Yunhoeee

250 26 0
                                    

Yunho duduk di salah satu sofa ruang tamu rumahnya, dia sendiri sekarang. Mingi baru saja meninggalkan rumah nya karena ingin mengambil beberapa pakaian hongjoong. Tentu saja yunho membiarkannya, lagian yunho juga tidak papa, dia masi bisa berjalan dengan bantuan tongkat.

Tidak ada yang perlu di khawatir kan dari Yunho, dia mandiri.

Walau sedikit ceroboh, dan terlalu polos.

Mingi bilang, San dan wooyoung akan menemani nya nanti. Sebenarnya tidak perlu, tapi San merengek minta di peluk waktu di telfon tadi. Mau tak mau pria jangkung itu menerima tawarannya.

"Hhah, kenapa harus sampai pake gips sih. Menyusahkan saja, " Gerutunya pelan, dia itu dokter. Ngeliat hal-hal yang biasanya dia yang masang malah jadi dia yang pake itu aneh banget menurut nya.

Selagi Yunho membenarkan posisi gips, Tiba-tiba ada sebuah mobil yang terparkir di halaman depannya.

Ah San sudah sampai ternyata, Yunho mengapai tongkat nya guna berjalan ke arah pintu menyambut temannya.

"Yunhooooooeeee, "

"San-ah jangan berteriak, "

"Dih, uyong mah. Udah sana angkat barang-barang yang di bagasi, " Wooyoung hanya mengangguk singkat dia memang baru mendapat restu dari Hongjoong dan Jongho, tapi restu ayahnya?

Harus bisa lebih nurut lagi deh si wooyoung sama San.

San saat ini sudah menubruk tubuh besar yunho, tentu saja dia menggunakan setengah kekuatan nya agar mereka tidak terjatuh.

Wooyoung yang ngeliat itu cuma bisa geleng-geleng, San kalo udah sama Yunho emang lengket banget.

"Yunho tau ga, tadi Hongjoong hyung infusnya lepas! Terus-terus seonghwa hyung yang benerin, abis di benerin. Hongjoong hyung kepalanya di pukul sama Seonghwa hyung, trus seonghwa hyung marahin hongjoong hyung sampe dia ketiduran. Pas seonghwa hyung tau hongjoong hyung ketiduran dia cuma diem sambil ngelus kepala hongjoong hyung, lucu ya mereka ya ya? " San terlihat exited sekali menceritakan hal itu, sampai lupa mereka masi berdiri di depan pintu.

"Eh ah iya lucu banget, tapi kita masuk dulu ya. Ayo masuk San-ie, " Yunho menuntun San masuk kedalam rumah sederhana nya, membiarkan wooyoung kesulitan sendiri.

.
.

San masi terus bercerita ria di depan yunho, pemuda jangkung itu tak berhenti tersenyum karena cerita San dan cara San bercerita itu sangat lucu di matanya. San anak yang sangat aktif sehingga semua cerita yang ia lontarkan tersuguhi dengan segala ekspresinya.

"San, minum dulu yuk. Mau minum apa?, "

"Engga usah Yunho. Wooyoung tadi beli thai Thea, kita minum itu aja ya? Kata mingi kamu suka rasa macha, tadi aku beliin!! " San berseru gemas.

Yunho lagi-lagi hanya tersenyum sedikit memamerkan gigi putihnya, karena demi apapun San sangat lah mengemaskan.

"Wooyoung kalau mau makan di dapur ya, masak sendiri. Yunho lagi sakit!, "

"Aku ga laper San, lagian tadi kita beli makanan. Kalian makan saja berdua, aku ingin keluar sebentar ya? Jangan bukakan pintu untuk siapa pun kecuali orang yang kalian kenali ya, "

San dan yunho mengangguk serempak.

"Baiklah aku pergi dulu, hanya sebentar oke? "

Lagi, keduanya mengangguk serempak.

"Astaga, dua manusia ini"

.
.
.
.

Tempat yang di tuju wooyoung hanyalah sebuah rumah tua berjarak hampir 23 menit dari rumah Yunho.

Eccedentesiast | • ATEEZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang