👋

386 31 0
                                    

.
.
.
.
.

Ini aku, Park Seonghwa.

Bagaimana kabar kalian? Semoga baik-baik saja. Ah aku baik! Kalian jangan mengkhawatirkan ku hahaha.

Sekarang aku tengah berdiri di makam orang yang ku sayangi. Aku memang sengaja datang sekarang karena ingin meminta restunya, karena aku akan menikah tak lama lagi.

Mungkin terdengar jahat, karena aku baru meminta restu saat hari pernikahan ku sudah dekat.

Bisa bisa di hari pernikahan ku bakal ada badai besar karena dia mengamuk.

Jangan sampai.

Aku menghela nafas dalam saat mengusap dua nisan itu, sudah lama sekali rasanya tidak mengunjungi mereka berdua semenjak aku masuk ke akademi dan merangkap menjadi bodyguard Hongjoong.

Ngomong-ngomon soal Hongjoong, pemuda itu...








































Greppp..

"Mars, kau tidak mau melihat ayah dan ibu ku juga? "

Ini bukan halusinasi kalian, Tuan Muda Kim Hongjoong kalian memang masi hidup. Dan dia lah yang akan menjadi pasangan ku di altar nanti.

Eh?

Kalian bingung?

Baiklah akan ku cerita kan kejadian setahun yang lalu.

Duduk.

Baiklah Flasback dimana aku hancur sejadi-jadinya.

-

"Hongjoong.. Kau berjanji menyuruhku menunggumu! Kenapa kau malah pergi Hongjoong! Joongie hikss.. " Mingi membiarkan seonghwa mendekap Hongjoong.

Seonghwa yang masi menyangkal kepergian kekasih nya terus terusan mengecek nadi Hongjoong.

Degg!

"Gi... " Mingi nenoleh.

"GI, CPR!! " Seonghwa buru-buru membaringkan tubuh Hongjoong di lantai berdebu itu dan memulai memompa jantung Hongjoong cepat.

"GI NADINYA KEMBALI! " Mingi dan Jongho terbelalak kaget mendengar penuturan seonghwa. Pria park itu masi terus melakukan CPR pada dada Hongjoong.

"Jongho, ayo buka jalan keluar! " Mingi Dan Jongho segera menarik bebatuan itu, membongkar nya untuk jalan keluar mereka yang tertimbun.

Jongho dan Mingi sama-sama tidak menghiraukan kedua tangan mereka yang sudah lecet dan berdarah. Hongjoong harus segera keluar dan mendapat perawatan segera!

"Bertahan hongjoong, sayang.. Bertahan, tetap bersama ku! " Sekarang air mata seonghwa yang menetes di atas pipi hongjoong. Pria park itu masi terus melakukan CPR dengan intens.

Brakk!

Brak!

Brakk!

"HEY DISINI, BAWA TANDU, "

Mingi segera melambaikan tangannya kepada rekan-rekannya yang menunggu di luar.

"Hyung, kita berhasil keluar, " Jongho menahan haru.

"MINGI! "

"Young-ah, tandu, TANDU. TIM MEDIS! " Mingi berteriak histeris, ia kembali teringat Hyung nya yang kritis.

"Hwa!? "

"AH SYUKURLAH.. TOLONG HONGJOONG, TOLONG! "

"Tenang, ayo pindah kan ke atas sini, " Seonghwa menurut meletakkan tubuh Hongjoong di atas tandu. Tidak lupa ia selalu memegang pergelangan tangan hongjoong, memastikan bahwa pria itu masi bersamanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eccedentesiast | • ATEEZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang