Tanpa sepengetahuan Cale, ayahnya bisa mencium bau manis yang keluar dari tubuhnya, itu tidak cukup kuat namun bisa dirasakan dalam jarak dekat.
Cale yang tidak terlalu peka dengan feromonnya sendiri tentu tidak akan menyadari ketika feromonnya mulai bergerak dengan sendirinya, itu membuat Cale sulit mengidentifikasi tubuhnya sendiri.
Ini adalah rahasia yang hanya diketahui Ron, Alberu, Choi Han, dan beberapa orang lain di Istana Putra Mahkota.
Tapi tidak ada yang bisa disembunyikan dari Raja Zed Crossman di Istana Kerajaan dan entah bagaimana itu akhirnya sampai kepada Count Deruth.
"Hah..."
Cale menghela napas sambil terus berguling di tempat tidurnya, sudah gelap dan lampu sudah dimatikan untuk memastikannya tidur. Tempat tidur kanopi itu juga tertutup tirai tebal yang mengurangi cahaya dan udara dingin.
Cale benar-benar tidak menginjakkan kaki keluar dari kamarnya sejak tadi siang dan benar-benar patuh.
Cale ragu jika dia tidak mendengarkan ayahnya para pelayan akan membelanya, para pelayan di sini jelas berbeda dari yang ada di Istana Putra Mahkota, beberapa pelayan di sana tampaknya punya keberanian untuk menegur Pangeran, atau mungkin sekedar memelototinya saat dia mulai terlalu memarahi Cale.
Tok tok tok
Cale mendengar ketukan di balkon kamarnya, apa ada seseorang yang datang?
'Tapi tunggu, ini di lantai tiga!'
Cale berpikir secara internal, mana mungkin ada orang yang bisa mengetuk ke lantai tiga? Cale mulai merinding, sekarang ada suara-suara aneh di kamarnya, Cale mulai mempertimbangkan apakah harus memanggil Ron atau tidak.
Bahkan hantu pasti akan lari saat melihat Ron, kan.
Tok tok
Suara ketukan itu datang lagi dan Cale menggulung dirinya di dalam selimut dengan erat, sepertinya memanggil Ron benar-benar bukan ide buruk.
Tapi bagaimana jika Ron melah membawakannya teh lemon untuk membuatnya cepat tidur?
Puk!
Kemudian Cale yakin sesuatu mendarat di punggungnya yang tertutup selimut.
"Aakh!"
Cale benar-benar memekik sekarang dan melempar apapun itu yang ada di punggungnya dan duduk di kepala tempat tidur sambil masih tertutup selimut.
"Meow"
Cale sudah bersiap untuk lari dan memanggil Ron, namun berhenti saat mendengar suara kucing.
Cale membuka selimutnya dan mengintip sedikit, di depannya anak kucing perak yang sepertinya menatapnya dengan geli dan di sudut tempat tidurnya ada anak kucing merah yang sepertinya– sedikit terbentur oleh tiang kanopi.
"Meow."
Anak kucing perak itu mendekatinya sambil membawa sesuatu.
'Oh, itu pita milikku.'
Cale yakin rambutnya acak-acakan saat pulang, pitanya juga sudah hilang dan anak-anak kucing ini membawakannya untuknya.
'Tapi bagaimana mereka bisa naik?'
Cale menoleh ke jendela balkonnya, Cale baru menyadari tanaman hias yang ditanam di taman bawah balkonnya sudah tidak dirawat lagi, pohon-pohon sudah sangat tinggi dan lebat serta tanaman hias yang cantik menjadi tumbuh merambat ke jendela dan balkonnya.
Jadi anak kucing pasti bisa memanjat lewat tanaman itu.
Sepertinya hanya bagian dalamnya saja yang dibersihkan sebelum Cale datang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Palace || End S1✔ || Fanfic TCF ||
FanfictionFollow sebelum baca. Cale Henituse, omega yang dikenal karena kecantikannya yang sangat mirip dengan mendiang ibunya, selalu dihindari oleh ayahnya sendiri. Suatu hari saat usianya sepuluh tahun, Raja Zed Crossman memerintahkannya untuk menjadi tuna...