Park Seonghwa

775 59 5
                                    

Pagi ini di kamar inap Hongjoong, sudah ada San dan Jongho. Kedua sepupu nya itu telah mendapat kabar jika hyung kesayangan mereka mendapat musibah.

San sedang mengupas apel, karena ia ingin. Sedangkan Jongho lebih memilih melihat Hongjoong yang masi tertidur karena obat bius ringan yang di beri Yunho pukul 5 tadi. Yunho memberikan dosis ringan agar Hongjoong benar-benar istirahat.

Dokter muda itu tau kalau Hongjoong kesulitan tidur tadi malam, entah apa yang membuat nya sulit tidur.

Sedangkan Mingi kini sudah pulang untuk sekedar membenahi tampilan dan melihat mansion Kim.

Wajah Hongjoong damai sekali, surai birunya sedikit lepek karena baru saja di berikan vitamin oleh Jongho.

"Jangan di liatin mulu Ho, nih apel, "

Jongho menggeleng, menolak pemberian San. Ia masi fokus dengan Hongjoong, bagaimana wajahnya bisa setenang ini padahal banyak sekali masalah yang Ia Terima. Jongho iri, kalo Ia yang berada di posisi Hongjoong sepertinya Ia akan terlihat lebih tua dari umurnya.

.
.
.
.
.
.

Rumit, seseorang yang baru saja keluar dari sebuah runtuhan bangunan itu berteriak kesal. Rasa kesal nya seakan membuat dunia berguncang. Ia gagal dalam simulasi dan membuat bom yang terpasang meledak karena Ia terlambat.

Tenang saja, ini simulasi dan bom yang di gunakan juga dengan sekala ledakan yang kecil. Hanya cukup untuk menghancurkan 1 bagunan tanpa tingkat hehet.

"Kang Yeosang! Berhenti berteriak, "

"Kesal, karena aku kita gagal di simulasi menyelamatkan sandra. Sandra itu pasti sudah mati, " Dua pria lain bergedik ngeri. Yeosang ambis juga ternyata, padahal cuma simulasi dan sandra nya juga hanya sebuah boneka jelek.

"Sudahlah, hanya simulasi. Kita bahkan sudah banyak menyelamatkan orang di luar sana, "

"Kau benar Seonghwa hyung, kita sudah sangat Kweren!, "

Mereka terkekeh sejenak, yeosang yang tadi nya kesal juga sudah mulai tertawa ringan.

"Hari ini kita pindah tugas kan ya?, "

"Ya, tapi tugas ini mengarah ke individu karena kita bertiga terpilih menjadi bodyguard, "

"Huh, tidak apa. Kita masi bisa berkomunikasi. Omong-omong tim Mingi yang meminta nya kan? Kira kira apa yang sedang terjadi? "

"Entahlah Woo, aku juga bingung. Mingi akan menjemput ku pukul 12 nanti, kalau kalian pukul berapa berangkat? "

"Aku pukul 4 hyung, sama dengan wooyoung, " Seonghwa mengangguk.

"Aku mau istirahat, bebatuan kecil itu mengotori rambut ku. Sampai jumpa lagi, " Yeosang berlari kecil meninggal kan keduanya.

"Yeosang Lucu ya, "

"Iya, tapi galak hyung :( "

.
.
.
.

Hongjoong kaget melihat San dan Jongho yang tertidur di sofa ruangan. Berapa lama ia tertidur?

"Ah, haus " Hongjoong mendudukkan dirinya perlahan, oh astaga sakit nya masi lumayan :D

"Menyebalkan, " Gumamnya pelan.

Cklek

"Hyung? Butuh sesuatu, kenapa kau tidak tidur?, "

"Aku hanya minum Gi, oh iya bangunkan mereka berdua. Sudah jamnya untuk kekantor, nanti mereka telat, " Mingi mengangguk lalu membangun kan San terlebuh dahulu karena hanya San yang bisa membangun kan si bontot Choi itu.

"Eung? Eh mingi, ada apa? "

"Sudah saatnya kalian kekantor, nanti telat. Hongjoong hyung yang memerintahkan ku, "

"Kau membuat ku terlihat menjadi hyung yang jelek mingi, " Hongjoong terkekeh, mingi memang tidak berubah.

"Hehe, maaf hyung. Ayo San bangun kan Jongho, aku sudah menyiapkan supir di bawah kalian bisa langsung berangkat, "

"Baiklah, Cepat sembuh Joongie hyung. Gi titip hongjoong hyung ya, " Lalu San menghilang bersama Jongho yang setengah sadar dari balik pintu.

"Hyung bodyguard mu ada di luar "

"Cepat sekali?!! "

"Kan lebih cepat lebih bagus 😎, " Mingi menaik kan sebelah alisnya, merasa keren. Ingin saja hongjoong melemparkan apa pun sekarang.

"Senior Seonghwa masuklah"

Pria dengan setelan hitam khas bodyguard itu memasuki ruang inap hongjoong.

Hongjoong terpaku, Seonghwa juga sama. Mereka melakukan eye contact beberapa detik sebelum mingi membuka suara mengenalkan seniornya pada hongjoong.

"Hyung, ini senior seonghwa. Seniorku yang paling berbakat dan multitalenta, " Seonghwa sedikit bersemu, mingi bisa memuji orang juga ternyata.

"Dan Senior Seonghwa, ini Tuan Muda Kim Hongjoong. Anak tunggal keluarga Kim sekaligus penerus saham selanjutnya di KHJ Corporation, " Hongjoong terdiam, mingi bererlebihan menurut nya.

"Tuan hongjoong, salam kenal saya Park Seonghwa, " Seonghwa mengulurkan tangannya, fikirnya ia harus membuat first impresion seseorang terhadap nya baik bukan?

Hongjoong menyambut tangan seonghwa. "Kim Hongjoong " Katanya dengan senyuman seindah samudra.

"Ekhem, aku masi di sini loh hyung, "

"Ck mengganggu saja dasar mingi, " Mingi terkekeh lalu melanjutkan bincang bincangnya dengan Seonghwa, sedangkan Hongjoong sudah kembali tertidur karena efek obat.

"Besok ia sudah bisa pulang. Semua peralatan mu sudah ada di mansion Kim se- hwa hyung, "

"Terimakasih Gi, aku masi speechless dengan ceritamu tadi. Orang-orang seperti paman Kim pasti hanya menggilai harta dan kekuasan hingga berbuat hal seperti itu, " Seonghwa yang hanya mendengar cerita dari Mingi saja berniat mematahkan tulang si Tua Kim.

"Tapi aku sangat heran, wajahnya.. Sama sekali tidak mengatakan bahwa dia sakit, gi, " Mingi tersenyum. Dia faham mati dengan Hongjoong.

"Eccedentesiast"



TBC AY











WEW
MABOK KIM HONGJOONG

Capt kamu kenapa bisa, keren, gemes di saat yg sama sih 😔

Eccedentesiast | • ATEEZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang