Pukul 10;45
Jennie masih tertidur di atas kasurnya karna semalaman ia baru bisa tertidur disaat pagi mulai datang.
Namun bunyi Bel membangunkan tidurnya.
Tiinnggg,,Tonnngg
Tinggg,,Toongggg..
Jennie lantas terbangun dengan membuka matanya perlahan dan segera terduduk.
Menyadari disamping tempat tidurnya ia tak menemukan Lisa lagi.
"Apa Lisa sudah pergi ke kantornya? Ckkk,,"
Tiiinggggg
Tooongggggg...
"NDEEEEE,,," teriak Jennie yang lantas ia segera membangunkan diri dari duduknya dan berjalan keluar dari kamarnya untuk membukakan pintu.
Setelah Jennie berada di depan pintu itu Jennie segera membukakan pintu untuk seseorang yang ada di balik pintu tersebut.
Saat Jennie membuka pintu itu, Jennie amat terlihat terkejut melihat dua orang yang berdiri didepanya kini.
"Eoma,,, Appa,, kalian?"
"Putriku" panggil eoma Jennie yang langsung memeluk Jennie yang masih mematung di tempat.
Sedangkan ayah dari Jennie hanya melihat tersenyum saat ibu dari Jennie memeluk Jennie begitu erat melepaskan kerinduanya.
Jennie sedikit kebingungan saat keduanya datang dengan tiba tiba tanpa memberitahukan kedatangan mereka pada Jennie.
Jennie yang masih bingung masih tak membalas pelukan dari ibunya tersebut.
"Putriku,, Jennie,, Eoma sangat merindukanmu"
"Yeee,, Eoma" ibu Jennie lalu melepaskan pelukanya lalu menatap putrinya yang masih dengan tatapan mata kosongnya.
"Apa kau tidak senang dengan kedatangan appa dan eoma ke rumahmu huh?" Tanya ibu Jennie dengan sedikit ledekan di nada nya.
"Andwee,,, ahh maafkan aku eoma maksudku, aku hanya terkejut dengan kedatangan eoma dan appa, maksudku aku,, bagaimana kalian tahu alamat rumahku bahkan aku sama sekali belum memberi tahu alamat rumahku pada kalian" atas semua kebingungan Jennie dan pertanyaan Jennie segera mungkin ayahnya menjawab semua itu.
"Suamimu yang memberikan alamatmu pada kami dan dia memberi izin untuk kami tinggal bersamamu beberapa waktu sekaligus memeriksa keadaanmu putriku,, apalagi dengan keadaanmu yang tengah mengandung, sejujurnya Limario suamimu sangat mengkhawatirkanmu" Jennie mengerut bingung
Yang sejujurnya sudah beberapa hari ini Limario sama sekali tidak memberi kabar padanya bahkan tidak mau menerima panggilan dari Jennie.
Dan secara diam diam Limario memberikan alamat rumahnya bukankah sebelumnya Limario,,,
"Bukankah Limario sendiri yang melarangku memberikan ala,,, ahh apa yang aku katakan?? Maksudku masuklah kalian pasti lelah setelah perjalanan jauh" kedua orang tua Jennie lalu mengangguk kemudian masuk ke dalam rumah Jennie dengan Jennie yang terlihat kembali menempel pada ibunya.
Sampai mereka semua masuk kedalam rumah Jennie, mereka tidak memutuskan untuk langsung beristirahat, melainkan memperbanyak waktu dengan berbicara dengan putri tunggal kesayangan mereka.
Dengan asyik mereka mengurangi rasa rindu mereka dengan tertawa bersama yang sudah lama sekali Jennie merindukan itu.
Karna ayahnya Kim selalu sibuk dengan pekerjaanya membuat Jennie sangat senang kali ini untuk menghabiskan waktu bersama ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Robot
ActionMarco bruschweiler adalah seorang ahli mesin yang mencoba membuat robot manusia untuk menghadiahi istrinya agar robot yang diberi nama Lisa itu bisa menemani istrinya yang sampai saat ini masih tidak dapat mengandung seorang anak. Namun sesuatu hal...