince,sorry ya terpaksa kita tinggal?" Sesal Novia.

"it's okay!"

"Tadi Livy udah minum obat demam,kalau belum turun juga mending lo antar dia ke dokter deh!" Ujar Novia.

OH MY PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang