Kann...

233 28 0
                                    

"M-mingi! "






"Bi Haewon... Apa yang anda lakukan di sini, " Aura mingi sungguh tidak bersahabat, beberapa lebam dan goresan, serta pakaiannya yang berantakan menambah kesan seram pada pemuda Song itu.

Mingi masi menahan tangan Haewon yang menggenggam botol vodka, mencegah wanita itu melempar nya. Sedangkan Jongho dan Yeosang yang baru saja tiba langsung kaget melihat ada wanita paruh baya di dalam mansion.

"Lepas Mingi! Dimana sopan santun mu pada orang yang lebih tua hah?! "

"Anda ingin menyakiti hongjoong hyung, saya rasa saya tidak perlu menunjukkan rasa hormat pada orang yang ingin mencelakai keluarga saya, " Ucapnya datar dan terkesan dingin.

Haewon masi menatap nyalang pada mingi lalu berbalik menatap Seonghwa yang masi menyembunyikan Hongjoong dari balik tubuhnya.

"Dengar Mingi, dia menyakiti suami ku. Dia orang jahat!!!, " Pupil mata Hongjoong bergetar.

Hongjoong bukan orang jahat!
Hongjoong hanya melindungi dirinya.
Iya hanya melindungi!!

"SUAMI ANDA YANG MEMULAI!! " Haewon maupun mingi menatap ke sumber suara, dimana Seonghwa yang sudah tidak dapat menahan amarahnya.

"DIAM LAH PEMBANTU, KAU TIDAK PUNYA HAK BERBICARA!! "

"SAYA PUNYA!! KARENA SAYA PENDAMPING TUAN MUDA KIM! "

Haewon tertawa keras, menarik paksa tangannya dari cekalan mingi, yang tentu saja mingi dengan cepat menarik botol kaca itu.

"Kau? Dengan anak cacat ini? " Lagi, Haewon tertawa mengejek.

"H-HENTIKAN, aku tidak cacat! " Hongjoong buka suara, walaupun bergetar. Ia tidak mau di injak-injak seperti ini.

"Joongie~ yang kau maksud tidak cacat itu darimana nya hmmm~ "

"Sudah cukup, anda segeralah keluar dari rumah saya atau saya panggil polisi. " Kali ini Jongho yang bersuara, ia jengah melihat wanita tua itu menjelekkan kakaknya.

"Diam lah anak kecil, urus saja urusan mu, "

Mingi melirik kearah yeosang yang kelihatan ingin sekali menampar wanita itu.

Sebelum yeosang bertindak, mingi buru-buru menyeret wanita itu keluar dari mansion. Dengan paksaan yang membuat Jongho maupun Mingi kualahan karena demi apapun, wanita ini sudah mirip dengan setan.

"Segera lah pergi, anda akan tau konsekuensi nya jika mengganggu Hongjoong hyung lagi, nyonya Haewon! " Jongho menyerahkan tas dan barang bawaan Haewon dengan lembut, walaupun mendapat tatapan tidak bersahabat dari lawan bicaranya.

"Tunggu saja kalian! Suami ku pasti akan membuat si Kim itu menderita!! " Haewon meninggalkan mansion itu dengan umpatan dari dalam mulutnya.

"Ya, kalau saja suami mu tidak mati duluan nyonya, " Jongho melotot mendengar ucapan Mingi.

"Jangan bawa-bawa nyawa hyung, " Mingi terkekeh, lalu merangkul pundak yang lebih muda untuk membereskan kekacauan yang di perbuat oleh haewon.

.
.
.
.
.
.

"Kenapa gelisah seperti itu? "

"Mingi masi belum mengangkat telfon ku, "

"Tenanglah Yunho-ya, tidak ada yang perlu di khawatirkan. Atau kau mau kita kembali ke mansion San? "

"Ayo! Tapi... Apa kau sudah baik-baik saja wooyoung? "

"Tidak apa-apa, ayo bangunkan San. Kita kembali, " Yunho mengangguk lalu berjalan masuk kedalam kamarnya.

Selepas mengantar Dann dan Mujin untuk pulang ke apartemen nya, wooyoung yang faham akan ekspresi yunho pun sedikit takut. Tidak biasanya yunho seperti itu.

.
.

"Aku pulang!! Yeudeuraaaa. Choi San di siniii!! "

"Sannie hyung, " Jongho berlari memeluk kakaknya. Aigo lucunya, walau sudah besar dan terlihat mainly. Jika sudah ada San, jongho adalah bayi beruang.

"K-kau baik-baik saja Hoho? Kenapa wajah mu penuh lebam seperti ini?! " San panik, dia tidak tau apa-apa, seperti baru saja keluar dari Goa.

"Ceritanya panjang, hoho, mingi hyung dan Yeosang hyung juga punya lebam yang sama, mingi hyung lebih banyak sih, " Yunho menatap San panik, dugaannya benar.

"Yang lain di Mana jongho-ya? "

"Sedang menemani Hongjoong hyung, "

"APA SESUATU TERJADI?! " Jongho mengangguk lemah, dia sudah lelah untuk mengeluarkan sisi ekstrovert nya.

"Ceritanya panjang hyung, hongjoong hyung baik-baik saja. Perban nya hanya perlu di ganti, sudah di urus Seonghwa hyung dan Yeosang hyung. " Jongho menatap yunho agar pemuda itu tidak terlalu panik, karena wajahnya yang terlihat sedikit pucat.

"Lihat lah, baru di tinggal kurang lebih 8 jam. Kita sudah tertinggal banyak acara, "

PLAKK

"Acara mata mu, "

.
.
.
.
.
.
.

"Apa yang terjadi? " San tentu saja meminta penjelasan, ia belum bisa mencerna apa yang terjadi di dalam rumahnya sendiri.

Untung saja yeosang mau menceritakan detailnya. Dari Haewon yang tiba-tiba ingin melemparkan botol kaca kearah Hongjoong dan Seonghwa sampai Mingi dan Jongho yang menyeret keluar wanita itu.

San tentu mengenal siapa Haewon, wanita itu adalah istri dari paman Kim. Yang sama gilanya dengan suaminya, hanya saja wanita itu jarang terlihat belakangan ini.

Mari beralih dengan Mingi dan Yunho. Yunho tengah duduk di samping pria song itu, menempelkan beberapa plaster dan mengoleskan salep luka. Wajah mingi benar-benar babak belur, tidak di pungkiri Jongho dan Yeosang juga sama tapi ketika melihat wajah mingi. Sepertinya prianya tengah melindungi orang-orang yang ia sayangi.

"Kamu baik-baik aja kan bear? "

"Seharusnya aku yang tanya begitu. Maaf ga angkat telfon kamu, maaf aku ketiduran. " Yunho menundukkan kepalanya.

Mingi dengan perlahan menepuk pelan surai kecoklatan itu, mengelus pelan "Hey, gapapa. Wajar kalo kamu tidur, kamu masi butuh istirahat yang banyak. Kaki kamu juga belum boleh di lepas gipsnya, jadi gapapa Bear. "

"Mingi... "

"Iya Bear? Ah?! KALIAN BAIK-BAIK SAJA KAN? Ani, maksut ku tidak ada orang asing yang mengganggu kalian kan?! " Mata Mingi seketika membola ketika mengingat tujuan dia menspam telfon pada Yunho tadi.

"Tidak ada.. Mingi, aku tadi ketemu sama Dann hyung, "

"Dann? Hyungmu yang tinggal di Dubai? "

Yunho mengangguk lucu "Dia kembali, Gi. Dan asal kamu tau, aku kaget! Dia sudah punya kekasih :( " Yunho mempoutkan bibirnya gemas.

Mingi harus sabar ya, ga boleh di lep loh.

"Bukannya itu bagus Bear? "

"Iya bagus!! Kekasih Dann hyung lucu sekali. Namanya Mujin, mereka menggunakan nama samaran di sini, "

"Dann hyung dan kekasih nya seorang intel ya bear? Soalnya nama-nama samaran seperti itu hanya di gunakan anggota intel negara saja, "

"Entahlah aku tidak tau, NAHH SUDAH SELESAI! Kamu mau mandi? "

"Ga dulu, perih banget bear, " Berakhir Yunho di tempeli sama Mingi yang lagi mode manja.



























TIBICI

Eccedentesiast | • ATEEZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang