Yeo!

455 36 0
                                    

Jongho sedang berkutat dengan komputer nya saat ini, ia berusaha melacak ponsel yang baru saja menelfon hongjoong. Tapi nihil, ponsel itu tidak dapat di temukan lokasinya. Hancur atau hilang entah lah Jongho ga ngerti sistem kerja otaknya si Tua Kim.

"Perlu bantuan?, "

"Yeo?!, "

Yeosang terkekeh, ia tidak sengaja mengagetkan Jongho tadi, "Jadi, apa yang menggangu mu, Jong?, "

"Tua Kim, semakin hari semakin menjadi-jadi saja kerjaannya, " Yeosang sangat faham konflik ini. Ia sudah cukup lama menjalin hubungan dengan Jongho sampai terakhir kali ia tau siapa benalu dalam keluarga mereka yang tidak lain adalah paman nya hongjoong sendiri.

Yeosang sempat tidak percaya jika Paman Kim lah benalu yang sesungguhnya kala itu, karena ia dan Paman Kim miliki relasi yang sangat dekat. Bahkan, yeosang hampir menganggap Paman Kim sebagai ayahnya sendiri.

Tapi ia buru-buru menepis semua fikiran positif nya terhadap Paman Kim saat kejadian yang menimpa keluarga Choi. iya, Jongho pernah terlibat penculikan yang di ketuai oleh Paman Kim. Membuat rasa senang nya menjadi benci seketika.

Kim tua itu hampir saja membunuh kekasihnya dan mencelakai Mingi hanya karena mengincar Hongjoong.

Yeosang sampai tidak habis fikir melihat ambisi Kim Tua itu.

"Berikan pada ku, biar aku bantu, " Jongho menurut, bagaimana pun Yeosang lulus sebagai Hacker sekaligus navigator yang sangat hebat melebihi jongho sendiri yang kemampuan hacking nya tidak seberapa.

"Dokter Yunho menelfon ku tadi, " Yeosang memulai percakapan sambil terus mencari keberadaan ponsel itu.

"Ada apa? Yunho hyung bilang apa?, "

"Hanya menyampaikan kalau vitamin pesanan mu sudah ada, " Jongho mengangguk. Ia memang meminta yunho untuk merestock vitaminnya kemarin.

"Dan ia juga meminta San untuk ke Rumah Sakit tadii, " Jongho mengerutkan alisnya. Tidak biasanya Yunho meminta orang mendatangi nya, biasa dokter muda itu lah yang datang sendiri.

Ah mungkin dia sedang banyak pekerjaan makanya menyuruh san hyung mendatanginya.

"Wooyoung hyung ikut dengan San hyung kan, Yeo??, " Yeosang mengangguk.

"Jong, ponsel yang di gunakan Tuan Kim sudah tidak aktif sekitar 49 menit yang lalu. Dan lokasi terakhirnya berada di restoran depan kantor ini, " Bibir Jongho terkatup

Sedekat itu.

Ahh kepalanya  pusing.

.
.
.
.

"Wooyoung, pelan-pelan saja, " Yang di sebut namanya hanya bisa menurut. Setelah mengganti nomor telfon kantor dan mendapat pesan dari yeosang, San buru-buru menyambar tasnya dan menarik wooyoung untuk mengantarkan nya.

"Tanganmu masi sakit?, "

"Tidak terlalu, sudah lebih baik. Terimakasih untuk yang kemarin, " San tersenyum sambil memegang tangannya yang kemarin di pegang wooyoung.

"Sama-sama, lain kali hati-hati. "

"Eung! Pasti. "

Setelahnya hanya ada keheningan antara Wooyoung dan San. San yang fokus ke tab nya dan Wooyoung yang fokus mengemudi.

Dan sampai lah mereka di perempatan dimana lampu lalu lintas itu berwarna merah.

"Jalanan cukup padat hari ini, hmm. " San bergumam lucu. Wooyoung hanya meliriknya sambil memastikan sesuatu.

Mobil di belakang mereka ini terlihat aneh, gelagatnya seperti sedang menguntit.

"San, pasang seatbelt mu, sekarang!, " San kaget, dan buru-buru memasang seatbelt nya.

Eccedentesiast | • ATEEZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang