Hear me

311 36 8
                                    

Di dalam mobil hongjoong terus-terusan menggenggam tangan seonghwa yang tak sadarkan diri. Rasa khawatir nya begitu besar, ia tidak ingin kehilangan seseorang di depan matanya lagi.

"Hwa, bertahan, "

Changbin yang duduk di kursi depan hanya melirik dari kaca, ia juga pernah di posisi hongjoong saat Bangchan terluka parah di Swiss dulu.

"I.N-ah percepat mobilnya, " Yang termuda mengangguk melajukan mobilnya lebih cepat.

.

Sesampainya di Rumah sakit, mereka tentu saja di sambut oleh Yunho dan Jongho dengan raut wajah khawatir. Changbin menghubungi Lee Know saat di perjalanan, dan dokter Lee itu segera mengkonfirmasi kepada Yunho sekaligus Jongho yang kebetulan berkunjung.

I.N langsung turun dari mobil dan langsung membantu memapah seonghwa, meletakkan pria yang lebih tua di atas brangkar dan langsung di dorong memasuki UGD.

"Hongjoong hyung, berbaringlah. Kau juga harus di periksa. " Mereka memang menyiapkan dua brangkar.

Hongjoong menggeleng "Aku tidak papa, " Ucapnya pelan. Tapi Jongho tidak mungkin tidak tau kalau hyungnya hanya berpura-pura.

"Jangan keras kepala, cepat berbaring!, " Hongjoong meringis kala bungsu choi itu menariknya hingga berbaring. Abisnya Jongho kesal, sudah tau terluka malah keras kepala nya kumat, kebiasaan mah si Hongjoong.

"Pelan-pelan, Jongho-ya, "

"Kalau tidak seperti itu dia akan menolak, bin hyung, " Changbin hanya bisa tersenyum kikuk, perintah Jongho itu mutlak.

.
.
.

Setelah selesai di obati, kini dua orang yang terluka itu berada di Mansion Choi. Jongho bilang jangan pulang kerumah dulu, lebih baik mereka bersama untuk saat ini.

Seonghwa masi tertidur di kamar San karena efek bius dari beberapa jahitan di lengan atasnya. Sedang hongjoong, pria Kim itu memilih duduk di depan TV sambil menunggu Mingi datang.

"Kau sudah mendingan hyung?, " San duduk di sebelah nya.

"Sudah ku bilang aku tidak apa-apa, " Tanpa aba-aba San menekan lebam di pipi hongjoong, tentu saja pria itu memekik kesakitan.

"Dasar pembohong, tidak papa darimananya?!, " Hongjoong menatap San melas. Ia kan hanya tidak mau merepotkan orang lain.

"Istirahat di kamar jongho sana, badan hyung pasti lelah. "

"Tidak, aku mau menonton saja, " Bandel sekali si Kim ini.

"Terserah deh, tapi kalau sudah mengantuk segera pindah. Jangan tidur di sofa nanti badan hyung sakit semua, "

"Siap Ndoro, "

San hanya memicingkan matanya ketika mendengar penuturan hongjoong yang kelewat absurd.

Mereka berdua masi menonton acara yang sama, berdua di depan TV. Dan tanpa sadar malah San duluan yang terlelap lalu di susul hongjoong.

Jadinya sama-sama ketiduran :)

.
.
.
.
.
.
.
.

Mari intip ke sebelah.

Mingi mendapat telfon dari Yunho kalau Hongjoong masuk rumah sakit. Tentu saja pria song itu sedikit kaget, dan lebih parahnya seonghwa juga terluka.

"Wooyoung-ah, lama lagi?, "

"Tidak, kau mau pulang terlebih dahulu, silahkan saja Mingi, "

"Tidak-tidak, kita harus selesaikan bersama, "

Eccedentesiast | • ATEEZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang