Lisa sedang serius menandatangani beberapa berkas di mejanya, Jennie hanya memperhatikan Lisa di sofa dengan santai dan beberapa cemilan yang Lisa belikan untuknya.
Satu perhatian menghentikan Lisa saat ia melihat map biru yang sempat ia baca di ruangan sekertarisnya 'Diana'
Lantas Lisa melirik Jennie yang sedang memakan cemilanya sambil memperhatikan Lisa dengan serius.
Menyadari Lisa membalas tatapanya membuat Jennie bertanya.
"Mwo? Apa yang kau lihat Lisa?"
"Bukankah kau yang sedang melihatku sedari tadi Jennie'sii" Jennie langsung memalingkan wajahnya kesal.
"Bolehkah aku bertanya padamu Jennie?"
"Tanyakan saja" ucap Jennie acuh.
"Kau sempat menjadi model, apakah itu impianmu ataukah kau memimpikan impian lainya?" Jennie lalu menoleh ke arah Lisa.
"Kenapa kau mempertanyakanya? Sudah jelas aku pernah menjadi model dan itu berarti itu adalah impianku" Jennie lalu kembali memakan cemilanya menunggu jawaban Lisa.
"Apa kau masih memimpikanya?" Jennie langsung menghentikan dirinya memakan cemilan saat akan memasuki mulutnya.
"Tentu saja, hanya saja aku sekarang sudah menikah dan lihat!! Aku sedang mengandung"
"Aku tahu kau sedang mengandung!!" Lisa terdiam sejenak lalu berdiri menghampiri Jennie dengan membawa map biru ditanganya.
"Apa kau ingin menjadi modelku Jennie'si?" Jennie mengangkat kedua alisnya menatap Lisa.
"A,,Apa maksudmu Lisa?"
"Begini!! Aku sedang membutuhkan seorang model dan aku fikir hanya kau yang pantas untuk memerankanya" Jennie menggeleng lalu mendecih pada Lisa.
"Ssttttthhh apa kau tidak melihat perutku yang mulai terlihat membuncit Lisa? Aku sedang mengandung dan lagi suamiku melarangku untuk menjadi model"
"Apa kau masih memimpikan untuk menjadi seorang model Jennie'sii?"
"Lisa berhentilah bertanya seperti itu" Lisa kemudian duduk disamping Jennie.
"Aku akan bertanya padamu sekali lagi!! Apa kau masih memimpikan itu Jennie?" Tanya Lisa yang lalu menatap serius pada Jennie.
"Ckkk huhhh"
"Baiklah kalau begitu,, kau bisa melihat map ini" Lisa memberikan map biru itu lalu berdiri dan kembali ke kursi kerjanya
Jennie yang penasaran kemudian membuka dan membaca setiap lembar dari map biru itu.
Setelah menyelesaikan bacaan dari map itu, Jennie kemudian memandang Lisa yang kini kembali serius dengan berkasnya.
"Suamiku tidak akan mengizinkanya Lisa!!"
"Aku tidak memaksamu Jennie,, hanya saja impianmu bukan berada di tangan Limario! Kau juga perlu bahagia!! Aku tau Limario adalah suamimu tapi aku hanya ingin memberi tahumu,, lakukan apa yang membuatmu bahagia dan bukankah seharusnya Limario akan bahagia jika istrinya bahagia!!" Kata Lisa yang tanpa mengalihkan perhatiannya dari berkas berkasnya.
"Bagaimana jika suamiku marah dan kecewa padaku?"
"Apa dia harus kecewa dengan impianmu Jennie'si?"
"Tapi.. aku.."
"Aku tidak memaksamu,, aku bisa mencari aktris lain kalau begitu!!" Jennie sejenak memejamkan matanya
"Lisa,,,uhm"
"Beri aku waktu..!!"
Tokk Tokk Tokkk..
...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Robot
ActionMarco bruschweiler adalah seorang ahli mesin yang mencoba membuat robot manusia untuk menghadiahi istrinya agar robot yang diberi nama Lisa itu bisa menemani istrinya yang sampai saat ini masih tidak dapat mengandung seorang anak. Namun sesuatu hal...