Bab 30

2.1K 335 26
                                    

Cale berlari ke kamarnya dengan perasaan yang buruk, Cale menjatuhkan dirinya di tempat tidur dan membenamkan dirinya dalam selimut.

Anak-anak kucing melompat ke atas tempat tidur saat melihat Cale dan mengeong padanya.

"Huwaa."

Cale tidak tahu mengapa dia menjadi cengeng tapi dia memiliki perasaan yang sangat buruk saat ini dan semakin buruk karena Alberu yang tampaknya tidak peka sama sekali.

Sementara itu Alberu yang baru saja merapikan dirinya, keluar dari kamarnya dan mengejar Cale ke kamarnya, Alberu tidak tahu apa yang terjadi tapi dia akan melihatnya dan mencoba membujuk Cale untuk menenangkannya.

Cale bisa mendengar pintu yang telah ditutup terbuka dari balik selimutnya, dan kemudian langkah kaki yang bukan milik Ron yang tidak punya suara langkah kaki.

Kucing-kucing itu kemudian melompat dan hanya memperhatikan dari sudut ruangan saat tempat tidur mulai tenggelam lebih banyak karena berat orang lain yang naik atasnya.

"Cale, ada apa."

Alberu mencoba mengusap gulungan selimut– sebelum berhenti saat mendengar geraman kucing.

Sepertinya suasana hati kucing juga sedang tidak bagus seperti Cale.

"Hmph."

Cale hanya mendengus dan tidak mau menjawab Alberu.

"Bagaimana aku bisa tahu kalau kau tidak mengatakan apapun, Cale."

Tetap tidak ada jawaban.

"Baiklah, apa yang kau inginkan? Aku punya hadiah permata yang sangat cantik dari kerajaan tetangga, atau lebih banyak kue?"

Alberu melihat selimut yang mulai bergerak, Cale jelas akan menyukai semuanya.

"Terserah."

Hanya saja Alberu tidak menyangka akan dijawab seperti itu.

Ada suara kucing yang terkekeh di latar belakang tapi Alberu mengabaikannya.

"Cale wajahku akan segera sembuh satu atau dua hari lagi, aku tidak menjadi jelek."

Alberu merasa aneh saat mengatakan dirinya sendiri jelek.

"Jadi apa yang kau inginkan, hm?"

"Terserah."

Oh, tenang, Alberu. Kau bukan lagi remaja yang akan dengan mudah marah-marah.

Sebagai yang paling dewasa di sini, tentu saja Alberu harus bisa bersikap sabar, apalagi ini tentang bayinya yang baru saja dewasa.

Tapi tetap saja Alberu agak kesal.

***

Ron sedang berjalan di lorong menuju kamar Tuan Muda anak anjingnya saat dia mendengar keributan dari beberapa pelayan.

Ron berhenti saat melihat amplop bersegel merah di lantai dan mengambilnya, amplop itu dihias dengan cantik dan elegan yang menunjukkan bahwa itu adalah sebuah surat undangan dan bukan surat pribadi.

Ada bau sampo Tuan mudanya yang dia pakaikan pagi ini tertinggal di amplop yang pasti dijatuhkan Tuan mudanya.

Ron membawa amplop itu ke kamar Cale dan saat membuka pintu dia langsung melihat Cale yang sedang terbungkus selimut dan Putra Mahkota yang mencoba membujuknya.

"Tuan Muda, sepertinya anda menjatuhkan sesuatu."

Cale keluar dari buntalan selimutnya saat mendengar suara Ron, matanya agak bengkak dan pipi serta hidungnya merah.

Love in Palace || End S1✔ || Fanfic TCF ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang