Plan

398 39 0
                                    

Hongjoong membuka matanya saat cahaya matahari sudah mengusik tidurnya. Ia tidak ingat apa-apa, dan yang dia rasakan hanya rasa lelah.

Apa kemarin sesuatu terjadi?

Lebih baik tidak usah di ingat, kepala nya bisa saja meledak karena pusing.

"Ayo sarapan, " Hongjoong mencari sumber suara, tapi tidak ada satupun orang kecuali dia di dalam kamar ini.

"Siapa?, " Mencoba mencari asal suara, ia menyibak kain hordeng dan tidak ada apa-apa.

"Tuan Muda?, "

"Oh seonghwa, ada apa?, " Hongjoong sampai tidak tau kalau seonghwa masuk.

"Ayo sarapan, " Deja Vu, ini sangat mirip dengan suara yang ia dengar tadi.

"B-baik, aku akan turun sebentar lagi. Duluan saja, Hwa, "

"Kalau begitu saya undur diri, "

Setelah seonghwa menutup pintu, hongjoong kembali duduk di pinggiran kasur. Hah, semakin rumit saja.

.

"Eoh hyung lama sekali, aku sudah lapar, " Mingi yang baru saja melihat Hongjoong turun langsung berteriak. Hongjoong terlalu lama, ia kan sudah lapar :(

"Eh, kenapa tidak sarapan duluan?, "

"Ga sopan. Udah ayo makan, " Hongjoong hanya memperhatikan Mingi dan seonghwa yang sudah memulai sarapannya.

"Hari ini Jongho mengundang kita untuk makan malam di Mansion Choi, hyung, "

"Hari ini? Kenapa tiba-tiba, ada acara apa?, "

"Jongho bilang acara untuk merayakan hari kelahiran Akademi yang di buat Tuan Choi, hanya makan malam biasa saja. Dan hanya beberapa orang, untuk mengurangi kemungkinan Paman anda melakukan tindakan sesuatu, "

Hongjoong terdiam sejenak lalu tersenyum, senyuman itu teduh sekali membuat seonghwa menghentikan acara makan nya sejenak.

"Hanya kita saja kan? Sekalian menginap saja, ajak Dokter Yunho juga, Gi. "

"Seonghwa hyung sudah memberi tau Yunho, hyung. Kalau hyung memang mau sekalian menginap, aku akan bilang kepada Jongho terlebih dahulu, " Hongjoong mengangguk dan lanjut dengan acara sarapannya yang tertunda.

Jadwal hari ini kosong, dan karena itu mereka bisa sarapan bersama. Sangat tentram untuk pagi ini, Mingi sampai curiga.

"Jongho bilang dengan senang hati menerima kita untuk menginap hyung, "

"Akhirnya hehe, " Seonghwa dah Mingi hanya bisa melirik sambil tersenyum kecil.

"Hwa hari ini berdandan lah, gunakan baju yang aku berikan tadi untuk malam ini. "

"Baju? Yang di kamar itu dari anda, Tuan? "

"Iya, timing nya pas sekali. Kau jadi bisa segera memakai nya, " Seonghwa sedikit bersemu, namun segera menormalkan ekspresi nya kala melihat wajah mingi.

"Aku tidak di suruh berdandan juga? "

"Hwa apa kau mendengar seseorang berbicara?, "

"Eumm seperti nya tidak, Tuan. Saya rasa Mansion anda di huni makhluk halus, "

Kesal sekali.

Mingi kesal, ada perempatan imaginer di dahinya.

"Sekalinya cocok ya tetep bakal cocok ya, dari segi jahil juga satu otak, " JoongHwa tertawa keras, melihat Mingi yang merajuk.

.
.
.
.
.
.

"SPADAAA, MINGI YANG GANTENG TITISAN DEWA ZEUS DATENG, "

"YA! BERISIK. JANGAN BERTERIAK!! "

Eccedentesiast | • ATEEZ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang